SWARA – Di musim penghujan, beberapa daerah sering mengalami banjir. Kalau kamu memiliki rumah di daerah rawan banjir, mungkin kamu perlu mempersiapkan desain rumah yang bisa bertahan menghadapi situasi banjir.

 

Tinggal di daerah rawan banjir memang menyulitkan, apalagi ketika mulai memasuki musim penghujan. Akan tetapi, bukan berarti rumahmu berpotensi terus menerus kebanjiran. Kamu tetap bisa melakukan antisipasi dengan merancang rumah yang antibanjir. 

 

Tips Memiliki Rumah di Daerah Rawan Banjir

 

Saat pertama kali membeli rumah, kamu mungkin tidak menduga bahwa beberapa tahun kemudian lokasi rumahmu menjadi daerah rawan banjir. Kalau sudah begini, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan, yaitu:

 

  • Membuat lubang resapan

 

Sebelum musim penghujan datang, kamu bisa membuat lubang resapan air di rumahmu. Lubang ini bisa berupa sumur maupun biopori. Adanya lubang resapan memungkinkan air hujan menjadi lebih mudah terserap oleh tanah.

 

Selain itu, lubang ini juga bisa mengarahkan air hujan yang turun untuk langsung masuk ke saluran drainase. Dengan begitu, air hujan tidak akan tergenang dan membanjiri wilayah rumahmu. Rumah pun menjadi bebas dari banjir. 

 

  • Meninggikan permukaan tanah

 

Langkah ini sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan, karena kamu harus melakukan renovasi rumah besar-besaran. Selain memerlukan waktu, meninggikan permukaan tanah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Akan tetapi, langkah ini bisa menjadi solusi tepat apabila kamu ingin menghindari banjir untuk jangka panjang. 

 

Kalau kamu perlu melakukan renovasi rumah sesegera mungkin, namun memiliki dana yang terbatas, kamu mungkin bisa memilih untuk mengajukan pinjaman secara online, misalnya melalui Tunaiku.

 

 

  • Menggunakan cat pelapis antibocor

 

Cat pelapis antibocor atau sealant bisa digunakan untuk melindungi rumah dari banjir. Biasanya, air banjir lebih mudah masuk ke dalam rumah melalui celah atau pori-pori di dinding. 

 

Kamu bisa menggunakan cat sealant untuk melapisi bagian-bagian dalam rumah, seperti tembok, pintu, fondasi, jendela, dan lain sebagainya. Cat ini akan memberikan perlindungan untuk rumahmu, sehingga air tidak mudah masuk. 

 

  • Menanam pohon

 

Kalau kamu memiliki halaman yang cukup luas, kamu bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam pohon. Beberapa jenis pohon memiliki daya serap air yang tinggi, seperti pohon rambutan, pohon mangga, pacar air, dan lain sebagainya.

 

Menanam pohon di rumah merupakan salah satu upaya pencegahan banjir. Setiap pohon memiliki waktu yang tidak sebentar untuk bertumbuh. Oleh karena itu, manfaatkan waktu di musim kemarau untuk mulai menanamnya. 

 

Inspirasi Desain Rumah untuk Cegah Banjir

 

Apabila kamu berencana untuk membangun rumah baru di kawasan rawan banjir, kamu bisa menjadikan desain rumah ini sebagai inspirasi:

 

  • Rumah amfibi

 

 

Jenis desain rumah ini pertama kali dibangun di kawasan London, Inggris. Menurut Detik, rumah ini sejak awal memang didesain agar bisa mengapung di atas air. 

 

Rumah amfibi dirancang oleh Baca Architects, sebuah firma arsitektur asal Inggris. Fondasinya dibuat terpisah dengan memanfaatkan beton yang bisa mengapung. Jadi, ketika air banjir meluap, struktur lain pada rumah ini bisa mengapung, naik bersama dengan air. 

 

  • Rumah pilar beton

 

 

Sesuai namanya, jenis desain rumah yang satu ini memanfaatkan beton untuk pilar atau tonggaknya. Bentuknya menyerupai rumah panggung dari kayu, hanya saja didirikan di atas tonggak beton yang cukup tinggi.

 

Oleh karena tonggak terbuat dari beton, tonggak ini tidak akan mudah goyah ketika terserang air banjir. Selain itu, karena tonggaknya cukup tinggi, bagian dalam rumahmu pun tidak akan mudah dimasuki oleh air. Kalau kamu ingin membuat rumah pilar beton, kamu bisa membuat pilar dengan ketinggian sekitar 20-60 sentimeter. 

 

  • Rumah bambu

 

 

Desain rumah ini menggunakan bambu sebagai bahan utamanya. Bambu tergolong sebagai bahan pembuatan rumah yang cukup mudah dirakit, sehingga biaya pembuatannya cenderung lebih terjangkau.

 

Penggunaan bambu sebagai bahan pembuatan rumah sebenarnya sudah diterapkan di Indonesia sejak dulu. Akan tetapi, di masa kini, kamu bisa mengombinasikan bambu dengan bahan antibanjir lainnya. Misalnya dengan melapisi bahan-bahan bambu dengan nylon serta polycarbonate untuk menahan air tidak mudah masuk ke dalam rumah. 

 

  • Rumah teras tinggi

 

 

Rumah teras tinggi bisa dibangun dengan memanfaatkan permukaan lahan yang miring. Di atas lahan yang miring, kamu rumahmu bisa dibangun dengan teras yang tinggi. Ketika banjir datang, teras yang tinggi ini akan mengalirkan air ke permukaan yang lebih rendah. Jadi, air banjir tidak akan tertahan pada area rumahmu. 

 

Untuk meningkatkan keamanan, kamu bisa menggunakan beton untuk bahan pembuatan teras rumah. Tambahkan juga lahan biopori pada teras agar air hujan dapat terserap dengan lebih baik. 

 

Itulah beberapa inspirasi desain rumah untuk kamu yang tinggal di daerah rawan banjir. Jika kamu memerlukan tambahan biaya untuk renovasi rumah, kamu bisa mencoba mengajukan pinjaman melalui Tunaiku.