SWARA – Aksi demonstrasi mahasiswa yang dilakukan di berbagai wilayah Indonesia diwarnai dengan spanduk unik dan kreatif. Aspirasi disampaikan menggunakan tulisan yang menarik untuk mendapatkan perhatian, baik dari media sosial ataupun dari anggota dewan yang menjadi wakil rakyat di Senayan.

Salah satu poster yang menarik adalah poster dengan tulisan “Saya telah melihat kabinet yang lebih pintar di Ikea”. Memang sih, poster ini tidak kreatif-kreatif banget karena menyontek salah satu poster yang dibuat oleh demonstran di luar negeri, tapi dari hal referensi sangat patut untuk diapresiasi! Untuk para agensi yang butuh creative writer, mungkin bisa lho hire mahasiswi ini!

Artikel terkait:

Bedakan May Day dengan Mayday, Jangan Sampai Tertukar, Ya!

Berniat Investasi Saham Pasca-Lebaran? Baca Dulu Informasi Berikut!

Yuk, Pahami Tentang Bonus Demografi di Tahun 2020 dan Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia

 

Di JPO dekat Kompleks DPR/MPR, ada spanduk yang bertuliskan “”Maaf jalanan Anda terganggu. Sedang ada perbaikan reformasi.” Akibat aksi mahasiswa, beberapa halte Transjakarta ditutup. Tenang pengguna jalan, mahasiswa sedang membenahi reformasi yang diperjuangkan oleh pendahulu mereka di tahun 1998!

 

 

Banyak juga perempuan yang mengorbankan perawatan kulit yang mereka lakukan bertahun-tahun dan tentu saja menghabiskan uang yang tidak sedikit. Perempuan-perempuan ini turun demo untuk menyuarakan aspirasi mereka dengan cara yang unik!

 

 

 

Artikel terkait:

Menjadi Mahasiswa Baru? 4 Hal Ini Perlu Kamu Perhatikan Guna Mendapatkan Nilai Bagus!

5 Portal Investasi yang Cocok untuk Mahasiswa, Bermodal Hanya Rp100 Ribu

5 Jenis Investasi yang Pas untuk Mahasiswa, Yuk Cek Sini Kawan!

 

Poster demo juga ada yang memuat sindiran kepada Presiden Jokowi yang dinilai tidak peka terhadap situasi politik saat ini. Di saat penduduk Kalimantan dan Sumatera harus menghadapi kabut asap akibat karhutla, Presiden Jokowi malah mencuitkan sebuah foto di Twitter yang menunjukkan dirinya sedang menghabiskan waktu dengan Jan Ethes di Istana Bogor. 

 

Sangat bertentangan dengan kondisi masyarakat di Kalimantan di mana anak-anak kecil banyak yang meninggal akibat kabut asap, Jan Ethes ditampilkan sedang menghirup udara segar di Istana Bogor.

 

Demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa terdiri dari tujuh poin yang terdiri dari pembenahan RKUHP karena banyak pasal yang dinilai bermasalah, revisi UU KPK yang dianggap mengebiri hak KPK sehingga tidak bisa menjadi komisi pemberantasan yang independen, pertanggungjawaban terhadap isu lingkungan yang tidak kunjung  usai, pembenahan RUU Ketenagakerjaan yang tidak memihak pekerja, RUU Agraria yang bertentangan dengan semangat reforma agraria, pengesahan RUU PKS yang bertujuan untuk menjamin hak perempuan bila menjadi korban kekerasan seksual. Aksi unjuk rasa ini juga mendorong pemerintah untuk tidak melakukan kriminalisasi aktivis dan menyelesaikan kasus HAM yang belum selesai.

 

Aksi demo dimulai sejak tanggal 16 September 2019 di Jakarta, dan mulai diikuti oleh kota-kota lain sejak tagar #GejayanBergerak diviralkan di media sosial Twitter untuk mengajak mahasiswa Yogyakarta mengikuti aksi damai untuk menyuarakan pendapat di sepanjang jalan Gejayan pada 23 September 2019. 

 

Demonstrasi yang terjadi di Yogyakarta berlangsung dengan damai tanpa ada korban jiwa, sedangkan pengamanan demonstrasi yang terjadi di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Malang, Palembang, dan Kendari menyebabkan sejumlah korban terluka. Dua mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di Kendari meninggal dunia akibat peluru tajam yang ditembakkan oleh pasukan pengamanan. Marilah saling menjaga satu sama lain dalam rangka mencapai hukum yang pro rakyat. Perjuangkan aspirasimu dengan cara yang baik!


Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas