SWARA – “Top up Gopay-nya Neng? Lumayan banyak promo.” Kata abang Gojek yang pagi ini mengantar saya ke stasiun. Saya pun memutuskan untuk top up saldo Gojek. Di perjalanan, saya melihat website Gojek dan memang banyak sekali promo yang bisa didapatkan apabila melakukan pembayaran menggunakan Gopay. Promo ini berlaku di banyak merchant, mulai dari Auntie Anne’s, A&W, Chatime, Holland Bakery, hingga IKEA Food.
GoPay adalah dompet virtual yang dimiliki oleh Gojek, dapat digunakan untuk membayar berbagai layanan yang disediakan oleh Gojek, hingga membayar bill dari merchant-merchant yang bekerja sama dengan Gojek. Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai untuk membayar segala kebutuhan mereka. Top up saldo dapat dilakukan melalui minimarket, atm, maupun melalui driver.
Promosi yang dilakukan oleh GoPay memungkinkan kita untuk membayar dengan nominal lebih kecil. Misalnya, cashback 50% transaksi Starbucks yang digabungkan dengan promo Tumblr Day untuk memperoleh diskon 50%. Kaum kelas menengah tidak perlu bingung lagi untuk menikmati produk kesukaan mereka karena kebanyakan brand besar sudah bekerja sama dengan GoPay sehingga tampak lebih ramah kantong dibandingkan dengan harga sebelumnya.
Diskon Transaksi Menggunakan GoPay
Head of Merchand, Ryu Saliawan melalui CNN menyatakan bahwa promo cashback yang sering dilakukan oleh Gojek merupakan bagian dari cara Gojek untuk masuk ke dalam ekosistem digital. Promosi ini menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah. Ryu juga menegaskan, saat banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang memiliki GoPay, pihaknya akan menghentikan promosi.
“Fokus kami adalah bagaimana kita mengamankan segmen pasar menengah dan ke bawah untuk menikmati keuntungan ekonomi digital. Jadi kami terus dorong solusi, sampai mereka juga seimbang masuk dalam ekonomi digital. Itulah saat kita berhenti promosikan Gopay,” ungkap Ryu.
Pada tahun 2017, Nadiem mengklaim bahwa jumlah pengguna Gojek aktif sudah mencapati 20 juta orang. Dari jumlah pengguna total, 55% pengguna yakni 11 juta orang telah memiliki GoPay. Namun belum tersedia data mengenai masyarakat kelas manakah yang menjadi pelanggan loyal Gojek.
GoPay Untuk Meningkatkan Ekosistem Perbankan Yang Sehat
Gojek melakukan langkah ini bukan karena alasan. Ryu sempat menyinggung tentang jumlah orang Indonesia yang memiliki rekening tabungan sangat sedikit. Ketimpangan ini menyebabkan ekonomi digital tidak dapat menyebar ke seluruh Indonesia. “Kalau melihat akun bank di Indonesia, bank terbesar di Indonesia hanya milik hampir 20 juta akun bank. Ketika kita melihat populasi di Indonesia , kita punya 216 juta orang,” ucapnya.
Ryu memaparkan, kurang lebihnya ada 150 juta orang yang belum memiliki akun bank. Diharapkan agar perkembangan jumlah akun bank dan jumlah akun digital GoPay dapat bertambah secara beriringan. Hal ini dikarenakan Gojek tidak hanya ingin menjadi penyedia, namun juga bermain dalam ekosistem ekonomi.
Artikel terkait: Kepo tentang Instagram, Yuk!
Ingin Tahu Instagram Sesesorang itu Asli atau Palsu? Ini Dia Caranya!
Tampilan Instagram Baru, Cek Fitur dan Navigasinya!
Intip, 7 Fitur Tersembunyi yang Bikin Akun Instagram Makin Kece
Bakar Uang
Langkah yang dilakukan oleh Gopay juga dilakukan oleh brand lain, seperti OVO. Sangat menarik melihat promo diskon, cashback, hingga buy 1 get 1 di berbagai merchant. OVO juga bermitra dengan berbagai aplikasi seperti Grab dan memberikan diskon dalam berkendara. Setelah bermitra dengan Tokopedia, jumlah pengguna OVO naik hingga 400%. Dengan menggunakan tagline “Cashless society”, OVO juga berpartner dengan Moka Pos untuk menggaet masyarakat menengah melalui Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Ovo tidak hanya menargetkan kaum menengah ke atas, namun juga menengah ke bawah.
Langkah bakar uang ini sedikit demi sedikit mulai dihapuskan oleh penyedia layanan transaksi digital. Penghapusan strategi ini dilakukan secara bertahap, mulai dari pembebanan biaya administrasi setiap topup. Setiap topup saldo via ATM dikenakan biaya sebesar Rp 1.000,00 sedangkan via minimarket dikenakan biaya Rp 2.000,00. Biaya administrasi ini dinilai bisa membantu penyedia layanan dalam balik modal setelah bakar uang melalui berbagai strategi marketing.
Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas