Setiap kali lebaran, selalu terjadi banyak pengeluaran. Sekalipun sudah mendapat THR, rasanya pengeluaran yang harus dikeluarkan nggak pernah habis. Nggak heran kalau keuangan pasca lebaran jadi berantakan.

 

Kita bisa belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Dengan melakukan langkah antisipasi, keuangan bisa diselamatkan meskipun terjadi banyak pengeluaran pada saat lebaran. Yuk, intip langkah antisipasinya.

 

Kenapa keuangan pasca lebaran berubah?

Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi pada saat lebaran. Terlebih di tahun ini, ketika pemerintah sudah memperbolehkan untuk mudik. Tentunya, pulang ke kampung halaman memakan biaya yang nggak sedikit.

 

Setidaknya, berikut beberapa contoh pengeluaran dadakan yang terjadi pada saat lebaran.

 

1. Biaya mudik

Khususnya untuk kamu yang memutuskan pulang kampung saat lebaran, tentunya butuh biaya mudik. Biasanya, mudik merupakan high season sehingga harga tiket pun membludak. Terutama tiket pesawat dan kereta api.

 

Sekalipun kamu memutuskan untuk mudik dengan mobil, tetap membutuhkan biaya yang lumayan. Misalnya untuk bensin, tol, dan perawatan mobil.

 

Jadi, ketika menerima THR, langsung pisahkan sebanyak yang dibutuhkan untuk biaya mudik. Sehingga, kamu tidak perlu mengambil tabungan untuk membayar keperluan ini.

 

2. Biaya silaturahmi

Idul Fitri identik dengan silaturahmi, jadi nggak heran kalau bisnis hampers meningkat di musim ini. Kamu perlu memisahkan sebagian uang untuk biaya silaturahmi ini.

 

Agar tidak boros, buat daftar berisi siapa saja yang akan dikirimkan hampers. Buat daftar prioritas, sekaligus budget yang akan dikeluarkan.

 

Sebelumnya, kamu bisa menentukan batas maksimal, sehingga menjadi patokan dalam menyusun daftar kolega untuk dikirim hampers. Jangan sampai biaya ini memakan lebih dari 30% dari THR yang kamu terima.

 

3. Biaya keperluan rumah tangga

Meskipun lebaran kali ini enggak ke mana-mana, tetap saja ada pengeluaran tambahan yang jumlahnya nggak sedikit. Biaya keperluan rumah tangga ini bisa diambil dari THR.

 

Misalnya, biaya untuk beli baju baru sekeluarga, membeli keperluan untuk memasak, dan lainnya. Sebelum berbelanja, buat daftar apa saja yang dibutuhkan sehingga terhindar dari godaan membeli barang yang tidak perlu.

 

Selain itu, kamu juga bisa mengecek barang lama yang dimiliki. Misalnya baju lebaran. Kalau masih bagus, kenapa harus beli baru?

 

4. Biaya THR

Bukan kamu saja yang menerima THR, tapi kamu juga harus menyisihkan sebagian uang untuk dikeluarkan. Misalnya THR bagi pekerja di rumah atau uang lebaran yang diberikan ke anak-anak.

 

5. Membayar zakat fitrah

Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh umat Muslim. Ketika menerima THR, langsung pisahkan sebanyak yang harus dibayarkan untuk zakat fitrah ini.

 

Antisipasi keuangan pasca lebaran

Mumpung masih ada waktu, nih, yuk lakukan langkah berikut agar keuanganmu tidak berantakan setelah lewat momen lebaran.

 

1. Hindari kesalahan menggunakan THR

THR memang bonus yang didapatkan khusus untuk menyambut lebaran. Namun bukan berarti THR harus dihabiskan. Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menghabiskan THR.

 

Ketika menerima THR, tetap pisahkan sekitar 30% untuk menabung dan investasi. Sisanya digunakan untuk keperluan tambahan di hari raya.

 

Baca juga:

Alokasi THR 2022: Orang tua, Investasi dan diri sendiri

3 Kesalahan Mengatur THR dan Cara Menghindarinya

 

2. Jangan gunakan dana darurat

Memisahkan kebutuhan dan keinginan memang susah. Apalagi di momen spesial seperti lebaran. Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah mendahulukan keinginan, sehingga pengeluaran membengkak.

 

Kamu harus memprioritaskan kebutuhan dan tidak mengikuti semua keinginan. Apalagi, kalau harus menggunakan dana darurat.

 

Hindari menggunakan dana darurat untuk kebutuhan lebaran. Hal ini hanya akan membuat keuangan jadi kacau, karena kamu harus mengganti jumlah uang darurat yang diambil di kemudian hari.

 

Baca Juga:

Saat Darurat, Begini Cara Bijak Mengelola Keuangan Dana Darurat

Tips Antisipasi Kantong Kering Saat Tanggal Tua Agar Tenang

 

3. Hindari membuat utang baru

Utang, baik dalam bentuk cicilan kartu kredit atau pay later memang menggoda karena bisa menjadi jalan pintas dalam mengatasi masalah keuangan. Sebisa mungkin, hindari membuat utang baru pada saat lebaran.

 

Sebab, kamu harus membayarnya di kemudian hari, dan artinya kamu harus membuat perhitungan keuangan baru. Usahakan untuk membayar secara tunai, ya.

 

4. Hindari kegiatan konsumtif

Mumpung lebaran juga berarti liburan, ada banyak banget daftar keinginan yang ingin dipenuhi untuk memanjakan diri. Akibatnya, tanpa disadari kita pun jadi makin konsumtif.

 

Agar keuangan tidak berantakan pascalebaran, harus bisa tegas kepada diri sendiri. Hindari kegiatan konsumtif karena tidak semua keinginan harus dipenuhi.

 

Kamu harus bisa menentukan daftar prioritas sehingga tidak tergoda mengeluarkan uang untuk sesuatu yang sebenarnya nggak dibutuhkan.

 

5. Catat setiap pengeluaran

Oleh karena pengeluaran membludak, penting untuk mencatat dengan detail setiap pengeluaran yang dilakukan. Dengan begitu, kamu bisa mengecek apakah pembelanjaan masih sesuai budget atau justru sudah melewati?

 

Catatan pengeluaran ini juga berguna sebagai rem agar tidak tergoda berbelanja secara berlebihan.

 

Baca Juga: Aplikasi Keuangan Terbaik untuk Mencatat Pengeluaranmu

 

Kesimpulan Soal Keuangan Pasca Lebaran

Lebaran memang momen spesial, sehingga nggak salah kalau ingin melakukan sesuatu yang berbeda dibanding hari biasa. Namun, harus disiplin nih agar tidak terjebak tindakan konsumtif yang bisa membuat keuangan jadi sekarat pasca lebaran. Mumpung masih ada waktu, yuk tata ulang pengeluaran sebagai langkah antisipasi keuangan pasca lebaran.Selamat mencoba!