Karena teknologi terus berkembang, tren smartphone juga mudah berubah dengan cepat. Kalau tidak bisa menentukan kapan harus ganti HP, bisa-bisa kamu jadi boros karena gonta-ganti smartphone terus-menerus. 

 

Sebelum tergoda untuk mengganti HP dengan keluaran terbaru yang lebih canggih, perlu mempertimbangkannya matang-matang. 

 

Kalau harus ganti HP karena ikut tren, nggak akan ada habisnya karena model dan rilisan baru akan selalu bermunculan.

 

Tanda-tanda Kapan Harus Ganti HP

 

Sebenarnya tidak ada patokan khusus kapan harus ganti HP. Idealnya, dengan pemakaian yang tergolong berat, HP bisa berusia 2,5 hingga 3 tahun sebelum performanya mengalami penurunan.

 

Lebih lanjut lagi, berikut beberapa pertimbangan kapan harus ganti HP supaya tidak boros:

 

1. Layar pecah atau retak

 

Tentunya, layar pecah atau retak akan mengganggu kenyamanan dan performa HP. Ada dua pilihan, mengganti layar atau beli HP baru. 

 

Kadang, kalau kerusakannya sudah terlalu parah, biaya ganti layar setara dengan biaya beli baru. Jadi, nggak ada salahnya untuk beli HP baru.

 

2. Tidak bisa update OS

 

Sistem operasi yang menggerakkan HP terus mengalami peningkatan. Kadang, HP yang dimiliki nggak mampu lagi menampung update OS terbaru.

 

Akhirnya, performa jadi lemot. Kalau sudah mentok, mungkin ini saat yang tepat untuk ganti HP.

 

3. Memakai OS versi lama

 

HP masih memakai OS versi lama. Untuk beberapa aplikasi, bisa bermasalah karena tidak didukung oleh OS yang ada di HP. 

 

Tentunya hal ini akan menghambat kegiatanmu, terutama untuk kamu yang butuh bekerja dengan HP.

 

4. Baterai bocor

 

Saking bocornya, kamu selalu mencari colokan karena HP hanya bertahan sebentar tanpa dicas. Tentunya, hal ini akan menghambat produktivitasmu sehari-hari jika terus dipertahankan.

 

5. Performa lemot

 

Saking lambatnya, kamu sering emosi saat memakainya. Terlebih untuk kamu yang membutuhkan HP untuk bekerja atau belajar. Tentunya, HP yang lemot akan sangat mengganggu.

 

6. Memori penuh

 

Saking lamanya dipakai, memori HP sudah penuh. Kamu pun tidak bisa menghapus aplikasi tertentu atau menambah memori eksternal. 

 

Sementara, kebutuhan untuk storage semakin banyak. Well, mungkin ini saatnya ganti HP.

 

7. Produk sudah discontinued

 

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk discontinued, maka akan sulit untuk mencari suku cadang yang diperlukan jika pengin memperbaiki HP. 

 

Selain harganya yang bisa jadi lebih mahal, juga butuh waktu untuk mendapatkannya.

 

8. IC HP rusak

 

IC atau integrated circuit, mesin utama pada HP. Jika bagian ini rusak, kamu enggak akan bisa maksimal dalam mengisi daya HP. 

 

Memang, sih, bisa diperbaiki tapi seringkali harganya mahal sehingga dirasa jauh lebih untung kalau beli HP baru.

 

9. HP tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan

 

Seiring dengan meningkatnya aktivitas, kebutuhan akan fitur pendukung di HP semakin besar. Misalnya, HP kamu tidak mendukung Zoom padahal kamu butuh untuk meeting. 

 

Contoh lainnya saat kamera HP tidak begitu jernih sementara kamu butuh kamera dengan resolusi tinggi untuk memperlancar pekerjaan.

 

10. Masalah yang sama terjadi berulang kali

 

Misalnya HP sering restart dengan sendirinya saat dipakai, atau layar sentuh mulai terasa macet. Kerusakan ini termasuk berat, sehingga akan jauh lebih untung dengan membeli baru.

 

 

Cara Bijak Ganti HP

 

Sudah tahu kapan harus ganti HP? Jika kamu mengalami kondisi di atas, sudah saatnya untuk membeli HP baru. 

 

Lakukan langkah berikut untuk menabung demi HP baru tanpa merasa terbebani.

 

1. Tentukan budget

 

Dengan menentukan budget, kamu bisa menghitung berapa banyak uang yang harus disisihkan setiap bulannya.

 

2. Tentukan jenis HP yang diincar

 

Jangan tergoda dengan iklan atau gimmick. Pastikan HP yang dibeli memenuhi semua kebutuhanmu saat ini dan tahan lama. 

 

Setidaknya sampai 2 hingga 3 tahun mendatang. Kamu harus jeli memilih mana HP yang sesuai dengan kebutuhan dan budget.

 

Artikel Terkait: Tips Beli HP Baru

  1. 3 Tips Beli HP Baru Agar Tidak Kecewa
  2. Beli Gadet Online, Untung atau Rugi?

 

3. Jadikan prioritas

 

Bisa dibilang saat ini HP adalah kebutuhan utama, jadi nggak ada salahnya untuk menjadikan beli HP baru sebagai prioritas. Jadi, kamu bisa menggeser uang dari pos lain untuk membeli HP.

 

4. Maksimal tiga bulan

 

Jangan terlalu lama menabung, karena kamu membutuhkan HP dalam waktu dekat. Tiga bulan sudah cukup untuk menabung.

 

5. Gunakan pay later

 

Jika keadaan mendesak, kamu bisa menggunakan kartu kredit atau pay later. Jadi, kamu sudah memiliki jadwal tetap untuk melunasi utang beli HP ini.

 

Saat ini, HP bukan hanya sekadar tren melainkan menjadi kebutuhan. Jika performa HP sudah lemot atau enggak lagi mencukupi kebutuhanmu, itu menjadi tanda kapan harus ganti HP.