SWARA DARI AMAR BANK – Tahun baru dapat dijadikan awal bagi memulai mengatur keuangan, terutama bagi kamu yang memiliki usaha sendiri. Salah satu hal yang perlu diatur adalah pos pengeluaran bisnis.

 

Jika tidak diatur dengan baik, pengeluaran keuangan pribadi dan pengeluaran bisnis bisa jadi kacau. Bahkan, yang harusnya untung, bisa jadi malah rugi karena pos pengeluaran bisnis yang tak jelas.

 

Lewat artikel ini, yuk kita belajar mengatur pos pengeluaran bagi bisnismu! 

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Pisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis

 

Hal utama yang harus dipahami untuk mengatur pos pengeluaran bisnis adalah memisahkan keuangan pribadi dan keuangan bisnis. Hal ini berguna untuk mengetahui laba atau rugi sesungguhnya dari bisnis kita. Memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis juga memudahkan kita untuk mengetahui status aset, utang dan ekuitas sesungguhnya dari bisnis kita. 

 

Sebagai pemilik bisnis, tentu kamu tidak dapat menjalankan bisnis hanya modal feeling saja. Keuntungan maupun kerugian bisnis kamu harus jelas dan terukur secara nominal. Nah, jika pemilik bisnis masih sering mencampurkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis, maka bisa saja bisnisnya terlihat untung, tetapi sebenarnya rugi. Ataupun sebaliknya, bisnisnya terlihat rugi tetapi ternyata untung. 

 

Jika kamu secara pribadi ingin menggunakan uang dari bisnis maka harus melalui pencatatan prive ataupun dividen. Jadi, langkah pertama adalah pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. 

 

Artikel terkait: Ingin Jual Produk Baru dalam Bisnismu? Begini Strateginya

 

Tentukan modal pribadi yang ingin disetor ke bisnis

 

Sebagai pemilik bisnis, kadang kita ingin membesarkan bisnis kita dengan menyuntikkan modal lagi. Nah, menyuntikkan modal harus terencana, lho. Apalagi jika modal tersebut digunakan untuk memenuhi pos pengeluaran dalam bisnismu.

 

Di awal tahun, kamu bisa menentukan seberapa banyak modal yang akan kamu suntikkan ke dalam bisnismu. Ada baiknya suntikan modal hanya dilakukan maksimal setahun sekali. Selain itu, pencatatan penambahan modal harus jelas secara akuntansi. 

 

Modal yang masuk dari kantong pribadi ke perusahaan akan dicatat sebagai ekuitas perusahaan, dan aset yang dibeli dengan uang tersebut adalah aset milik perusahaan. Jadi ingat, setiap kalian memasukan uang ke perusahaan, uang tersebut akan dianggap sebagai milik perusahaan.

 

Dapatkan bunga menarik dari fitur Deposito dari Amar Bank untuk simpan penghasilanmu dari bisnis. Coba di sini.

 

Rencanakan pos pengeluaran bisnis dengan baik

 

 

Di awal tahun, kalian sebagai pemilik bisnis harus mengatur pos pengeluaran beban apa saja yang harus dipenuhi untuk operasional bisnis. Pos pengeluaran beban dibagi menjadi 2, beban variabel dan beban tetap.

 

1. Beban variabel: adalah biaya yang berubah-ubah setiap periodenya tergantung dari kuantitas dan proporsi pemakaian.  Contoh: Beban transportasi, beban pengiriman, beban listrik dan air, beban marketing, dan lain-lain.

 

2. Beban tetap: Adalah beban yang jumlahnya tetap tidak berubah-ubah sepanjang periode dipakai maupun tidak dipakai. Contoh: beban gaji, beban sewa bangunan, beban sewa mobil, beban internet, dll.

 

Pos pengeluaran beban tersebut harus direncanakan dengan matang oleh pemilik bisnis. Setiap awal tahun, pemilik usaha sudah harus menyiapkan budget untuk masing-masing pos pengeluaran bisnis baik itu untuk beban variabel maupun beban tetap. 

 

Baca juga:

Cegah Bisnis Bangkrut, Hindari Kebiasaan Buruk Ini dalam Berbisnis
Pemilik UMKM, Jangan Abaikan Pentingnya Branding untuk Bisnismu

 

Menghemat beban dalam bisnis dapat meningkatkan keuntungan bisnis kita, lho. Jadi, pos pengeluaran beban ini harus direncanakan seoptimal mungkin.  

 

Tentukan belanja modal yang ingin dibeli

 

Banyak pengusaha yang belum tahu kalau pengeluaran belanja modal bukanlah termasuk dalam pengeluaran beban. Belanja modal adalah ketika kita membeli aset tetap untuk bisnis, seperti membeli kendaraan, laptop, dan peralatan lainnya. Sederhananya, belanja modal adalah ketika kamu membeli suatu alat atau benda yang berwujud. Sedangkan pengeluaran beban adalah ketika membeli suatu jasa yang tidak berwujud. Saat merancang budget bisnis pribadi, penting untuk memisahkan budget peralatan dan aset tetap yang akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas bisnis ke depan.

 

Ingat, dalam mengatur pos pengeluaran bisnis, semuanya harus serba efektif, efisien, dan optimal.  Jika ada pengeluaran yang ternyata tidak terpakai atau tidak berguna, maka hal itu dapat dihitung sebagai suatu pemborosan yang akan merugikan perusahaan.

 

Yuk, coba Deposito di Amar Bank, dapatkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk simpanan lainnya. dengan jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan. Coba di sini.