Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Setiap perusahaan pasti memiliki biaya produksi yang harus ditetapkan. Di mana, biaya produksi ini perhitungannya cukup kompleks karena terdapat banyak komponen yang harus diperhitungkan. Kemudian muncul pertanyaan, bagaimana cara menghitung biaya produksi perusahaan?

 

Nah, sebelum kita membahas why-nya terlebih dahulu kita harus mengetahui what-nya. Maka dari itu, mari kita membahas apa itu biaya produksi, unsur komponennya, dan bagaimana cara menghitungnya lengkap dengan simulasi.

 

Sebagai informasi bagi kamu yang sedang ingin memulai bisnis dan kebingungan cara menghitung modalnya, kami ada fitur Kalkulator Finansial yang bisa bantu kamu hitung modal usaha. Cek di sini.

 

Apa itu biaya produksi?

 

Sangat penting bagi sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing untuk memetakan secara jelas biaya produksinya. Jika sebuah perusahaan tidak cekatan dalam menghitung biaya produksi, maka proses pembuatan dan pendistribusian barang akan terhambat.

 

Sederhananya, biaya produksi merupakan akumulasi dari keseluruhan proses pembuatan barang pada perusahaan manufakturing. Proses pembuatan ini mencangkup mulai dari bahan mentah, bahan baku, sampai barang jadi.

 

Nantinya, biaya produksi ini akan menjadi dasar bagaimana harga produk per unit yang sudah jadi. Secara garis besar, biaya produksi akan mencakup 3 hal, yakni biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, serta overhead pabrik.

 

Baca juga: Cara Jualan Online di Shopee Beserta Tips Suksesnya

 

Apa saja jenis biaya produksi?

 

cara menghitung biaya produksi
Jenis biaya produksi (pexel)

 

Setiap perusahaan mungkin memiliki jenis biaya produksi yang berbeda. Hal ini tergantung seperti apa bisnis yang dijalani.

 

Namun, pada umumnya, perusahaan setidaknya memiliki jenis biaya produksi seperti berikut

 

1. Fixed cost

 

Fixed cost atau biaya tetap merupakan biaya produksi yang sudah pasti ada di setiap perusahaan. Biaya tetap adalah jenis biaya yang sudah pasti tetap jumlahnya meskipun terjadi penurunan maupun kenaikan proses produksi.

 

Fixed cost ini penting untuk diketahui agar bisa dianggarkan terlebih dahulu. Contoh dari biaya tetap ini seperti sewa gedung, pajak, gaji, dan lainnya. Namun, fixed cost bisa saja berubah jika ada kebijakan-kebijakan tertentu dari perusahaan yang sifatnya fundamental.

 

2. Variable cost

 

Berbeda dengan fixed cost, variable cost atau biaya tetap adalah salah satu jenis biaya produksi yang nilainya seringkali berubah. Perubahannya pun tergantung dari berbagai faktor.

 

Salah satu yang mempengaruhi variabel cost adalah seberapa banyak output yang akan dihasilkan. Misalnya, pada periode 2022 perusahaan menetapkan kenaikan output sebesar 5%, maka variable cost juga naik sebanyak 5% dari sebelumnya.

 

Contoh variable cost adalah pembelian bahan baku dalam jumlah dan periode tertentu.

 

3. Average cost

 

Average cost atau biaya rata-rata merupakan perhitungan dari pembagian antara jumlah output dan biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya rata-rata ini adalah hal penting bagi perusahaan untuk menentukan keputusan produksi ke depannya.

 

4. Marginal cost

 

Marginal cost adalah biaya tambahan dari proses produksi. Biasanya marginal cost akan muncul jika ada penambahan dadakan atau perluasan produksi. Hal ini dilakukan bila perusahaan ingin memaksimalkan proses produksi untuk meningkatkan keuntungan.

 

5. Total cost

 

Total cost merupakan akumulasi dari biaya tetap dan tidak tetap. Biasanya total cost akan diketahui ketika proses produksi sudah selesai atau adanya output dari proses yang dilakukan. Total cost ini sifatnya menyeluruh karena mencakup proses administrasi, pembelian bahan baku, proses produksi, dan lainnya.

 

Ingin tambahan modal untuk kembangkan bisnis? Yuk, coba ajukan pinjaman di Tunaiku, kamu bisa dapatkan pinjaman dengan besar hingga 20 juta dengan tenor 20 bulan. Cukup ajukan KTP tanpa ada agunan. Klik di sini.

 

Baca juga: Crowdfunding: Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya di Indonesia

 

Unsur biaya produksi

 

cara menghitung biaya produksi
bahan baku (pexel)

 

1. Bahan baku

 

Bahan baku merupakan biaya yang sudah pasti masuk dalam perhitungan biaya produksi. Sebab, pada perusahaan manufakturing, bahan baku adalah unsur penting dalam proses pembuatan barang.

 

Misalnya, kamu adalah pemilik perusahaan yang fokus pada penjualan kue, maka biaya bahan baku atau material langsung meliputi pembelian tepung, gula, minyak, dan lainnya.

