SWARA – MySpace sebagai sarana musisi indie mengunggah karya mereka harus mengakui bahwa kemajuan teknologi tidak dapat dibendung lagi. Dilansir dari NME, MySpace mendapatkan kritik keras setelah pemberitahuan bahwa mereka kehilangan data musik dengan rentang waktu mulai 2003-2015.
Hal ini disebabkan oleh migrasi server yang dilakukan oleh MySpace. “Akibat proyek migrasi server yang kami lakukan, setiap foto, video dan file audio yang kalian unggah lebih dari tiga tahun tak lagi tersedia di MySpace,” demikian keterangan juru bicara MySpace, seperti yang dikutip oleh BBC.
MySpace sedang memperbaiki masalah ini dan berjanji akan menyelesaikannya secepat mungkin.
“Sebagai dampak dari migrasi server, semua foto, video, dan file audio yang diunggah lebih dari tiga tahun lalu tidak akan tersedia di platform,” ujar MySpace dalam pernyataannya.
Artikel terkait teknologi: Berbagai ponsel untukmu
8 Gagdet Ini Siap Untuk Mencuri Perhatianmu di Tahun 2019
7 Fakta Unik Xiaomi, Apple-nya Tiongkok, yang Harus Kamu Tahu
Throwback, 5 Ponsel Blackberry yang Terkenal dan Bikin Kangen Bernostalgia
Pernah Menjadi Situs Populer
Popularitas MySpace berkurang dibandingkan dengan media sosial yang lain. Dulu ia termasuk platform utama yang digunakan bagi musisi yang ingin membagikan karyanya, musisi pendatang baru, ataupun siapapun yang memiliki hobi musik.
Pada masa keemasannya, MySpace berhasil menjadi 50 juta lagu dari 14 juta artis dalam periode 12 tahun.
Lebih penting lagi, MySpace adalah awal karir bagi banyak musisi internasional seperti Kate Nash,Klaxons, bahkan Arctic Monkeys yang memilih untuk mengunggah karyanya di platform ini. Sayangnya, setahun setelah tautan yang ada di MySpace berhenti berfungsi, MySpace kehilangan seluruh data lagu.
Sempat Di-hack
Pada tahun Juni 2006, media ini juga mengalami kerugian besar karena 360 juta akun pengguna MySpace diretas hacker. Tidak hanya itu, ratusan juta akun yang diretas itu memuat password 427 juta akun MySpace.
Sebelumnya, LinkedIn dan Tumblr juga mengalami peretasan walaupun tidak kehilangan data sebanyak MySpace. Terdapat 100 juta akun LinkedIn dan 65 juta password akun Tumblr yang diretas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
MySpace menyebutkan bahwa mereka adalah korban dari kelompok hacker Rusia bernama “Peace”. Mereka juga menjual ratusan juta akun yang sudah diretas.
Jika kamu memiliki akun MySpace yang sudah tidak pernah kamu buka namun dibuat sebelum tahun 2013 maka informasi yang kamu unggah aman.
Diakuisisi Oleh Time Inc.
Pada Februari 2016, Time Inc secara resmi mengumumkan akuisisi Viant, perusahaan pemilik MySpace. Sebelumnya, MySpace dibeli oleh Viant senilai US$ 35 juta atau sekitar Rp 471 miliar. Sebelum Facebook menjadi favorit semua orang, MySpace adalah raja di bidang media sosial.
Dalam sebulan, pengunjung situs MySpace sebesar 75,9 juta orang. Hingga saat ini, MySpace masih bertahan walaupun sudah tidak populer. Dengan adanya akuisisi tersebut, TimeInc. telah menggabungkan data, analisis, dan iklan pelanggannya dengan data yang dimiliki Viant.
Anastasia Galuh Dinung Purwaningtyas