Salah satu ide bisnis yang jarang orang ingin geluti adalah bisnis hewan. Banyak yang mengatakan bahwa bisnis tersebut susah untuk dijalani dan berpotensi rugi besar.
Namun, apakah benar bisnis tersebut sulit untuk dijalani? Bagaimana, sih, prospek bisnis hewan yang sesungguhnya? Yuk, simak artikel ini sampai habis.
Bagi kamu yang bingung nentuin modal untuk mulai berbisnis, kamu bisa gunakan bantuan Kalkulator Finansial. Kamu bisa hitung dan dapatkan berapa modal akurat untuk memulai bisnismu. Coba di sini.
Potensi Bisnis Hewan di Indonesia
Siapa bilang bisnis hewan kurang menguntungkan. Dilansir dari situs bisniscom, pada masa pandemi covid-19 kemarin beberapa sektor bisnis mengalami kemunduran yang signifikan. Namun, berbeda halnya dengan bisnis hewan, utamanya hewan peliharaan yang justru menunjukkan tren positif.
Data dari Euromonitor mengatakan bahwa perkiraan pertumbuhan bisnis hewan bisa mencapai 14% per tahun. Luar biasa, bukan?
Dibuktikan kembali oleh data lain yang mengatakan bahwa di Indonesia sebanyak 65% rumah tangga memiliki hewan peliharaan. Adapun yang sangat tinggi proporsinya adalah hewan kucing sebanyak 37%, burung 19%, ikan 16%, dan anjing 15%.
Sebenarnya, potensi bisnis hewan di Indonesia lumayan besar, namun yang menjadi pondasi orang malas terjun di bisnis ini adalah cara maintenance nya.
Ada banyak aturan-aturan yang harus kamu perhatikan agar bisnis hewanmu sukses.
Hal yang harus diperhatikan untuk terjun di bisnis hewan
Bisnis hewan memang punya potensi besar, tapi sudah tahu kah kamu dengan aturan-aturan dalam berbisnisnya? Berikut hal yang harus kamu perhatikan untuk terjun di bisnis ini.
Kenali target pasar
Sejatinya sama dengan bisnis pada umumnya, agar bisnismu bisa sukses, hal pertama yang harus diperhatikan adalah target pasarnya.
Tentukan dulu target pasarmu, bisnis hewan itu ada dua jenis, ada untuk peliharaan dan ada juga untuk diternak.
Perhatikan kondisi pasar di sekitarmu. Jika kamu tinggal di kota besar tak masalah jika kamu memiliki banyak kompetitor serupa, sebab, target pasarnya juga besar, menjual hewan peliharaan pasti bakal lebih untung daripada hewan ternak.
Sementara jika kamu tinggal di desa, maka menjual hewan ternak akan lebih menguntungkan karena target pasar yang sesuai dengan kondisi geografis dan psikologis.
Namun, ini hanya sebatas asumsi, tidak ada salahnya jika kamu menjual hewan ternak di perkotaan dan menjual hewan peliharaan di pedesaan. Kamu hanya perlu membaca bagaimana kebiasaan orang-orang di sekitarmu.
Perhatikan hewan legal dan ilegal untuk dijual
Di Indonesia, kecenderungan orang untuk berjualan hewan terkesan tak ada aturannya. Padahal, ada beberapa hewan ilegal yang semestinya tidak boleh diperjualbelikan.
Hewan legal dan ilegal sangat jarang diperhatikan oleh pebisnis. Sehingga, urusan jika ketahuan oleh pihak berwajib pun akan rumit. Bisa-bisa kamu akan dijatuhi hukuman dan bisnismu akan ditutup.
Demi menjaga keamanan bisnismu, kamu harus tahu betul hewan apa yang legal dan ilegal untuk dijual. Hindari segala proses bisnis yang dilarang oleh aturan dan pemerintah demi usahamu bisa berjalan tanpa hambatan.
