SWARA – Bergaji di bawah UMR Jakarta bukanlah penghalang untuk memulai investasi saham. Sekecil apapun modal yang kamu miliki, kamu tetap bisa melakukan investasi. Lebih baik segera memulai daripada menunda-nunda. Betul, kan?
UMR DKI Jakarta saat ini berada di angka Rp3.9 juta. Nilai ini dianggap kecil dengan biaya hidup seperti di Jakarta. Apalagi orang lebih fokus untuk menabung dan memenuhi kebutuhan hidup daripada melakukan investasi. Melihat kenyataan ini, seharusnya kita bisa lebih jeli untuk melihat peluang. Investasi bisa menjadi salah satu cara bagi kita untuk memperbanyak pundi-pundi uang kita.
Investasi saham membutuhkan modal yang jauh lebih kecil dibandingkan deposito dan emas. Sebagai perbandingan, kita dapat memperoleh 100 lembar saham dengan harga Rp5.000 saja. Sedangkan emas baru bisa ditebus dengan harga Rp600.000-an (tergantung harga per gramnya).
Jika kamu berpenghasilan di bawah UMR dan tertarik untuk investasi saham, berikut ini adalah cara-caranya:
1. Jangan memaksa diri untuk mengeluarkan uang lebih dari 10% gaji
Idealnya, seseorang mengeluarkan 10% dari gajinya untuk investasi. Anggap saja gajimu per bulan Rp3 juta, berarti kamu harus mengeluarkan Rp300.000 untuk dialokasikan ke pos investasi, Berhubung Rp3 juta merupakan gaji di bawah UMR, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mengeluarkan uang besarnya. Tidak apa-apa kamu mengalokasikan jumlah sesuai dengan kemampuanmu, namun kamu harus berkomitmen untuk secara rutin membeli saham setiap bulannya.
Jika kamu memaksakan diri untuk mengeluarkan uang sebesar 10% dari gajimu, tidak masalah. Namun kamu harus menurunkan standarmu dalam kehidupan sehari-hari. Sebut saja biaya lifestyle ataupun biaya makan.
Dengan budget mulai Rp50.000, kamu bisa membeli berbagai saham bagus. Banyak sekali emiten di bursa efek yang menjual sahamnya dengan harga Rp500. Jika kamu jeli, kamu bisa mendapatkan saham berharga Rp100. Dengan uang Rp50.000, kamu bisa mendapatkan 100 lot saham.
Bila kamu cenderung takut untuk mengeluarkan uang dengan nominal besar, berinvestasi saham bisa menjadi pilihan. Jika kamu sudah memperoleh keuntungan, maka kamu tidak akan segan-segan mengeluarkan uang banyak untuk membeli saham yang bagus.
2. Jangan trading, menabung saja
Menabung saham adalah cara investasi saham yang ideal bagi orang yang berpenghasilan di bawah UMR. Dengan menabung secara rutin, porsi saham yang kamu miliki akan terus bertambah ke depannya.
Kamu hanya perlu memilih saham mana saja yang akan kamu beli secara rutin per bulannya.
Sebenarnya trading adalah investasi saham yang menguntungkan untuk jangka waktu yang pendek. Namun trading harian memberikan keuntungan yang kecil. Kamu juga akan tergoda untuk mencicipi saham gorengan yang nilainya bisa melonjak dalam waktu singkat.
Membeli saham gorengan sebenarnya ngeri-ngeri sedap. Sedap karena nilainya bisa naik di atas 5% per hari, tapi ngeri karena bisa turun di atas 5% dalam hitungan menit atau jam. Dengan gaji UMR, modal pas-pasan, dan tiba-tiba kamu rugi 10%? Pertimbangkan kembali untuk membeli saham gorengan.
Artikel terkait:
Bolehkah Berinvestasi Saham dengan Uang Pinjaman? Ini Jawabannya
Yuk, Kenali dan Pahami Lebih Dalam Mengenai Beta Saham
Mengenal Lebih Dalam Uptrend, Downtrend, dan Sideway dalam Bermain Saham
3. Gunakan budget bulanan sebagai patokan dalam membeli saham
Minimal pembelian saham yang dapat kita lakukan adalah 1 lot alias 100 lembar. Bila kamu memiliki gaji di bawah UMR DKI, sebaiknya kamu tidak menggunakan patokan jumlah saham untuk melakukan pembelian.
Misalnya kamu setiap bulannya menargetkan dirimu untuk membeli 3 lot saham perusahaan A setiap bulan. Harga saham selalu berubah setiap bulan. 3 lot saham perusahaan A belum tentu memiliki nilai yang sama di setiap waktu, bisa lebih mahal ataupun murah. Begitu pula dengan bulan sebelumnya.
Sesuaikan saja dengan uang yang kamu miliki. Misalnya di bulan depan ada kenaikan harga saham yang biasa kamu beli, kamu tidak usah memaksakan diri untuk membeli saham dalam jumlah lot yang sama.
Saat harganya turun, ini adalah peluang untukmu agar membeli saham dalam jumlah yang lebih banyak.
4. Pilih saham LQ45
Saham LQ45 adalah salah satu indeks saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Indeks saham ini berisi 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar. Saham yang ada di dalam indeks ini juga tergolong liquid dalam perdagangan.
Untuk menabung, saham yang masuk dalam LQ45 jauh lebih aman.
Tapi jangan asal beli, beli saham yang usahanya mudah dimengerti dan memiliki laporan keuangan yang baik dalam setahun.
Cari tahu track record dari manajemen perusahaan. Jangan sampai harga saham murah namun manajemennya bobrok, bisa-bisa ketika ada isu sedikit nilai saham anjlok drastis.
5. Beli saham saat IHSG melemah
Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG bisa melemah karena beberapa hal, misalnya penguatan Dollar terhadap Rupiah, ataupun perseteruan dagang di negara besar. Di tahun 2019, isu perang dagang Amerika Serikat dan CIna juga menjadi penentu kinerja IHSG.
IHSG juga bisa melemah saat terjadi penjualan saham secara besar-besaran oleh pihak asing dan membuat harga saham perusahaan Indonesia turun.
Saat IHSG melemah, warna merah akan mendominasi aplikasi trading-mu. Hal ini bisa menjadi momentum emas untukmu membeli saham. Kalau sahamnya murah, kemungkinan mendapat lebih dari 1 lot juga lebih besar, kan?
Itulah cara investasi saham bagi kalian yang memiliki gaji di bawah UMR. investasi ini memang cukup beresiko, namun menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Yuk mulai investasi saham!