SWARA – Sabtu pukul 9 malam, mata saya tertancap pada sebuah Instagram Stories unggahan teman. Ia mengunggah foto sekelebatan kredit penutup film yang isinya kurang lebih, “‘It’ serem banget, The Conjuring mah lewat!”. Alhasil, saya langsung ngacir ke bioskop dan membeli tiket untuk pemutaran jam 10 malam.

 

Saat itu, film It memang baru rilis dua hari. Awalnya, niat saya buat nonton masih 50-50. Tertarik karena banyak ulasan positif, tapi malas aja jika ternyata ceritanya klise kayak film horor yang sudah-sudah. Makanya, Instagram Stories tadi bagai semacam wahyu yang dikirim dari langit buat saya untuk nonton film tersebut.

 

Jujur, saya tersenyum puas ketika keluar dari teater. Bagi kamu yang belum nonton, coba deh tonton trailernya, baca sinopsisnya, lalu simak ulasan saya berikut ini. Minim spoiler, kok, jadi kamu bisa membacanya dengan tenang.

 

Nah, ini dia 5 alasan mengapa film It layak kamu tonton di akhir minggu. Tentunya dari sudut pandang saya, penikmat film yang sudah menontonnya.

 

1. Mencetak rekor pendapatan $123 juta pada pekan pembuka

Saya nggak tahu apakah teror badut-badutan yang heboh tahun lalu di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya adalah bagian dari promosi film It atau nggak. Yang jelas, It sudah mencetak rekor baru di Box Office untuk film horor R-rated dengan pendapatan pekan pembuka tertinggi, yaitu mencapai $123 juta atau sekitar Rp1,6 triliun! Padahal, budget yang habis untuk film ini ternyata tergolong murah lho, cuma $35 juta atau sekitar Rp464 milyar.

Mei lalu, trailer-nya di Youtube saja juga mencetak rekor baru sebagai video dengan jumlah view terbanyak dalam 24 jam pertama. Artinya, memang sudah banyak orang yang antusias menanti pemutaran film ini. Oke, trailer bisa dipoles sedemikian rupa. Tapi, apakah film ini memenuhi ekspektasi dari penggemarnya? Coba simak poin kedua.

 

Artikel terkait: Nonton Film, Yuk!

  1. Saya Tonton 5 Film Horor10 Film Superhero Marvel dan DC dengan Pendapatan Paling Tinggi
  2. Mana Favorit Kamu? Ini dan Jadi Ngerti Kenapa Pendapatan Mereka Sangat Besar
  3. 10 Film yang Wajib Kita Tonton di 2017

 

2. Skor 85% di Rotten Tomatoes

Saya pribadi nggak terlalu percaya soal rating sebuah film, karena bagus nggaknya sebuah film dinilai pula berdasarkan rasa. Tapi, dengan rating 85% di Rotten Tomatoes, artinya film horor klasik ini mendapatkan respon yang sangat positif dari penontonnya.

Kalau kamu tanya pendapat saya, saya bakal memberi nilai 8/10 buat film ini karena beberapa faktor yang akan saya singgung di poin berikutnya.

 

3. Disutradarai Andres Muschietti dan digodok 7 tahun

Andres Muschietti adalah sutradara yang sukses menggarap film horor Mama pada tahun 2013. Ketika tahu kalau ternyata dia yang menyutradarai film It, saya pun nggak heran mengapa film ini bisa begitu sukses menampilkan versi modern dari Pennywise si Badut Penari.

Selain itu, penggarapan proyek ini juga nggak instan, lho. Dari informasi yang saya baca, film It digodok selama 7 tahun sebelum benar-benar rilis. Pantas aja kalau film ini matang banget penggarapannya.

 

4. Rated R & CGI yang keren!

Ketika pertama kali nonton cuplikannya, saya kira film ini ditujukan buat remaja, soalnya tokoh protagonisnya anak-anak, sih… (Ya, saya belum pernah baca buku ataupun nonton miniserinya). Ternyata, film ini sama sekali bukan tontonan yang sehat buat anak-anak, soalnya banyak adegan yang brutal dan disturbing. Ditambah efek (Computer Generated Imagery) CGI yang mumpuni, kengerian Pennywise berhasil digambarkan dengan sempurna.

 

Artikel terkait: Tips Mengatur Keuangan Biar Bisa Nonton Bioskop Tiap Minggu

  1. Selagi Muda, Coba 5 Investasi Tak Tergerus Inflasi Ini!
  2. Siapa yang Bayar? Ini Cara Atur Bujet Pacaran dari 3 Pasangan Ini
  3. Hati-hati, Kamu Kaum Milenial Wajib Menghindari 5 Kesalahan Mengatur Keuangan Berikut!

 

5. Akting aktor utama wajib diacungi jempol

Nggak seperti Pennywise versi miniseri tahun 90-an yang bertampang om-om, Pennywise versi yang baru ini dilukiskan sebagai badut berwajah imut dengan tatapan yang menyeramkan. Hal ini nggak lepas dari faktor kegantengan Bill Skarsgard, pemeran Pennywise.

Saya angkat topi untuk Bill. Melihat cara ia bicara, bergerak, dan ekspresinya dalam film, aktor ini berhasil menghidupkan lakon Pennywise dengan sempurna. Dia bahkan membiarkan liurnya terus-terusan mengalir dari bibirnya selama berbicara, bikin saya bereaksi antara geli, takjub, dan ngeri.

 

Sesuai janji, saya nggak akan memberi spoiler tentang alur cerita. Yang jelas, It bukan film yang sehat buat kamu yang takut badut. Tapi, daripada kelamaan membaca ocehan saya, mendingan kamu langsung tonton sendiri filmnya dan rasakan kengeriannya!

 

 

 


PAULUS RISANG PAULUS RISANG