Sebenarnya, cara mengidentifikasi hewan itu ilegal untuk dijual adalah berada pada kelangkaan. Misalnya, trenggiling dan harimau yang sudah mulai langka ditemukan. Hewan-hewan langka tersebut bisa jadi berada dalam lindungan pemerintah sehingga menjadi ilegal untuk diperjualbelikan.
Perhatikan perawatan hewan yang dijual
Jualan hewan tentu saja berbeda dengan jualan produk atau jasa. Istilahnya jualan hewan berarti ada nyawa yang harus ikut kamu garansikan agar sampai dengan selamat ke tangan konsumen.
Hewan adalah makhluk hidup yang membutuhkan penanganan ekstra. Kamu harus perhatikan betul masalah perawatannya jika kamu ingin terjun ke bisnis hewan ini.
Perhatikan kebersihan dan pantangan-pantangan hewan yang kamu jual. Misalnya, jika berjualan hamster maka kamu harus menjaga agar terhindar dari kebisingan. Kebisingan pada hamster akan membuatnya jadi stres dan mudah mati.
Intinya, bisnis hewan memiliki banyak aturan dan pantangan yang harus kamu perhatikan agar keselamatan hewan yang kamu jual bisa terjamin.
Jangan lupakan vitamin dan kesehatan hewan yang dijual
Tak jauh berbeda dengan yang di atas, menjual sesuatu yang bernyawa artinya kamu harus ikut bertanggung jawab dengan keselamatannya. Jangan lupakan kesehatan hewan yang dijual. Pastikan kebutuhan primernya tetap terpenuhi, seperti pemberian makan dan vitamin.
Sebenarnya, ini sangat tergantung dari hewan yang kamu jual. Ada hewan yang memang membutuhkan perawatan ekstra, seperti hamster, kelinci, kucing, dan lainnya. Tapi ada juga hewan yang tak membutuhkan perawatan ekstra, seperti ikan, dan lainnya.
Jual peralatan/aksesoris terkait
Sebenarnya ini langkah opsional, jika kamu menjual hewan alangkah lebih baik jika menjual peralatan atau aksesoris terkait.
Hal ini akan lebih menguntungkan kamu dan pembeli. Kemungkinan pembeli akan mencari aksesoris tambahan akan tinggi apalagi terkait dengan hewan peliharaan.
Misalnya, kamu menjual burung, maka jual juga kandang dan makanannya. Jika kamu menjual ikan maka jual juga makanan, akuarium, batu berwarna dan lainnya yang berkaitan.
Sudah pasti cara ini akan lebih menguntungkan dari segi bisnis daripada kamu menjual cuma satu jenis saja. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.
Baca juga:
Pahami Aturan Gaji Karyawan untuk Usaha Kecil
Ide bisnis hewan peliharaan yang menguntungkan
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, jika kamu memilih bisnis hewan, maka ada dua pilihan, apakah ingin menjual hewan peliharaan atau hewan ternak.
Jika kamu ingin menjual hewan peliharaan, ada 3 rekomendasi dari kami, yakni menjual kucing peliharaan dengan berbagai jenis ras, menjual burung peliharaan, dan anjing ras.
Sebab, ketiga hewan di atas masuk dalam kategori bisnis hewan yang paling banyak diminati.
Baca juga:
10 Peluang Bisnis Digital yang Gampang Datangkan Cuan
16 Cara Menghasilkan Uang dari HP Secara Mudah Tanpa Modal
Ide bisnis hewan ternak yang menguntungkan
Adapun hewan ternak itu memiliki pangsa pasar yang berbeda. Biasanya, hewan ternak dijual untuk akhirnya dikonsumsi.
Jika kamu memilih menjual hewan ternak, maka kami memiliki 4 rekomendasi yang menjanjikan. Kamu bisa menjual ayam ternak, sapi, ikan lele, dan kambing.
Keempat hal itu memiliki pangsa pasar yang tiada habisnya karena merupakan salah satu hewan yang paling banyak dikonsumsi dan diternak.