SWARA – Bagaimana kondisi anak nanti saat besar sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua sejak kecil. Yap, orang tua mengambil peran penting bagi kehidupan anak nantinya. Pendidikan, tingkah laku, kesopanan, sukses nggaknya si anak sangat bergantung di pundak orang tuanya. Begitu juga dalam hal finansial.

 

Siapa sih, di dunia ini orang tua yang nggak menginginkan kehidupan finansial anaknya mapan? Nggak heran para orang tua bekerja banting tulang agar si anak mengenyam pendidikan tinggi yang akhirnya membuatnya mapan. Tapi sembari menyiapkan pendidikan, alangkah baiknya juga mendidik anak dalam hal finansial. Dalam hal ini adalah menanamkan pada diri anak untuk nggak boros.

 

Untuk membuat anak nggak boros, ada beberapa pola asuh yang bisa diterapkan. Beberapa diantaranya adalah :

 

1. Latih mandiri

Cara untuk mendidik anak agar mandiri salah satunya adalah dengan melatihnya sejak dini. Dalam hal ini, mandiri diartikan menyelesaikan permasalahannya sendiri, termasuk memenuhi kebutuhannya. Tentu mereka tetap membutuhkan bantuanmu, tapi pelan-pelan kamu bisa mendidiknya untuk mulai mandiri. Sebagai contoh, saat anak menginginkan sepatu baru. Alangkah lebih baik jika mereka diajari untuk membeli menggunakan uangnya.

 

2. Kenalkan konsep menabung

Jika harus membeli sepatu menggunakan uang sendiri, dari manakah sumbernya? Tentu saja dari menabung! Kenalkan anak untuk menabung sejak dini, entah itu di sekolah ataupun celengan di rumah. Sumber tabungan ini bisa berasal dari hasil menyisihkan uang saku sekolah. Selain melatih tanggung jawab, tentu juga langsung melatih mereka untuk nggak boros karena harus menyisihkan uang setiap hari.

 

Artikel terkait: Program tabungan yang bisa kamu ikuti

  1. Apa Sih Tabungan Online? Yuk Kenali Lebih Dekat Lagi
  2. Yuk, Kenali Beragam Jenis Tabungan di Bank
  3. Jangan Tunda Berinvestasi! Ini 5 Langkah Membuka Tabungan Depositomu Sendiri

 

3. Belajar bersyukur

Salah satu cara agar anak nggak boros adalah dengan menanamkan rasa syukur atas apa yang telah dimiliki selama ini. Caranya adalah dengan mengajak mereka menonton acara televisi tentang program kemanusiaan. Saat ini, program serupa sudah banyak tayang di televisi swasta. Anak dapat menyadari bahwa ada anak-anak lain yang tidak seberuntung dirinya sehingga akan lebih mudah bersyukur. 

 

4. Libatkan dalam pekerjaan rumah

Boros atau nggaknya seseorang merupakan bentuk dari tanggung jawab finansial. Agar nggak boros, tentu rasa tanggung jawab harus dilatih. Salah satu cara untuk menanamkan pengertian pada anak tentang tanggung jawab adalah dengan mengajaknya melakukan pekerjaan rumah.

 

5. Jangan terlalu memanjakan

Mungkin kamu memang memiliki kemampuan finansial lebih baik. Tapi bukan berarti kamu bisa secara loyal membeli apapun yang diinginkan anak. Ingat, keinginan dan kebutuhan itu berbeda. Batasi keinginan anak yang harus kamu belikan. Sebaliknya, ajak mereka berpikir tentang kebutuhan penting itu apa saja, seperti buku sekolah. Didiklah mereka untuk mengutamakan kebutuhan daripada sekadar keinginan.  

6. Bekerja part time

Ketika sudah menginjak dewasa seperti sekarang, saya jadi benar-benar bersukur bahwa sejak masih kuliah orang tua mengizinkan saya untuk bekerja part time. Tapi kalau dipikir-pikir lagi, kenapa saya nggak mulai bekerja sejak sekolah, ya?

 

Artikel terkait: Pekerjaan part time yang bisa dikerjakan

  1. 14 Bisnis Sampingan Mahasiswa yang Beromzet Puluhan Juta Rupiah
  2. 7 Usaha Modal Kecil yang Menjanjikan dan Cocok Sebagai Bisnis Sampingan Para Karyawan
  3. 7 Media Massa untuk Publikasikan Tulisanmu

 

Bekerja part time untuk anak sekolahan atau kuliah tentu memberikan banyak manfaat. Selain bisa membeli suatu barang yang diinginkan dan belajar membagi waktu, juga bisa mendidik sejak dini untuk menyadari bahwa mendapatkan uang itu nggak mudah, Ada usaha dan kerja keras di sana. Karena itulah harus lebih perhitungan dan behati-hati dalam hal mengeluarkan uang. Akhirnya, hal itu bisa membuat si anak jadi nggak boros.

Itu dia cara mendidik anak agar mereka nggak boros. Nggak ada waktu terlambat. Kamu bisa mulai menerapkannya sejak sekarang untuk anakmu.