SWARA–Sejak merantau ke Yogyakarta untuk berkuliah, terhitung sudah enam kali saya berpindah-pindah indekos. Alasannya, pengin mencari suasana yang baru hehehe. Selain tentunya ingin mencicipi indekos dengan range harga dan fasilitas yang berbeda-beda.
Selama saya indekos, saya sudah mengalami beragam kondisi indekos. Dari yang hanya berukuran 3×3 meter dengan fasilitas kamar mandi bersama sampai memiliki luas 5×5 meter dengan kamar mandi di dalam. Ada pula yang dilengkapi dengan dapur bersama dan internet.
Pernah juga saya indekos di mana menjadi bagian dari rumah utama, sehingga saya dan teman-teman harus tinggal dengan bapak-ibu indekos. Atau, yang lebih sering saya tinggali sih bangunannya khusus indekos dan nggak ada penjaga. Harga yang harus saya bayar beragam, mulai dari yang perbulannya Rp250—600 ribu, semua pernah saya jabani.
Setelah berpengalaman menjadi anak indekos selama kurang lebih satu dekade terakhir, saya pun jadi kepikiran. Sepertinya, menjadi induk semang alias pemilik indekos bisa jadi salah satu investasi properti yang punya prospek bagus.
Nggak hanya indekos sebenarnya, ada beberapa jenis investasi properti lainnya yang bisa kamu salami. Yuk simak di sini informasinya.
1. Indekos
Pilihan pertama nih, investasi properti berupa indekos. Untuk investasi yang satu ini, kamu harus pandai-pandai mencari lokasi yang strategis. Idealnya sih, yang ramai dengan para perantau. Misalnya saja di kawasan kampus, sekolah, dan tentunya perkantoran.
Saat membuat indekos, sesuaikan fasilitas yang ditawarkan dengan kebutuhan target penyewamu. Kalau memang untuk mahasiswa, pasti akan lebih menarik kalau kamu menyediakan internet dan ruang tamu bersama, karena biasanya sih mereka akan sering bawa teman untuk belajar bersama. Untuk pekerja kantoran, mereka lebih tertarik dengan indekos yang lebih privat, kamar mandi dalam, dan ber-AC. Akan lebih baik lagi kalau kamu menyediakan jasa laundry harian.
Kalau strategimu benar, investasi indekos bisa memberikanmu pendapatan pasif bulanan dengan nilai yang lumayan!
2. Rumah kontrak
Punya rumah yang nggak dihuni? Dikontrakkan saja, daripada kosong. Setingkat di atas indekos, rumah kontrakan biasanya dicari oleh pasangan suami-istri atau keluarga kecil. Terutama sih, mereka yang bekerja di pusat kota dan terlalu malas untuk commute jarak jauh setiap harinya. Kontrakanmu pasti laku deh, terutama yang berjarak maksimal 20–30 menit dari perkantoran.
Supaya penghuninya betah, kamu bisa memberikan fasilitas ekstra. Misalnya, paket kebersihan dua bulan sehari, atau ganti cat setiap tahun. Pokoknya, pastikan kondisi rumah selalu terlihat terawat, rapi, dan bersih ya. Jangan sampai kelihatan seram, nggak ada yang mau deh!
Artikel terkait: Serba-serbi investasi properti
- Ingin Investasi Properti Tetapi Modal Sedikit? Begini Cara Mengakalinya!
- 5 Panduan Pilih Lokasi Investasi Properti Tanpa Bingung dan Bikin Untung
- Raup Untung di Bisnis Properti Lewat Strategi Flip, Ini Caranya!
3. Apartemen
Pilihan ketiga, masih berupa hunian, yaitu apartemen. Dewasa ini, menyewa apartemen jamak dilakukan oleh para pekerja kantoran single di kota besar. Pasalnya, apartemen menawarkan fasilitas yang lengkap untuk kehidupan sehari-hari, mudah dicapai dari kantor, dan lebih privat juga.
Di Jakarta sendiri, saat ini ada banyak apartemen yang ditawarkan dengan harga bersaing, nggak terlalu beda jauh dengan indekos. Terutama sih yang bertipe rusunawa/rusunami. Harganya miring, mulai dari Rp2 juta/bulan. Bisa juga pertahun, yang berkisar antara Rp22–50 juta. Tergantung tipe unitnya.
Oh iya, untuk memastikan keamanan, kamu tentunya harus lebih selektif memilih calon penyewa ya. Karena kan kamu nggak bisa melakukan sidak ke apartemen seperti sidak ke kos-kosan hehehe.
4. Bangunan ruko
Selain bangunan hunian, investasi properti bisa berbentuk bangunan ruko (rumah toko) untuk para pengusaha. Semakin meningkatnya jumlah wirausaha/entrepreneur, bisa dibilang berbanding lurus dengan permintaan ruko. Jadi, kalau lokasi rukomu memang strategis, berada di sepanjang jalan utama, kawasan perniagaan, dengan traffic yang tinggi, kamu nggak akan kesulitan deh mencari pasar.
Oh iya, asal tahu saja nih. Saat memberikan periode kontrak minimal, pertimbangkanlah faktor kembali modal dari sang calon peminjam. Biasanya sih, jangka waktu kontrak yang dianjurkan adalah dua tahun. Karena, rata-rata pengusaha butuh waktu lebih dari satu tahun untuk bisa balik modal atau meraup untung.
5. Tanah
Last but not least, investasi properti berupa tanah. Seperti yang sekarang sedang dilakukan oleh orangtua saya nih. Kebetulan, di kampung halaman sedang gencar-gencarnya membuka lahan untuk dijadikan perumahan. Beberapa developer ada yang menawarkan bidang tanah saja, alih-alih langsung berupa unit rumah. Harganya terjangkau. Â Lima tahun kemudian, harganya naik hampir 40% seiring dengan pembangunan di sekelilingnya. Itulah kenapa, investasi tanah pun prospeknya positif di kawasan berkembang.
Selain untuk dijual kembali, investasi tanah bisa kamu sewakan juga kok. Untuk lahan parkir, misalnya. Apalagi kalau ternyata lokasi tanahmu itu dekat dengan fasilitas publik seperti mal, kantor, atau tempat wisata. Wah, angka yang masuk setiap bulannya bisa berjumlah fantastis.
Nah, itulah dia beberapa contoh investasi properti menguntungkan yang patut dilirik.
Kalau kamu punya simpanan lebih, sepertinya boleh deh melirik investasi properti. Terutama di kota-kota yang banyak perantaunya, baik pelajar maupun pekerja. Pasalnya, investasi properti adalah salah satu instrumen investasi yang berprospek positif. Nilainya terus meningkat dari tahun ke tahun. Kemungkinan ruginya pun kecil. Dan bisa juga diproteksi dengan asuransi bangunan.
Artikel terkait: Yuk, kita investasi rumah
- Ingin Investasi Rumah? Ini Tips Investasi Rumah bagi Milenial!
- Mau Coba Investasi Rumah? Ada Tipsnya, Nih!
- 6 Cara Membuat Rumah Jadi Sumber Investasi Menguntungkan
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
Hanya dengan modal KTP, kamu sudah bisa pinjam uang tunai sampai Rp20 juta, lho. Tertarik? Ajukan pinjamanmu di sini!
WINNY WITRA MAHARANI