SWARA – Bagi investor pemula, tentu nggak ingin membuang-buang uang dengan percuma karena salah memilih instrumen investasi yang memiliki risiko besar. Ada beberapa instrumen investasi yang memiliki risiko rendah sehingga termasuk dalam investasi yang aman dan cocok sebagai awal berinvestasi, seperti tabungan emas, tabungan berjangka, deposito, reksa dana, dan obligasi.
Bagi penulis, obligasi adalah instrumen investasi yang dianggap paling cocok kalau kamu suka cari aman. Selain minim risiko, investasi ini termasuk dalam jangka menengah sehingga keuntungan yang didapat juga nggak terlalu kecil. Lalu apa saja keuntungan dan kerugian berinvestasi obligasi ini?
Â
1. Obligasi akan memberikan keuntungan berupa kupon
Obligasi (surat pernyataan utang) akan memberikan keuntungan bagi investornya dari kupon (bunga) yang menjadi kewajiban penerbit obligasi. Kupon ini dibagi menjadi dua, yaitu kupon tetap (fixed rate) dan kupon mengambang (floating coupon). Besarnya keuntungan dari kupon ini tergantung pada lamanya jangka waktu obligasi ditetapkan.
Artikel Terkait: Investasi Obligasi yang Wajib Kamu Ketahui
- 5 Hal Penting Terkait dengan Obligasi yang Harus Kamu Ketahui
- Kenalan dengan Investasi Obligasi, Ini Plus Minusnya
- 6 Langkah Mudah Membeli dan Menjual Obligasi, Yuk Intip Caranya!
2. Kemungkinan ada selisih saat dijual kembali
Jika kamu orang yang cukup sabar dalam mempertahankan instrumen investasi, menahan obligasi untuk dijual saat harganya naik adalah keputusan terbaik. Obligasi bisa mengalami kenaikan harga yang cukup besar setelah diperdagangkan. Jadi, instrumen ini benar-benar minim risiko karena mudah dalam mendapatkan keuntungan.
Â
3. Keamanan selalu terjaga
Banyaknya instrumen investasi yang beredar membuat kamu ragu apakah instrumen investasi minim risiko akan selalu aman? Obligasi, terutama yang dikeluarkan oleh negara sudah dijamin oleh undang-undang yaitu UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun 2008.
4. Bunga obligasi cukup tinggi
Obligasi ternyata memiliki bunga yang lebih tinggi dari deposito, lho. Selain itu, obligasi juga bisa dijadikan agunan sehingga selain cocok untuk investor yang lebih suka main aman, juga masih bisa diandalkan untuk mendapatkan keuntungan dari bunganya.
Â
5. Risiko gagal bayar perlu diwaspadai
Meskipun berisiko kecil, tapi kamu perlu mewaspadai risiko yang bisa muncul saat bermain obligasi, salah satunya adalah gagal bayar. Gagal bayar (default) merupakan risiko perusahaan yang nggak mampu untuk membayarkan pokok obligasi meskipun sudah sepakat dengan perjanjian obligasi di awal. Gagal bayar ini bisa diperkecil risikonya dengan melibatkan pihak ketiga atau hanya membeli obligasi yang dikeluarkan negara.
Â
6. Naik turunnya suku bunga juga menjadi risiko
Tingkat bunga pasar dengan harga obligasi berbanding terbalik. Jika harga obligasi naik, bunga yang bakal didapat justru akan menurun dan juga sebaliknya. Investor perlu memastikan situasi ini agar nggak mengalami kerugian dari naik turunnya bunga pasar obligasi. Investor juga perlu waktu yang tepat untuk menjual obligasi dengan melihat naik turunnya suku bunga ini.
Â
Artikel Terkait: Investasi yang Bisa Kamu Coba
- Beberapa Instrumen Investasi yang Sesuai dengan Usiamu, Yuk Coba!
- Bergaji di bawah UMR Jakarta Tapi Ingin Investasi Saham? Begini Caranya!
- Tertarik Investasi SBR006? Untungnya Capai 7,95% Setahun!
7. Perusahaan bisa membeli obligasi sebelum jatuh tempo
Perusahaan bisa saja membeli kembali obligasi sebelum jatuh tempo sebagai hak penerbit obligasi yang akan merugikan investor karena suku bunga turun. Namun, biasanya penerbit juga akan menawarkan obligasi premium kepada investor.
Itulah kelebihan dan kekurangan obligasi yang bisa kamu pertimbangkan jika ingin terjun dalam dunia investasi minim risiko. Semoga berhasil!
Â
  PAULUS RISANG