SWARA – Kalau kamu mengikuti perkembangan berita terkini, kamu pasti sudah tahu kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami tekanan. Bahkan, rupiah terus melemah menembus angka Rp15.029 per USD. Ini merupakan titik terlemah rupiah sejak krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998. Tapi, kamu sebenarnya nggak perlu panik. Rupiah nggak terperosok sendirian. Nilai tukar mata uang negara-negara berkembang pun menyentuh level terendahnya saat ini, kok.

Dilansir dari BBC, depresiasi rupiah ini tidak akan berujung pada krisis ekonomi seperti yang terjadi tahun 1997. Sebab, inflasi saat ini masih di angka 3,2%, sementara pada 1997 inflasi mencapai 78,2%. Selain itu, pertumbuhan ekonomi 2018 berada di angka 5,27%, berbeda dengan tahun 1997 yang justru minus 13,34%.

Lantas, sebenarnya apa sih yang jadi penyebab melemahnya rupiah, dan apa yang perlu diketahui dan sebenarnya bisa dilakukan? Inilah yang akan saya bahas kali ini.

 

Penyebab melemahnya rupiah saat ini

Menurut Ekonom Permata Bank Josua Pardede seperti dikutip detikFinance, salah satu penyebab melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS adalah adanya perang dagang antara AS dan China. Pernyataan Presiden Donald Trump yang akan mengenakan tarif impor sebesar 200 miliar USD atas produk Tiongkok. Hal ini membuat sebagian besar negara berkembang semakin lemah.

Sementara, kenaikan nilai dolar juga berimbas dari data ekonomi AS yang positif pada pekan terakhir, seperti data produk domestik bruto (PDB) kuartal II 2018 dan pengeluaran konsumsi pribadi inti.

Krisis mata uang Turki dan Argentina juga memperparah sentimen negatif pada mata uang negara-negara berkembang, salah satunya India dan Indonesia. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar global sehingga mereka berbondong-bondong menarik investasinya, mereka mencari negara yang aman untuk dijadikan safe haven baru.

 

Artikel terkait: Kiat menjaga nilai uangmu

  1. Lakukan Jurus Anti Rugi Ini saat Rupiah Sedang Melemah
  2. Ingin Investasi Saham? Ini Modal Minimal yang Kamu Butuhkan
  3. Walau Bergaji Kecil, Kamu Tetap Bisa Investasi Emas, Lho!

 

Lalu apa dampak melemahnya rupiah terhadap dollar?

Bagi rumah tangga, melemahnya rupiah terhadap dolar berimbas pada kenaikan harga-harga barang, terutama untuk komoditas impor. Bagaimanapun juga sebagian beras yang sehari-hari dikonsumsi kebanyakan masih impor dari negara tetangga. Apalagi kalau kamu berniat untuk membeli elektronik atau bahkan barang-barang mewah seperti tas Hermes dan mobil Lamborghini, harganya pasti naik.

Selain itu, perusahaan-perusahaan yang mengandalkan bahan bakunya dari luar negeri akan semakin lesu karena biaya produksi menjadi lebih tinggi. Pabrik-pabrik terpaksa menaikkan harga jual, daya saing produk Indonesia melemah. Menguatnya dollar juga berdampak pada keluarnya aliran modal asing dalam jumlah tinggi karena profit perusahaan semakin rendah.

Ketika dolar menguat, beban pembayaran cicilan dan bunga utang luar negeri pemerintah dan korporasi semakin besar. Risiko gagal bayar akan semakin besar.

Plus minus dari kondisi melemahnya rupiah

Sebenarnya, melemahnya nilai rupiah nggak hanya menimbulkan dampak negatif, kamu warga negara yang baik masih bisa mengambil hikmah dari kejadian ini. Pelemahan nilai rupiah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor demi menambah cadangan devisa. Pemerintah sudah berusaha melakukan perluasan pasar ke negara-negara lain, salah satunya Afrika.

Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia juga diprediksi akan terus meningkat seiring melemahnya nilai tukar rupiah. Depresiasi rupiah membuat biaya perjalanan dan akomodasi menjadi lebih murah bagi wisatawan asing. Sektor pariwisata saat ini menjadi penyumbang penerimaan devisa negara dan meningkatnya lapangan kerja di industri pariwisata. Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya seperti dikutip CNBC, sumbangan devisa dari pariwisata naik 13% dalam tiga tahun terakhir dan serapan tenaga kerja di sektor ini naik rata-rata 5% pada lima tahun terakhir.

Kalau kamu ingin berinvestasi emas batangan, sekarang adalah waktu yang tepat. Saat rupiah melemah, harga emas relatif turun. Kamu bisa mulai membeli emas dalam kondisi ini, lalu menjualnya ketika rupiah menguat dengan harga tinggi.

 

Artikel terkait: Investasi mata uang asing

  1. 5 Langkah Jitu Memulai Investasi Mata Uang Asing demi Masa Depan
  2. Selain Dolar Amerika, Inilah 5 Mata Uang Asing untuk Investasi
  3. Gawat! Hindari Kesalahpahaman Investasi Mata Uang Asing Ini

 

Jadilah masyarakat yang tulus menyayangi Indonesia dengan cara membeli surat utang negara seperti Saving Bond Ritel (SBR) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI), karena itu artinya kita membantu negara yang membutuhkan modal. Dengan begitu, Indonesia nggak perlu berhutang ke asing kalau rakyatnya sendiri mau meminjami uang.

Cintailah dan belilah produk-produk Indonesia. Mengurangi impor akan membuat rupiah semakin stabil. Perbanyak transaksi dengan rupiah, sehingga kamu juga nggak ikut-ikutan arus untuk menukar uang dolar dan menganggap mata uang dolar lebih menguntungkan.

Kalau saat ini kamu tengah memiliki dolar AS, kamu juga bisa meraup keuntungan dari melemahnya rupiah dengan menjual dolar tersebut. Cara ini juga membantu rupiah kembali menguat, lho!Nah, itu penjelasan yang wajib kamu ketahui dan bisa lakukan dari kondisi melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Nggak hanya sekedar menyalahkan pemerintah, kamu juga punya andil besar untuk menjaga nilai rupiah lho!

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


PAULUS RISANG