SWARA – Banyak yang menganggap generasi milenial seperti saya ini sebagai generasi yang suka menginginkan segala sesuatu yang serba instan, impulsif, dan boros.
Maklum saja, baru beberapa tahun masuki dunia kerja dan merasa memiliki uang dari hasil kerja keras sendiri. Jadi nggak heran kalau banyak dari kami yang sering nongkrong sepulang kantor, gila traveling, doyan belanja, dan kegiatan lainnya yang cukup menguras kantong.
Artikel terkait: Gaya hidup dan investasi yang umumnya dimiliki generasi millenials
- Pengeluaran yang Biasanya Dikeluarkan Generasi Millenial Selama Liburan
- Jenis Investasi Reksa Dana yang Paling Disukai Para Millenials
- SWARA KAMU: Tantangan Investasi Generasi Millenial
Tapi kabar baiknya, kesadaran para milenial ini untuk berinvestasi juga lumayan tinggi. Generasi milenial ini menyadari bahwa inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi, di mana kebutuhan belum banyak, gaji masih utuh, dan energi juga masih mampu.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan generasi millenial sebelum melakukan investasi. Jika 5 hal di bawah ini nggak diperhatikan, tentu bisa membahayakan keuanganmu.
1. Memahami skema investasi
Belum lama ini saya mendapat telpon dari sahabat dekat yang bekerja di Jakarta. Saya senang dia bercerita kalau telah mengikuti investasi hunian di sana. Namun, nggak lama setelah itu, saya heran dibuatnya.
Ya, heran karena ketika saya tanya lebih lanjut tentang skema inevestasi tersebut, dia justru nggak paham. Sebagai orang yang pernah bekerja di perbankan, saya pun memberikan beberapa PR untuk dia tanyakan pada perusahaan tersebut, seperti skema bunga, plafon, tenor, komposisi cicilan (bunga dan pokok), izin pendirian, hitam di atas putih di notaris, dll.
Setelah mengklarifikasikan langsung dan dipertimbangkan, akhirnya dia menyudahi investasi yang baru berjalan 2 kali pembayaran. Setelah saya tanya lagi padanya alasan mengikuti investasi, ternyata jawabannya adalah, “Nggak enak karena marketingnya teman sendiri.” Apakah kamu juga akan berinvestasi jika marketing dari suatu perusahaan investasi adalah temanmu?
Hmm… padahal hal pertama yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi adalah memahami skema investasi tersebut.
2. Memilih perusahaan terpercaya
Ada banyak investasi bodong di luar sana yang nggak berada di bawah pengawasan badan keuangan. Tapi tetap saja banyak generasi milenial yang tertarik dengan rayuan marketing karena janji-janjinya menjawab keinginan generasi ini, praktis dan hasil yang cepat.
Sebelum memilih investasi, pastikan dahulu legalitas perusahaan tersebut. Kamu bisa melihat dari website dan juga testimoni dari investor sebelumnya. Jika kamu nggak hati-hati, jangankan balik modal, yang ada uangmu dibawa kabur sama mereka.
Artikel terkait: Hati-hati dengan bentuk investasi bodong
- Lakukan 4 Hal Ini Saat Kamu Jadi Korban Investasi Bodong
- Kenali Ciri-Ciri Investasi Bodong agar Kamu Tidak Menjadi Korban!
- Jangan Sampai Jadi Korban, Yuk, Waspadai Tawaran Investasi Bodong di Internet!
3. Investasi memiliki waktu
Sebagai generasi yang bebas, kami memang dikenal dengan generasi yang suka instan. Bahkan dalam hal investasi, harapan kami pun bisa mendapatkan keuntungan yang cepat. Padahal, untuk mendapatkan hasil pun perlu waktu bertahun-tahun. Tentu hal ini harus disadari sejak dini agar tangan nggak jadi gatal untuk menjual produk investasi yang belum memberikan hasil. Alih-alih hasil, kalau kamu berinvestasi emas, justru bisa turun nilainya karena perbedaan harga jual dan beli dengan jangka waktu yang singkat.
4. Memahami dan memilih risiko investasi
Selain waktu, investasi juga memiliki risiko. Ada yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi. Inilah yang harus dipahami. Inilah yang harus diperhatikan, akan memilih investasi dengan risiko seperti apa. Kalau saran saya sih, untuk pemula memilih investasi risiko rendah dan nggak ribet saja dulu, emas contohnya.
Contoh investasi risiko tinggi adalah jual beli saham. Meskipun memiliki gaji yang tinggi, saya nggak menyarankan untuk langsung berinvestasi risiko tinggi. Alih-alih mendapatkan untung, yang ada kamu malah buntung karena ternyata perusahaan bangkrut dan harga saham turun drastis. Bahkan, kamu belum cukup paham tentang skema perputaran saham ini.
5. Mulailah dari menabung
Bisa jadi gaji pertamamu belum cukup untuk berinvestasi, sekalipun itu berupa emas 1gram. Nggak masalah. Kamu bisa mengumpulkannya sedikit demi sedikit. Ketika sudah memasuki beberapa bulan, barulah uang yang sudah terkumpul tersebut kamu belikan emas atau investais lainnya.
Ketika uang sudah terkumpul, kamu memahami skema investasi, dan tahu jenis investasi yang cocok, kamu pun sudah siap berinvestasi. Selamat mencoba!
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya. Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
TRI PUSPITASARI