SWARA – Dibanding dengan jenis investasi lain (reksadana, properti, dll), investasi emas lebih banyak dilirik oleh investor. Pasalnya, jenis investasi ini memiliki risiko rendah dan biaya yang dikeluarkan pun relatif terjangkau. Apalagi penjualannya lebih mudah bila dibandingkan dengan investasi lainnya

 

Jika emas dibeli di toko A, biasanya orang akan menjualnya juga di toko A dengan menyertakan nota pembelian. Pada dasarnya, harga jual cenderung lebih rendah daripada harga beli. Namun, emas cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu (meski nggak sebanyak properti), tergantung mekanisme pasar dan inflasi. Kapan pun (kalau lagi terpepet butuh uang), emas bisa dijual atau digadaikan. Toh, apa pun kondisinya, toko akan tetap menerimanya.

 

Risiko rendah pada akhirnya membuat banyak investor tertarik untuk berinvetasi emas. Apalagi, bagi mereka yang pemula. Namun, meski risikonya cukup rendah, kamu juga harus tetap berhati-hati, lho. Jangan sampai melakukan tujuh kesalahan berikut, ya.

 

Artikel Terkait: Tertarik Dengan Investasi Emas? Pahami Ini!

  1. 11 Informasi Penting untuk Mahasiswa yang Ingin Berinvestasi Emas
  2. Mulai dari Koin Emas hingga Tabungan Emas Bermodal Murah, Semua Kalangan Bisa Berinvestasi Emas Sekarang!
  3. Pilih Investasi Perhiasan Emas, Cek Keuntungan dan Kerugiannya!

 

1. Investasi emas online (pool account)

Investasi emas yang harus dihindari adalah investasi online (pool account) atau yang biasanya dikenal orang dengan ivestasi nggak berwujud. Investasi ini memungkinkan kamu mengeluarkan sejumlah uang, tapi sama sekali nggak memegang bentuk fisiknya (emas), hanya sertifikatnya saja.

 

Untuk kamu yang sudah telanjur bergabung, nggak usah khawatir. Satu hal yang harus kamu lakukan adalah mencari informasi pihak mana yang saat ini menyimpan emasmu. Pastikan emasmu aman tersimpan dan perusahaan tersebut legal, berbadan hukum, memiliki NPWP perusahaan, dan lebih baik lagi kamu memiliki kenalan minimal satu orang yang bekerja di sana.

 

2. Berinvestasi emas di perusahaan bodong

Sebenarnya edukasi untuk mencegah investasi bodong sudah banyak beredar di internet. Sayangnya masih banyak korban-korban yang terjerat investasi bodong ini. Berinvestasi emas di perusahaan bodong sebenarnya nggak jauh dari investasi emas online. Di beberapa investasi online perusahaannya memang tepercaya. Namun, ada juga yang nggak terpercaya (investasi di perusahaan bodong).

 

Untuk menghindarinya, tentu kamu harus kritis dengan mencari informasi seputar perusahaan yang menawarimu investasi. Patikan kamu selalu membuka situs perusahaan dan OJK, cek NPWP perusahaan dan legalitasnya, serta baca testimoni dari investor yang sudah bergabung. Namun, kalau sudah telanjur bergabung, segera laporkan perusahaan tersebut ke OJK agar korbannya nggak semakin banyak.

 

3. Membeli dengan hutang

Jangan sampai modal dalam berinvestasi emas bersumber dari utang. Pasalnya, kenaikan harga emas nggak begitu signifikan, sedangkan bunga dari kredit ada yang rendah tapi ada juga yang tinggi. Kalau dihitung-hitung jatuhnya kamu nggak untung, bahkan merugi.

 

Buat kamu yang membeli emas dengan berutang, usahakan membayar cicilannya tepat waktu. Hal ini untuk menghindari kredit macet yang akhirnya membuatmu gagal mengantongi emas tadi.

 

4. Salah tujuan

Saat membeli emas, apa tujuanmu? Untuk berinvestasikah atau untuk aksesori menghadiri pesta semata? Kalau untuk investasi, lebih baik kamu membeli emas batangan. Membeli emas batangan akan lebih awet dan harganya relatif rendah karena nggak ada biaya pembuatan seperti perhiasan. Kadar emas juga nggak akan turun (daripada perhiasan). Kamu perlu menyimpannya minimal dua tahun agar pertambahan nilainya cukup tinggi.

 

Salah satu emas batangan yang berkualitas adalah emas logam mulia murni dengan standar 99,99% yang sudah bersertifikat PT. Aneka Tambang (Antam). Kamu bisa membeli di perusahaan atau melalui toko emas di kotamu.

 

5. Membeli dalam jumlah besar

Tetap akan ada yang membeli emasmu. Namun, pihak pembeli pun akan berpikir dua kali jika emas yang kamu jual dalam skala besar. Daripada membeli satu batang emas dengan berat 10gram, lebih baik membeli 3 batang emas dengan berat 4gram, 4gram, dan 2gram.

 

6. Salah waktu membeli dan menjual

Harga emas memang nggak menentu, kadang naik kadang juga turun. Namun, kalau cukup peka, kamu bisa perhatikan bahwa harga emas cenderung turun saat musim sekolah tiba. Hal ini karena banyak orang tua yang menjual emas untuk keperluan sekolah. Nah, di sinilah waktu untuk kamu membeli emas.

 

Artikel Terkait: Hati-Hati dengan Investasi Bodong Ini

  1. Lakukan 4 Hal Ini Saat Kamu Jadi Korban Investasi Bodong
  2. Kenali Ciri-Ciri Investasi Bodong agar Kamu Tidak Menjadi Korban!
  3. Jangan Sampai Jadi Korban, Yuk, Waspadai Tawaran Investasi Bodong di Internet!

 

7. Penyimpanan

Karena mudah dibawa dan dipindahkan, emas berisiko dicuri. Apalagi kalau kamu tinggal di lingkungan yang rawan. Sebaiknya kamu memiliki tempat penyimpanan khusus atau justru di bank dan pegadaian.

 

Untuk investor pemula, emas memang menjadi pilihan aman dan menjanjikan. Namun, jangan sampai kamu mengalami tujuh kesalahan di atas, ya. Maksimalkan agar memperoleh hasil yang menjanjikan. Siapa tahu hasilnya bisa buat investasi rumah.

 

Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!

Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!

 

KTA, tunaiku, pinjaman tunai, pinjaman online, pinjaman tanpa agunan, pinjaman tanpa jaminan, pinjaman mudah dan cepat, amar bank indonesia, kompak dengan saudara kandung

 

 

 

 

 

 


TRI PUSPITASARI

TRI PUSPITASARI