SWARA – Zaman sekarang, gawai memang nggak bisa dipisahkan dari tangan manusia. Nggak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah memilikinya. Yap, orang tua zaman sekarang sudah banyak yang percaya memberikan gawai pada buah hati.
Sebenarnya memberikan gawai pada anak-anak memiliki manfaat dan kerugian. Adanya gawai bisa memberikan pengaruh positif, tapi juga negatif. Untuk itu, sebelum memberikan gawai pada anak ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan.
Nah, sebelum memberikan gawai pada buah hati, ini dia beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan.
Artikel Terkait: Hal-hal Seputar Generasi Z
- Para Ayah dan Calon Ayah, Begini Kiat Memahami Generasi Z Agar Akrab dengan Anak Remajamu
- Kenapa Ya Generasi Z Cenderung Menjadi Generasi yang Konsumtif?
- Mendampingi Generasi Z yang Haus Eksistensi di Dunia Maya
1. Kesehatan
Salah satu hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memberikan gawai pada anak adalah faktor kesehatan. Tahukah kamu bahwa penggunaan gawai itu memberikan pengaruh pada kesehatan? Hal ini berkaitan dengan perkembangan otak.
Ada area dalam otak bernama prefrontal cortex. Fungsi dari area ini adalah mengendalikan impuls dorongan dan digunakan untuk berpikir. Sedangkan perkembangan otak anak terjadi sampai usianya mencapai 20 tahun. Jika mereka sudah menggunakan gawai, otomatis keberadaannya akan mengganggu perkembangan otak. Si anak pun jadi kurang mampu berpikir dan kehilangan kemampuan mengendalikan impuls.
2. Usia
Selain kesehatan, kamu juga harus mempertimbangkan usianya. Kamu mulai bisa mengenalkan keberadaan gawai pada anak mulai usianya menginjak 18 bulan. Tentu, ini hanya untuk sekalu dua kali, ya. Jangan terlalu lama dan bukan untuk setiap hari juga. Lalu ketika usianya sudah menginjak 5 tahun kamu sudah bisa memberinya gawai. Namun, baru sebatas meminjamkannya dan tentu ada batasan jamnya.
3. Kebutuhannya
Nggak bisa dimungkiri kalau gawai juga memiliki fungsi bagi kehidupan anak. Dengan adanya gawai, mereka jadi lebih mudah dalam berkomunikasi dengan guru atau siswa terkait kegiatan pembelajaran. Jika mereka mengikuti kegiatan postif di luar sekolah, ini pun akan sangat membantu. Dengan adanya gawai pun mereka jadi lebih mudah dalam belajar. Jika keberadaan gawai banyak memberikan manfaat dan kemudahan dalam hal positif untuk si buah hati, berarti gawai tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
4. Waktu penggunannya
Kamu juga harus mempertimbangkan hari dan jam berapa buah hati boleh mengakses gawainya. Kalau menurut saya, bagi ukuran anak SD boleh dipinjami gawai. Asalkan hanya saat libur sekolah atau 15 menit setiap harinya. Selanjutnya, biarkan mereka tumbuh sebagaimana mestinya.
Artikel Terkait: Cara Mendidik Anak
- Ini Dia Tips-nya untuk Atasi Anak yang Suka Minta Dibelikan Mainan Mahal
- Pola Asuh yang Tepat Agar Anak Bungsu Tidak Menjadi Manja
- Cara Sederhana untuk Bangun Rasa Toleransi Pada Anak Sejak Usia Dini
5. Tanggung jawabnya
Kamu bisa memberikan gawai pada buah hati jika mereka cukup bertanggung jawab. Tanggung jawab di sini maksudnya adalah paham kapan waktu yang tepat untuk bermain gawai. Mereka juga paham harus menggunakannya sebaik mungkin agar bermanfaat, bukan untuk bermain-main bahkan menonton video porno. Anak yang bisa dikatakan bertanggungjawab adalah dia yang berkomitmen akan mempertahankan bahkan menaikkan prestasi dengan kepemilikian gawai tersebut.
Sekarang kamu sudah tahu hal yang harus dipertimbangkan sebelum memberikan gawai pada anak. Pastikan buah hati mendapatkan manfaat dari kepemilikan gawai, ya.