SWARA – Sempat menuai kontroversi saat hendak diputar, film Dua Garis Biru kini tuai berbagai pujian dari berbagai kalangan. Bahkan, hanya dalam seminggu film ini mampu tembus satu juta penonton. Kira-kira, kenapa ya bisa seperti itu?

 

Wajar saja jika banyak menuai kontroversi, sebab dari judul dan cover filmnya saja bisa membuat orang berspekulasi. Mulai dari tidak pantas, tidak sesuai dengan usia anak, bahkan ada yang menggiring opini ke ranah agama. Semua hal tersebut memang tidak salah, karena masing-masing orang memiliki hak yang sama untuk berbicara maupun berpendapat.

 

Selanjutnya, ditambah dengan arus media sosial yang semakin menguat, membuat orang semakin mudah untuk menyatakan pendapatnya serta membuat dan menggiring suatu opini. Sehingga, terkadang opini tersebut mampu mendorong orang lain yang awalnya belum paham menjadi salah paham terhadap suatu hal.

 

Setelah film diputar, opini negatif mulai memudar

Sulitnya menghilangkan opini negatif rupanya tak membuat Chand Parwez Servia sang produser film menjadi gentar. Dirinya mau turun tangan langsung untuk meyakinkan kepada publik bahwa film ini akan diisi oleh konten dan adegan positif.

 

Selain itu, banyak nilai dan manfaat yang juga bisa diambil dari film ini. Ia juga menekankan bahwa film ini dibuat khusus untuk mengedukasi masyarakat Indonesia khususnya para remaja untuk terhindar dari perbuatan yang terlarang.

 

Terbukti, setelah film ini dirilis dan ditayangkan di berbagai bioskop di seluruh Indonesia, justru banyak pujian yang dilayangkan untuk film ini. Menurut para penonton, film ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengajarkan anak-anak tentang bahayanya seks bebas di usia dini.

 

Artikel Terkait: Baca artikel populer di SWARA!

  1. First Day di Kantor? Ini Jurus Hadapi Kecanggungan Hari Pertamamu
  2. Tunjukkan 9 Hal Ini untuk Memberikan Impresi Baik saat Interview
  3. Cincin Pernikahan dan Cincin Pertunangan, Sama atau Beda?

 

Film menjadi media yang efektif tentang edukasi seks

Film yang diperankan oleh Zara JKT48 sebagai Dara dan Angga Aldi Yunanda sebagai Bima nyatanya mampu membawa dampak positif bagi para penonton film tersebut. Hal itu dapat terlihat dari capaian jumlah penonton yang mampu mendulang satu juta penonton dalam seminggu pertama penayangan film ini.

 

Selain itu, film ini juga mampu memberi perspektif baru tentang edukasi seks bagi masyarakat Indonesia. Film yang dibintangi oleh beberapa aktor terkenal seperti Dwi Sasono, Lulu Tobing, Maisha Kanna, dan Rachel Amanda Aurora ini bisa memberi opsi lain bagi para orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya tentang bahaya dari seks bebas di usia dini.

 

Artikel Terkait: Cari tahu apa kata zodiakmu!

  1. Tips dan Trik Mengatur Keuangan Sesuai Zodiakmu
  2. Inilah Zodiak yang Dikenal Sangat Tangguh Saat LDR, Kamu Termasuk?
  3. Kata Zodiak, Keberuntungan Milik Taurus. Bagaimana Zodiak yang Lain?

 

Nilai-nilai yang bisa diambil

Dari film ini, terdapat beberapa nilai yang bisa kita ambil dan simpulkan terkait edukasi seks di Indonesia. Nilai-nilai tersebut antara lain:

 

  1. Edukasi seks masih dirasa sangat tabu untuk diberikan bagi anak-anak
  2. Edukasi seks belum jadi prioritas bagi para orang tua
  3. Edukasi seks sangat perlu ditanamkan sejak dini
  4. Jika Anak mampu paham sejak dini, maka rasa penasaran mereka pun akan sangat berkurang

 

Nilai-nilai tersebut hanya segelintir dari nilai yang bisa diambil dari film yang disutradarai oleh Ginatri S. Noer ini. Maka dari itu, bangsa Indonesia sangat membutuhkan film-film seperti ini yang memang tujuan utamanya adalah untuk mengedukasi para penontonnya, bukan hanya sebagai penghibur belaka.