SWARA – Apakah kamu sedang bersemangat untuk mulai berbisnis? Jika iya, pasti saat ini kepalamu sedang dipenuhi rencana, strategi, dan skema bisnis yang bervariasi. Nah, sebelum terlarut dalam euforia, pastikan kamu memahami bahwa bisnis adalah proses yang rentan diwarnai kesalahan dan kegagalan. Namun pada dasarnya, sejauh kamu berhati-hati dan waspada, berbagai kesalahan umum dalam berbisnis bisa dihindari, kok.
Mengingat mencegah lebih baik daripada mengobati, yuk cermati 10 kesalahan umum yang sering dilakukan seseorang saat memulai sebuah bisnis. Jangan sampai kamu melakukannya, ya!
Artikel terkait: Sukses berbisnis dimulai dari sini
- 7 Tips Sukses Presentasi Bisnis di Depan Calon Investor
- Hati-Hati, Ini Dia 5 Faktor yang Berpotensi Menghambat Perkembangan Bisnismu
- 3 Aspek Finansial yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Startup
1. Nggak punya business plan
Ini adalah kesalahan yang lazim dilakukan oleh para pemula. Umumnya, mereka malas membuat perencanaan bisnis yang mendetail karena ingin cepat-cepat merealisasikan bisnisnya. Kemungkinan lainnya, beberapa pemula dalam dunia bisnis kurang memahami pentingnya membuat skema atau perencanaan bisnis yang mendetail. Padahal, ibaratnya sedang membangun sebuah gedung, skema atau perencanaan bisnis adalah fondasi terpenting untuk menjaga kekokohan bisnismu, lho.
2. Salah memilih rekan tim
Memilih rekan tim untuk berbisnis nggak segampang memilih teman perjalanan untuk tamasya. Selain harus memiliki karakter yang sejalan dengan falsafah bisnismu, mereka juga harus punya kemampuan yang mumpuni. Misalnya, kalau ingin membuka usaha katering, pastikan kamu punya rekan-rekan bisnis yang pandai memasak, pandai merancang menu, pandai bernegosiasi dengan klien, dan pandai memasarkan jasa katering tersebut di media sosial.
3. Menunggu produk sempurna sebelum meluncurkannya
Memang sih, nggak ada satu pun pebisnis yang mau meluncurkan produk jika produk tersebut dianggap belum sempurna. Namun alih-alih kesempurnaan, sesungguhnya yang lebih perlu dikejar adalah momen. Konon, masalah ini sering terjadi pada pelaku bisnis di bidang teknologi. Salah satu rekan saya, misalnya, dia terlalu fokus untuk mengembangkan aplikasi mobile-nya sampai akhirnya harus rela kehabisan waktu dan sumber dana.
Meski produkmu belum sempurna, sejauh kondisinya sudah prima tetap bisa kamu luncurkan, kok. Cobalah mencari investor yang tertarik dengan produkmu dan bersedia mendanai pengembangannya. Niscaya setelahnya, kamu pun bisa berinovasi lebih lanjut dengan dana yang sudah dijamin.
4. Tidak memonitor laju bisnis
Perencanaan bisnis, seperti yang tertera pada poin pertama, bukanlah konsep yang kaku. Sebaliknya, skema bisnis justru harus fleksibel dan senantiasa diperbaharui mengikuti perkembangan tren. Untuk itu, jangan malas memonitor laju bisnismu dan terus menyusun rencana-rencana baru yang inovatif, ya!
5. Membeli aset dengan uang keras
Ternyata, membeli aset jangka panjang dengan uang keras itu nggak dianjurkan, lho. Tindakan tersebut bisa membuat kamu mengalami cash shortage atau kekurangan jatah dana operasi sehari-hari.
Untuk membeli aset-aset besar seperti mesin, kendaraan, atau alat elektronik, cobalah mengajukan pinjaman bisnis dengan jangka waktu setara usia pakai aset terkait. Misalnya, ajukan tenor 7 tahun untuk pembelian aset berupa kendaraan.
Artikel terkait: Coba menjalankan bisnis sampingan yuk
- 10 Kiat Sukses Menjalankan Bisnis Selagi Bekerja Full Time
- Cari Tambahan Saat Weekend? Ini Beberapa Pilihan Untukmu
- 7 Bidang Usaha yang Akan Menjadi Tren di Tahun 2018
6. Salah menentukan harga produk
Menentukan harga itu nggak segampang yang kamu pikirkan. Jangan hanya karena kompetitor memasang harga 100 ribu, kamu berani memasang harga 85 ribu supaya produkmu lebih laku. Saya pribadi justru nggak gampang percaya dengan produk serupa yang dijual dengan harga jauh lebih murah. Takutnya, materialnya beda. Hehehe.
Untuk menentukan harga, pastikan kamu memperhitungkan variabel lain seperti harga produksi dan pemasaran, harga bahan baku, harga upah buruh, dan lain-lain. Jangan lupa untuk selalu memonitor pergerakan harga industri, ya!
7. Merasa mampu sendiri bekerja sendirian
Sehebat-hebatnya kamu, akan selalu ada orang yang lebih berpengalaman darimu. Nah, kalau tim bisnismu tidak mampu menemukan solusi untuk suatu masalah, jangan ragu mencari mentor atau mempekerjakan konsultan ahli, ya. Tindakan tersebut jauh lebih baik daripada terganjal suatu masalah yang berpotensi memperlambat laju bisnis.
Lagi pula, kelak kamu bisa belajar banyak lho, dari konsultan bisnis yang berpengalaman. Alhasil, masalah serupa nggak akan terulang lagi di kemudian hari!
8. Menyamakan pengalaman pribadi dengan keahlian bisnis
Hanya karena semasa SMA kamu langganan juara lomba masak nasi kuning saat perayaan 17 Agustus, bukan berarti kamu pasti akan sukses saat membuka usaha katering nasi kuning. Ingat, kamu juga butuh kemampuan untuk menghitung biaya produksi, mengatur besaran upah, dan mengelola keuntungan agar bisnismu berjalan lancar. Jadi sebelum memutuskan untuk memulai bisnis apa pun, perkaya dulu kemampuan dan pengetahuan teknismu, ya!
9. Kurang memperhatikan customer care
Berdasarkan pengalaman saya sebagai konsumen online shop, nggak semua layanan pelanggan (customer service) memberikan pelayanan yang memuaskan, lho. Untuk itu, pastikan bisnismu memiliki platform yang gampang diakses oleh konsumen. Nggak mau kan, ulasan bisnismu dipenuhi oleh kemarahan dan kekesalan konsumen karena kemampuan customer care yang buruk?
10. Meremehkan persoalan uang
Optimis itu harus; namun kalau sudah menyangkut masalah uang atau modal, kamu harus ekstra perhitungan! Bukannya mau menakut-nakuti, tapi kemungkinan bisnis untuk gulung tikar sebelum meraih keuntungan juga ada, lho. Biar nggak kejadian, pastikan kamu tahu nominal yang dibutuhkan sebagai modal berjalan, besaran pengeluaran tetapnya, tujuan finansial yang harus dicapai untuk setiap kuartal, dan modal yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Nah, setelah mengetahui 10 kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh pemula dalam berbisnis, pastikan kamu selalu berusaha untuk mencermati dan menghindarinya, ya!