SWARA – Sangat banyak di antara fresh graduates mungkin masih berada di ambang dilema, apakah akan membawa ilmu mereka untuk bergabung dengan perusahaan besar atau perusahaan startup. Bekerja di perusahaan yang sudah memiliki nama besar memang sangat menggiurkan, meliputi penawaran yang diberikan seperti gaji yang kompetitif, asuransi kesehatan, tim yang besar, dan tentu saja pengakuan akan brand.

 

Jika dibandingkan dengan pilihan pertama ini, startup memang tampak sepele kalau ditinjau dari bayaran yang tidak menentu, kurangnya jumlah pekerja, dan bahkan sering tidak ada lowongan pekerjaan yang ditawarkan dalam hal ini. Namun, jika ditekuni bisnis dalam startup ini dapat membuahkan hasil yang sepadan, atau bahkan lebih memuaskan daripada sekedar menjadi seorang yang dipekerjakan di sebuah perusahaan ternama.

 

Bekerja di perusahaan ternama

Semua orang pasti setuju jika perusahaan yang memiliki nama besar pasti dapat memberikan penawaran yang layak bagi para pekerjanya. Tentunya mereka telah memiliki gedung sendiri dan memiliki brand yang telah diakui masyarakat luas sehingga terkesan jauh dari kebangkrutan. Namun perusahaan yang telah besar tampaknya tidak memberikan cukup ruang bagi para pekerja muda untuk mengeksplorasi kemampuan dan kreatifitas mereka karena mereka diarahkan untuk mengikuti sistem yang sudah terbukti berhasil.

 

Orang-orang hebat banyak bekerja di sana, tetapi tentu dengan berkumpul dengan mereka akan menyebabkan fresh graduates yang memiliki pengalaman kerja minimum untuk mengikuti pendapat dan kebiasaan yang dilakukan mereka. Secara tidak langsung, para senior dalam perusahaan telah mereka anggap sebagai public figure yang harus diikuti setiap langkah pemikirannya.

 

Artikel terkait: Anak muda mencari pekerjaan

  1. Ini Dia Trik Menjawab Pertanyaan Menjebak saat Wawancara Kerja
  2. 3 Cara Bikin Wawancara Kerjamu Lebih Berkesan di Mata Perekrut
  3. Dalam Mencari Pekerjaan, Ini Lho yang Diimpikan Generasi Millennials

 

Sisi lain dari perusaan startup

Hal tersebut berkebalikan halnya dengan perusahaan yang baru dibentuk. Dengan lingkungan kerja yang kecil dan penuh keterbatasan, para pekerja baru akan dipaksa untuk menemukan jalan menuju kesuksesan. Mereka juga berkesempatan besar untuk mengemukakan pendapat karena sistem apa saja yang akan mereka lakukan belum sepenuhnya ditentukan. Budaya bekerja dalam startup umumnya memecahkan tradisi lama bekerja dalam suasana korporasi yang resmi.

 

Jam kerja biasanya alternatif, menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja di luar daripada di dalam kantor. Masukan tentang solusi-solusi kreatif akan diterima dengan hangat, dan metode lama yang membosankan cenderung untuk dihilangkan. Segala hal tentang pekerjaan dapat menjadi sebuah pelajaran, bahkan dapat menjadi ide-ide yang hebat.

 

Perusahaan startup: dari yang kecil, menjadi sesuatu yang besar

Dalam popsugar.com, Zoya Biglary [2017] membagikan pengalaman keberhasilannya bergabung dalam sebuah perusahaan startup. Pada mulanya, ia mendapat panggilan wawancara kerja di perusahaan raksasa Conde Nast, sebuah perusahaan kelas dunia dengan gaji yang fantastis. Tetapi, seminggu sebelum wawancara Zoya bertemu dengan pendiri LSTN Headphones, Brigget Hilton, yang pada waktu itu masih baru dibentuk. LSTN memiliki target untuk menggabungkan perusahaan sosial dengan musik. Adapun untuk setiap headphone yang terjual, sejumlah uang akan didonasikan untuk membeli alat bantu dengar bagi mereka yang membutuhkan.

 

Zoya yang tertarik dengan LTSN dan membatalkan wawancaranya dengan Conde Nast. Seperti perusahaan startup pada umumnya, ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk traveling daripada bekerja di dalam kantor. Empat tahun kemudian, LTSN berkembang menjadi perusahaan yang sangat besar yang mendistribusikan produknya ke seluruh dunia.

 

Semakin banyak pegawai baru yang dipekerjakan, kantor juga berpindah ke bangunan yang lebih besar, dan yang paling penting telah membantu 25.000 tunarungu untuk mendengar. Zoya yang mulanya hanya berstatus pegawai magang, kini telah memegang jabatan business development director.

 

Artikel terkait: Serba-serbi perusahaan startup

  1. 5 Tren Sektor Industri Startup di Tahun 2017
  2. Ini 5 Reaksi Umum Orang Tua Ketika Tahu Kamu Kerja di Startup
  3. Inilah 5 Perbedaan antara Bekerja di Startup dengan Instansi Pemerintahan!

 

Memilih untuk terjun ke dalam dunia startup bukanlah sebuah keputusan yang main-main belaka. Hal ini harus didasari dengan komitmen yang kuat, serta mendedikasikan waktu, tenaga, materi dan acap kali keteguhan mental untuk mencapai hasil yang maksimal.

 

Jadi, apakah kamu sudah memutuskan untuk pilih perusahaan mana setelah lulus? Bekerja di perusahaan ternama atau startup?

 

Selagi kamu di sini…

Kami punya informasi singkat yang sayang sekali dilewatkan. Sudahkah kamu tahu tentang Tunaiku? Tunaiku merupakan pinjaman cepat, mudah, tanpa agunan, tanpa kartu kredit. Tunaiku bisa jadi solusi finansial bagi kebutuhan-kebutuhanmu. Kebutuhan dadakan? Atau, butuh tambahan dana untuk kebutuhan tertentu? Kamu bisa ajukan Tunaiku!

Nggak mau ribet dan nggak pakai lama ajukan pinjaman? Klik di sini.