SWARA – Awalnya, saya nggak ngeh bahwa di Jakarta dan sekitarnya mati listrik. Saya baru mengetahui “musibah” ini melalui tweet netizen maha miskin Twitter, “Mati lampu kayak sekarang, waktunya para pemilik hp dengan baterai lebih dari 4000 mAh pamer.” ujar akun Twitter @newsplatter yang dimiliki oleh Henry Manampiring.

 

Setelah beberapa saat, saya baru menyadari bahwa seluruh warga Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat mencuitkan keluh kesahnya mengenai mati listrik. “@pln123 punya hotline nggak diangkat-angkat. Apa dimatiin karena banyak yang komplain?” cuit akun @MrsEuscha, seorang selebtwit.

 

Di saat-saat seperti inilah saya merasa bahwa seni berpikir positif sangatlah penting. Terlepas dari dampak negatif pemadaman listrik yang sudah dicuitkan ataupun diunggah di berbagai platform media sosial, saya rasa kita masih bisa bersyukur kok. Mengapa?

 

1. Earth hour secara menyeluruh

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Jakarta dan sekitarnya menjadi bulan-bulanan di media sosial karena sering protes tentang asap dan kualitas udara yang buruk. Tapi tetap saja, tidak banyak yang beralih ke kendaraan umum. Masih banyak yang bakar-bakar sampah di siang bolong (berdampak pada kecetaran cewek-cewek yang creambath siang-siang dengan cream aroma stroberi, eh ketutup bau asap). Nah kan, lumayan pemadaman sehari penuh. Sekalian kampanye earth hour!

 

 

Artikel terkait:

  1. Rekomendasi Buku yang Mampu Mengubah Cara Berpikirmu Agar Bisa Menjadi Sosok Orang Kaya!
  2. Percayakah Kamu Kalo Hobi Punya Dampak Positif Untuk Kariermu?
  3. Sesibuk Apapun Kamu, Pastikan Hal-hal Berikut Supaya Tetap Positif, Bahagia, dan Semangat

 

2. Belajar supaya tidak teledor

Banyak sekali peristiwa kebakaran yang terjadi karena mati listrik. Saat mati listrik, kalau kamu memiliki genset, tinggal nyalakan saja. Kalau tidak punya, siap-siap menyalakan lilin! Nah, sayangnya banyak orang yang teledor dalam menggunakan api. Lilin kan ada apinya, jauhkan dari gorden dong… Biar tidak terbakar.

 

Peristiwa kebakaran yang banyak terjadi bisa menjadi pelajaran bagi kita supaya tidak terjadi lagi. Apalagi, PLN tidak menjamin bahwa mati listrik tidak akan terjadi lagi di masa depan.

 

3. Bisa liburan dadakan

Kalau level kekayaanmu sudah seperti Raffi dan Nagita, kamu bisa memanfaatkan momen mati listrik di Jakarta untuk liburan. Berbondong-bondong, warga yang rumahnya mendapat musibah mati listrik membuka kamar hotel supaya tidak kepanasan.

 

Raffi dan Nagita bahkan pergi ke Singapore hanya karena mati listrik. Padahal, kalau mau menghindari mati listrik, kalian bisa lho pergi ke Jawa Tengah atau Jawa Timur. Lain kali, kalau terjadi mati listrik seperti ini, langsung ke Pulau Komodo aja yuk sekalian liburan!

 

Artikel terkait:

  1. MRT Jakarta (Ratangga) Hadir Sebagai Angin Sejuk Bagi Penghuni Jakarta
  2. Staycation Asik di Jakarta? Cek, Ini 4 Rekomendasi Hotelnya!
  3. 5 Kedai Kopi di Jakarta Selatan yang Cocok Kamu Kunjungi Untuk Habiskan Long Weekend

 

4. Quality time

Sobat kaya bisa pergi ke luar kota atau luar negeri untuk sekedar mengisi daya ponsel, sobat miskin bisa apa? Sobat miskin bisa mengisi waktu mati listrik dengan menyalakan lilin aromaterapi, hitung-hitung menghirup udara bersih Jakarta untuk di-stock di paru-paru. Karena besoknya kan listrik sudah berfungsi normal. Jarang-jarang kan napas nggak pake masker?

 

Ternyata, kita tetap berpikir positif di tengah musibah yang berlangsung? Hehe. Bagi sobat digital, jangan lupa back-up data siapa tahu perangkat elektronik kalian error jika mati listrik terjadi lagi.