 

2. SDM Langsung

 

Jika kamu memiliki beberapa karyawan, maka biaya tenaga kerja langsung masuk dalam unsur biaya produksi.Biaya ini bisa berupa gaji tetap karyawan, THR, bonus, asuransi, dan lainnya. Jika perusahaanmu berksala besar, maka wajib untuk memperhatikan peraturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan.

 

3. Overhead

 

Overhead pabrik bisa dikategorikan sebagai variable cost. Maksudnya, hal ini adalah biaya tambahan di luar biaya material langsung dan SDM langsung. Overhead pabrik biasanya timbul akibat penambahan proses produksi secara tiba-tiba, pemenuhan kebutuhan pengawasan, serta pajak.

 

Baca juga: Bisnis Franchise: Pengertian, Manfaat, Tips dan Contoh Lengkap

 

Rumus dan Simulasi cara menghitung biaya produksi

 

Rumus biaya produksi (Pexel)

 

1. List daftar bahan baku yang sudah dibeli

 

Catat dan list semua daftar bahan baku yang sudah kamu beli. Catat secara rinci beserta harga per satuannya.

 

Adapun rumus yang bisa kamu gunakan adalah sebagai berikut.

 

Sisa awal bahan baku + pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku = biaya bahan baku telah digunakan.

 

2. Totalkan jumlah biaya SDM

 

Cara menghitung biaya produksi berikutnya adalah dengan mencatat rincian dan jumlah biaya SDM. Dalam hal ini, kamu akumulasikan seluruh jumlah karyawan perusahaan serta besaran upah masing-masing.

 

3. Jangan lupakan biaya overhead

 

Seperti yang disebukan tadi, cara menghitung biaya produksi perusahaan dengan menambah perhitungan biaya overhead perusahaan. Nah, dalam hal ini, kamu harus teliti karena bisa saja biaya overhead selalu berbeda setiap bulannya.

 

4. Totalkan seluruh ongkos pengeluaran

 

Sekarang, kamu bisa menetapkan total seluruh ongkos pengeluaran baik yang bersifat fixed cost maupun variable cost.

 

Untuk membantumu dalam proses perhitungan, kamu bisa menggunakan rumus berikut:

 

Total biaya produksi = Totak biaya bahan baku + SDM + Overhead

 

5. Tetapkan harga pokok produksi

 

Setelah menghitung rincian biaya bahan baku, ongkos SDM, serta biaya overhead, langkah selanjutnya adalah menepatkan harga pokok produksi setiap produk.

 

Rumus yang bisa kamu gunakan adalah sebagai berikut:

 

Harga pokok produksi = (Jumlah biaya produksi + sisa awal persediaan barang saat proses produksi – sisa akhir persediaan barang saat proses produksi) : kuantitas produk.

 

Simulasi: 

 

Sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan ringan mampu memproduksi 2500 produk dalam satu bulan. Produk tersebut rencananya akan dipasarkan ke lima toko besar Indonesia. Nah, dalam proses produksi tersebut diperlukan rincian harga sebagai berikut.

 

  • Pengadaan bahan baku sebesar Rp40 juta
  • Membayar gaji karyawan sebesar Rp15 juta
  • Proses marketing sebesar Rp20 juta
  • Biaya kuota internet sebesar Rp6 juta
  • Transportasi pengiriman sebesar Rp6 juta
  • Pengemasan produk sebesar Rp5 juta
  • Pengeluaran gudang penyimpanan sebesar Rp3 juta.

 

Nah, setelah diakumulasikan, semua biaya produksi tersebut adalah Rp95 juta. Dan, apabila dibagi dengan 2.500 produk unit makanan, maka biaya rata-rata untuk satu buah barang yakni Rp38 ribu.

 

Demikianlah pembahasan tentang cara menghitung biaya produksi yang lengkap dengan simulasinya. Bagi kamu yang ingin memulai usaha dalam hal produksi barang, wajib banget untuk menerapkan hal di atas.

 

Pinjaman Uang Online Bisnis Hingga 20 Juta

 

Senyumku, aplikasi pencatat keuangan untuk bantu kamu atur biaya produksi

 

PT Bank Amar Indonesia (Amar Bank) telah meluncurkan produk digital banking terbaru yang bisa bantu kamu atur keuangan bisnismu.

 

Kamu bisa membuka rekening di Senyumku yang mengkhususkan pengelolaan keuangan bisnis kamu.

 

Tak hanya untuk menyimpan uang dengan bunga yang tinggi. Kamu juga bisa memanfaatkan fitur Catat Keuangan untuk membantu memantau pengeluaran dan pemasukan secara realtime hanya dalam satu aplikasi.

 

Kalau kamu mau cari tahu lebih lanjut soal Aplikasi Digital Banking Senyumku. Kamu bisa baca-baca sedikit informasinya di sini.

 

Kembangkan usahamu dengan ajukan modal pinjaman di Tunaiku tanpa ada embel-embel Agunan. Cukup siapkan KTP dan dapatkan pinjaman hingga 20 juta dengan tenor 20 bulan. Coba di sini.