SWARA – Di kota besar seperti Jakarta, gaji Rp 3 juta itu mepet, terlebih kalau kamu ngekos atau sudah berkeluarga. Seorang teman saya bahkan lebih suka memilih pulang ke Jogja yang harganya jauh lebih bersahabat daripada tinggal di Jakarta dengan gaji kurang dari 4 juta.

 

Tapi, saya percaya bahwa sebenarnya jika memilih bertahan maka masih bisa hidup layak dengan gaji Rp 3 juta per bulan. Pemerintah menetapkan UMR tentu melalui pertimbangan yang matang berdasarkan angka Kebutuhan Hidup Layak di masing-masing daerah.

 

Daripada mengeluhkan kecilnya gaji yang diterima, saya lebih suka memikirkan bagaimana caranya agar penghasilan Rp 3 juta itu cukup, bahkan sebagian bisa disisihkan untuk ditabung. Nah, berikut ini cara mengatur keuangan dengan gaji 3 juta.

 

1. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan

Saya yakin, gaji yang diterima setiap bulan itu cukup untuk hidup. Tapi kalau untuk memenuhi gaya hidup, belum tentu. Makanya, kamu harus cerdas dalam membedakan mana kebutuhan dan keinginan. Sebagai contoh, jika membutuhkan ponsel untuk berkomunikasi, maka apakah perlu ponsel yang harganya 10 jutaan? Nggak mesti, ‘kan? Bagi saya, menentukan skala prioritas adalah syarat mutlak untuk mengelola keuangan dengan baik.

 

Artikel terkait: Baca ini agar kamu lebih cermat mengelola keuangan.

  1. 9 Tips Jitu Ciptakan Keuangan Stabil Sebelum Usia 30
  2. 7 Aturan Keuangan yang Harus Diterapkan oleh Fresh Graduate
  3. Memasuki Usia 30 Tahun? Simak 6 Kesalahan dalam Mengatur Keuangan yang Paling Sering Kamu Lakukan!

 

2. Alokasikan uangmu dengan cermat

Biar gajimu mencukupi dan tersisa untuk ditabung, kamu perlu mengatur anggaran dengan bijak dan cermat. Secara umum, kamu dapat mengalokasikan 70% gajimu untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk membayar cicilan, 10% untuk kebutuhan tersier seperti nonton, nongkrong, atau traveling, dan 20% untuk tabungan, investasi, atau dana darurat.

 

3. Sisihkan dana untuk tagihan dan tabungan di awal bulan

Setelah menerima gaji, pastikan kamu langsung menyisihkan uangmu untuk membayar tagihan sepanjang bulan itu, seperti tagihan listrik, internet, air, sewa kos, dan cicilan. Dengan begitu, kamu nggak perlu kelabakan nggak bisa bayar cicilan gara-gara kehabisan uang.

 

Saya juga langsung menyisihkan uang untuk ditabung. Jadi, duit yang ditabung bukanlah uang yang tersisa di akhir bulan, melainkan sudah disiapkan sejak awal. Cara ini membantu saya untuk disiplin dalam menggunakan uang. Oh iya, gunakan rekening terpisah untuk tabungan. Kalau bisa, pilih yang nggak ada ATM-nya.

 

4. Saat mengajukan pinjaman, usahakan cicilannya nggak melebihi 30%

Saat ada kebutuhan yang mendesak, pinjam uang bisa jadi solusi. Tapi, pastikan cicilan yang kamu bayarkan nggak lebih dari 30% gaji atau Rp 900 ribu agar nggak memberatkan keuanganmu.

 

Jika mengajukan pinjaman KTA di Tunaiku, simulasi cicilan perbulannya bisa langsung dilihat pada saat memilih plafon dan tenor pinjaman. Untuk cicilan selama 12 bulan, masih aman jika kamu meminjam nggak lebih dari Rp 7 juta. Soalnya, cicilannya cuma Rp 831.000.

 

Omong-omong, Tunaiku menawarkan pinjaman KTA antara Rp 2-20 juta dengan cicilan mulai dari 6-20 bulan. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan dan kemampuanmu membayar cicilan.

 

5. Lakukan berbagai cara untuk menghemat pengeluaran

Ada berbagai cara kreatif yang dapat kamu lakukan untuk menghemat pengeluaran bulanan. Misalnya, bawa bekal makan siang dari rumah. Kalau mau belanja, tunggulah sampai ada promo diskon. Kalau kantormu nggak jauh, mendingan jalan atau bersepeda untuk menghemat uang transport. Pasang juga peralatan listrik yang hemat energi di rumahmu.

 

Artikel terkait: Tips berhemat.

  1. Anti Boros, Ini Tips Hemat Bareng Pasangan yang Bisa Dicoba
  2. Baru Nikah? Ini Tips Hemat Mengisi Rumah untuk Pengantin Baru
  3. Begini Mengatur Anggaran saat Liburan, Hemat dan Jauh dari Over Budget

 

Jika kamu menjalankan tips-tips di atas, saya percaya gaji 3 juta bisa mencukupi kebutuhanmu, bahkan masih ada sisa untuk ditabung. Buktikan saja sendiri!