SWARA – Buat yang sudah melek dengan yang namanya investasi, pasti sudah paham betul dengan yang namanya deposito. Yap, jenis investasi ini merupakan bentuk tabungan di bank yang jumlah bunganya lebih besar dari tabungan biasa.
Bedanya, jika tabungan bisa diambil sewaktu-waktu, deposito ini punya jangka waktu tertentu. Jika nasabah mengambilnya sebelum jatuh tempo, bisa terkena denda pinalti.
Artikel terkait: Investasi dengan risiko rendah
- Ini Dia 10 Jenis Investasi Risiko Rendah tapi Menguntungkan. Yuk, Dicoba!
- 7 Produk Investasi Risiko Rendah yang Bisa Kamu Coba
- 7 Kiat Jitu Mengurangi Kerugian dalam Investasi Saham
Deposito memang cocok dipilih oleh investor awam. Pasalnya, jenis investasi ini berisiko rendah. Namun, tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Memilih bank tempat deposito contohnya. Hal ini nggak bisa dipandang sebelah mata mengingat setiap bank memiliki karakteristik serta keuntungan yang berbeda.
Lalu, bagaimana seharusnya memilih bank yang tepat untuk deposito? Yuk, simak pemaparan berikut ini :
1. Pengawasan OJK
Entah itu menabung, deposito, bahkan mengajukan pinjaman sekalipun, kamu wajib hukumnya memilih bank yang sudah berada di bawah pengawasan OJK dan LPS. Dengan demikian, kamu bisa terhindar dari yang namanya risiko kebangkrutan bank.
Jika kebetulan kamu memiliki deposito satu miliar dan bank tersebut bangkrut, kamu masih bisa mendapatkan uangmu kembali. Jika bank tadi sudah berada di bawah pengawasan LPS, setiap nasabah berhak terjamin mendapatkan uangnya maksimal dua miliar.
2. Perbedaan suku bunga
Setiap bank memiliki tingkat suku bunga yang berbeda-beda. Pastikah kamu memilih bank dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Namun, selain tingkat suku bunga kamu harus memerhatikan faktor lain. Kamu perlu melihat ketentuan lebih lanjut seperti apa.
Bisa jadi tingkat suku bunga di Bank A lebih besar daripada Bank B, tapi ada seragkaian panjang persaratan yang harus kamu penuhi. Wah daripada ribet, lebih baik memiih bank dengan tingkat suku bunga rata-rata saja.
3. Hati-hati pada bunga tinggi
Jika ditawari bunga depositi tinggi, orang pasti akan tertarik. Memang sah-sah saja, saya pun akan memilih bank dengan tingkat suku bunga lebih tinggi. Namun, kamu juga perlu mempertimbangkan faktor lain. Bisa jadi bunga tinggi itu karena bank tersebut butuh uang segar dalam waktu cepat. Ini yang perlu kamu perhatikan. Jadi selain keuntungan, kamu juga harus memerhatikan tingkat risiko, ya.
4. Memilih jangka waktu
Bedanya deposito dengan tabungan lainnya adalah terletak  pada jangka waktunya. Ada berbagai jenis jangka waktu, ada yang satu bulan, tiga bulan, satu tahun, bahkan bertahun-tahun. Kalau menurut saya sih, lebih baik memilih jangka waktu satu bulan saja biar kalau kamu butuh uang mendadak, bisa diambil dan nggak kena denda pinalti.
Hanya saja, pilihlah jangka waktu satu bulan dengan ketentuan perpanjang otomatis. Jadi jika bulan itu kamu nggak membutuhkan uang lebih, otomatis depositomu diperpanjang untuk bulan berikutnya.
Artikel terkait: Agar investasimu untung
- Untung Besar dengan Investasi Modal Kecil, Yuk Dicoba!
- 6 Alasan Kenapa Kamu Harus Berinvestasi Properti di Surabaya
- Jadi Investasi Terbaik, Ini 3 Strategi Tepat Saat Investasi Emas
5. Lihat biaya lainnya
Kamu memang mendapatkan bunga deposito. Uang kamu juga pasti aman disimpan di bank. Namun, ada beberapa biaya yang harus kamu penuhi, seperti administrasi, asuransi, dan lain sebagainya. Nah, ini yang perlu kamu perhatikan. Jangan sampai bungamu habis hanya untuk membayar biaya-biaya semacam ini. Pilihlah bank yang nggak memberikan banyak biaya. Ada lho, bank yang bebas biaya administrasi. Kamu hanya perlu cari informasi lebih banyak.
Itu dia beberapa hal yang jadi perhatianmu sebelum memutuskan akan memilih bank mana. Bagaimana, sudah siap mendepositokan tabunganmu?
Dapatkan kredit tanpa agunanmu sekarang juga hanya di Tunaiku.
Klik di sini untuk ajukan pinjaman sebesar Rp2-20 juta rupiah dengan waktu angsuran 6-20 bulan!
TRI PUSPITASARI