Membenahi keuangan diri sendiri maupun keluarga sangatlah penting. Apalagi, di tengah situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian seperti sekarang ini. Karena itu, kamu perlu memiliki dana darurat. 

 

Banyak orang telah menyadari bahwa tantangan terbesar dalam menghadapi situasi pandemi ini, yaitu sumber pemasukan rumah tangga bisa berkurang atau bahkan hilang.

 

Untuk itu, pengalokasian dana darurat menjadi penting. Karena, pada dasarnya, dana ini adalah tabungan khusus yang disiapkan untuk digunakan saat terjadi situasi krisis dalam kehidupanmu.

 

Kapan Dana Darurat Bisa Digunakan?

 

Perlu saya tekankan sekali lagi bahwa dana darurat hanya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhanmu di saat situasi buruk terjadi.

 

Dilansir dari Kompas.id, menurut perencana keuangan Prita Hapsari Ghozie terdapat empat situasi yang memungkinkan kamu untuk menggunakan dana darurat. Keempat situasi tersebut adalah:

 

1. Kehilangan sumber penghasilan

 

Salah satu situasi krisis dalam hidup yang membuatmu memerlukan uang darurat adalah saat kamu kehilangan pekerjaan. Sembari kamu mencari sumber penghasilan baru, kamu bisa menggunakan dana darurat untuk membayar berbagai komitmen cicilan bulanan, ataupun kebutuhan harian.

 

2. Gangguan kesehatan

 

Gangguan kesehatan dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Ada kalanya saat itu terjadi, perlindungan asuransi kesehatan maupun BPJS Kesehatan yang kita miliki tidak cukup menutupi biaya yang dibutuhkan.

 

Kalaupun tanggungan asuransi cukup menutupi kebutuhan biaya pengobatan, kerap ada biaya lain. Misalnya seperti transportasi ataupun akomodasi yang tidak ditanggung asuransi. Di saat inilah kamu memerlukan dana darurat.

 

3.   Gangguan alat penunjang produktivitas

 

Dalam melakukan pekerjaan untuk mendapat penghasilan, biasanya kamu didukung oleh alat-alat penunjang produktivitas. Misalnya seperti kendaraan, laptop, maupun smartphone.

 

Sayangnya, kesialan dapat menimpa siapa saja termasuk kamu. Ada saat-saat dimana alat-alat penunjang produktivitas rusak atau bahkan hilang. Agar produktivitasmu tetap terjaga, maka dana darurat dapat kamu gunakan untuk memperbaiki kerusakan atau membeli barang yang baru.

 

Tapi, kamu harus dapat membedakan kebutuhan dan keinginan dalam memutuskan untuk membeli alat penunjang produktivitas mu yang baru. 

 

Selama barangmu yang lama masih bisa digunakan dengan baik, artinya kebutuhanmu masih terpenuhi sehingga tidak perlu memberi barang yang baru.

 

4.   Permasalahan domestik yang mengganggu stabilitas ekonomi rumah tangga

 

Menurut Prita, permasalahan domestik rumah tangga ini bisa bermacam-macam, mulai dari kerusakan rumah, ada anggota keluarga yang meninggal, hingga bencana alam.

 

Jika kondisi ini terjadi tiba-tiba, namun kamu tidak memiliki dana kas dana kas yang siap untuk digunakan, maka kemungkinan kamu akan mencari solusi cepat. Seperti mencari pinjaman dana ke teman, mengambil pinjaman daring, atau menggesek kartu kredit.

 

Padahal, menambah utang baru akan menimbulkan cicilan utang baru yang juga disertai oleh biaya administrasi dan biaya bunga, yang ujung-ujungnya bisa mengganggu stabilitas keuanganmu.

 

Artikel Terkait: Penyebab Orang-orang Sulit Menabung untuk Dana Darurat

 

Jumlah Ideal Dana Darurat

 

Kebutuhan uang untuk kondisi darurat setiap orang akan berbeda, tergantung pada kebutuhan masing-masing. Patokannya adalah kebutuhan minimum untuk dapat menutup biaya hidup utama kamu dan keluargamu dalam satu bulan ke depan.

 

Taruhlah kebutuhan biaya hidup keluargamu adalah Rp5 juta per bulan, maka jumlah itu perlu dikali dengan angka faktor ideal.

 

Angka kebutuhan hidup bulanan dikali tiga apabila kamu tidak memiliki komitmen utang dan tanggungan. Dengan kondisi ini, jumlah ideal uang darurat yang harus kamu punya adalah Rp5 juta x 3 = Rp15 juta.

 

Angka kebutuhan hidup bulanan dikali enam jika kamu sudah memiliki pasangan dan sudah memiliki komitmen utang bulanan. Jika kondisimu seperti ini, maka jumlah ideal dana darurat yang harus kamu punya adalah Rp5 juta x 6 = Rp30 juta.

 

Bila kamu berpenghasilan di atas Rp150 juta per tahun, memiliki tanggungan anak dan istri, serta memiliki komitmen cicilan bulanan, maka jumlah ideal dana daruratmu adalah nilai kebutuhan hidup bulanan dikali sembilan.

 

Bila kebutuhan bulananmu dalam kondisi ini mencapai Rp10 juta per bulan, maka jumlah ideal uang darurat yang mesti kamu miliki adalah Rp10 juta x 9 = Rp90 juta

 

Semakin tinggi jumlah penghasilan, membuat kamu memerlukan dana darurat lebih besar. Karena, tidak akan mudah mencari pekerjaan baru dengan tingkat penghasilan setara. 

 

Ini membuat kamu membutuhkan waktu lebih lama untuk penyesuaian ataupun mencari pekerjaan baru.

 

Cara Mengumpulkan Dana Darurat

 

Setiap bulan, upayakan untuk menyisihkan minimal 5 persen dari penghasilan ke dalam rekening khusus darurat. Saya sarankan menggunakan produk keuangan yang memberi imbal hasil seperti reksa dana pasar uang yang dapat mudah dicairkan serta tidak memiliki fluktuasi harga.

 

Artikel Terkait: Butuh Dana Darurat? Lebih Baik Pilih Pinjaman Bank atau Pinjaman Online?

 

Dana darurat pasti memiliki manfaat dalam perjalanan kehidupan kamu dan keluarga. Pahamilah bahwa dana darurat hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhanmu di saat terjadi krisis.

 

Sekali lagi saya tekankan, jangan pernah tergoda menggunakan uang darurat untuk hal-hal di luar kondisi krisis seperti membayar tiket murah travel fair, renovasi dapur, ataupun memenuhi hasratmu untuk mengganti smartphone terbaru yang jadi perbincangan banyak orang.

 

Dengan mengalokasikan dana darurat secara tepat, kamu akan dapat melewati krisis dalam hidup dengan lebih tenang, sekaligus memberikan kamu opsi jalan keluar yang lebih beragam. Selamat mengatur keuangan!