SWARA – Rupanya, hingga hari ini masih banyak masyarakat yang menjadi korban dari jenis investasi bodong. Kenapa bisa seperti itu? Sebab, edukasi atau pengetahuan mengenai investasi yang masih sangat kurang dan tidak pernah mereka peroleh.
Selain itu, mereka juga hanya melihat dari sisi keuntungan besar yang bisa diperoleh dari investasi bodong tersebut. Maka, wajar saja jika masih banyak masyarakat yang masih menjadi korban.
Edukasi investasi sangat penting
Untuk itu, perlu dan penting sekali untuk memberikan edukasi mengenai hal-hal yang berbau tentang investasi kepada masyarakat di Indonesia. Edukasi tersebut bisa dalam berbagai bentuk, bisa dalam bentuk iklan masyarakat yang ditayangkan di media sosial ataupun televisi.
Nah, kali ini Swara Tunaiku akan memberikan sedikit edukasi mengenai investasi, terutama tentang ciri-ciri dari investasi bodong dan cara untuk menghindarinya. Yuk, simak selengkapnya!
Artikel Terkait: Ragam menarik tentang investasi
- Tahukah Kamu? Kini, Investasi Saham Syariah Mulai Dilirik Banyak Peminat
- Yuk, Coba Kiat Sukses Berinvestasi Ala Lo Kheng Hong!
- 4 Kiat Simpel agar Raup Banyak Keuntungan dari Investasi Tanah Kosong
Ciri-ciri investasi bodong
Salah satu ciri dari investasi yang disebut dengan investasi bodong adalah jika investasi tersebut menawarkan keuntungan yang cukup besar dalam hitungan waktu yang cepat. Jika kamu bertemu dengan ciri tersebut, tak usah pikir panjang, segera tinggalkan!
Nah, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dilansir dari Detik Finance, berikut ini adalah beberapa ciri atau karakteristik lain dari jenis investasi yang bisa disebut dengan investasi bodong.
1. Imbal hasil yang di luar batas kewajaran dalam waktu singkat
Suatu jenis investasi yang benar, tidak pernah menawarkan keuntungan yang besar dalam waktu yang cepat. Karena, setiap keuntungan yang diperoleh berasal dari proses dan analisa yang sangat rumit dan panjang.
2. Penekanan utama pada perekrutan
Semakin banyak kamu merekrut, semakin banyak keuntungan yang akan diperoleh. Hal ini bukanlah hal baru, namun tetap memakan korban hingga hari ini. Investasi yang benar tidak pernah menitikberatkan dari sisi perekrutan investor.
3. Tidak dijelaskan bagaimana cara mengelola investasinya
Seperti yang kita ketahui, mengelola investasi bukanlah hal yang mudah dan butuh jam terbang yang cukup tinggi. Seorang yang ingin berinvestasi, tentulah harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup luas tentang investasi. Untuk itu, jika ada yang menawarkan investasi tanpa dijelaskan bagaimana cara mengelolanya, tinggalkan saja!
4. Tidak dijelaskan underlying usaha yang memenuhi asas kewajaran dan kepatutan di sektor investasi keuangan
Setiap perusahaan yang baik, pasti memiliki alasan pokok yang jelas dari usaha yang dijalankan, serta memenuhi asas kewajaran dan kepatutan di sektor investasi keuangan.
5. Tidak jelasnya struktur kepengurusan, struktur kepemilikan,struktur kegiatan usaha dan alamat domisili usaha
Sebuah investasi pastinya memiliki suatu perusahaan atau bentuk usaha yang jelas, di mana perusahaan tersebut yang bertugas untuk menggerakkan uang-uang dari investor. Jadilah, investor harus tahu mengenai kejelasan dari nama usaha, alamat domisili usaha, struktur kegiatan usaha, struktur kepemilikan, dan juga struktur kepengurusan.
6.Kegiatan yang dilakukan menyerupai money game dan skema ponzi. Menyebabkan terjadinya kegagalan untuk mengembalikan dana masyarakat yang diinvestasikan
Berbeda dengan MLM, investasi yang memiliki skema ponzi tentunya sangat berbahaya untuk para investor atau pemilik uang atau modal. Karena, sebenarnya uang mereka hanya diputar-putarkan untuk membayar utang ke investor lain yang juga berada di naungan yang sama. Sederhananya, uang dari investor A dibayarkan untuk investor B, uang dari investor B dibayarkan untuk investor C, dan seterusnya.
7. Bila ada barang, kualitas barang tidak sebanding dengan harganya.
Ada beberapa jenis usaha yang menggunakan suatu barang sebagai usaha yang dijalankan. Nah, suatu barang tentunya memiliki kualitas dan harganya sesuai dengan pasar yang berlaku.
8. Bonus dibayar hanya bila ada perekrutan
Seperti yang sudah dijelaskan di poin 2, seorang investor akan mendapatkan bonus jika berhasil merekrut orang baru untuk ikut di investasi tersebut. Hal ini tentunya suatu kekeliruan dan kesalahan yang besar dari model investasi.
Tips untuk menghindari investasi bodong
Dari berbagai ciri-ciri yang telah disebutkan sebelumnya, tentunya calon nasabah atau calon investor harus semakin pandai dalam melihat suatu investasi yang ditawarkan kepadanya. Jangan sampai, calon investor hanya termakan oleh mulut manis dari si sales investasi tersebut.
Artikel Terkait: Ragam menarik tentang desain investasi
- Ini 5 Jenis Barang Mewah yang Diincar Orang untuk Investasi!
- Kalau Nggak Sekarang Kapan Lagi? Ini 3 Alternatif Investasi Mulai Rp100 Ribu!
- Ini Instrumen Investasi Paling Cocok Bagi yang Suka Cari Aman
Nah, berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk menghindari investasi bodong tersebut:
1. Lihat semua hal yang berkaitan dengan kegiatan dari sumber penggerak uang!
Pelajari jenis atau kegiatan usaha, alamat domisili usaha, struktur kepengurusan, dan struktur organisasi. Tentunya, semua hal ini sangat penting untuk diketahui.
2. Lihat status hukumnya!
Jika bergerak di jasa keuangan, berarti harus ada izin dari OJK. Jika bergerak di bidang koperasi, berarti harus ada izin dari Kementerian Koperasi dan UMKM. Jika bergerak di bidang Multi Level Marketing (MLM), berarti harus ada izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Setiap jenis usaha pasti memiliki payung hukumnya masing-masing, untuk itu kamu harus teliti tentang hal ini.
3. Pelajari tawaran imbalan dari hasil investasi!
Jika kamu akan mendapatkan keuntungan 5% dalam satu bulan, atau 50% dalam setahun, tinggalkan saja! Tidak ada investasi yang memberikan imbalan yang besar dan dalam waktu yang cepat.
4. Cari yang pasti-pasti aja, sih!
Dari pada tergiur dengan investasi berkeuntungan besar tapi nggak jelas keamanannya, lebih baik cari cara investasi yang aman-aman aja, nggak, sih? Nah, sekarang ini ada lho produk investasi yang aman dan bunganya juga menjanjikan. Cobain produk tabungan berjangka TAMARA dari Amar Bank, yuk! Tabungan berjangka TAMARA ini merupaka produk investasi berjangka yang nominal menabungnya bisa dimulai dari Rp100.000 saja, dengan periode menabung 1-18 tahun. Bunganya bisa mencapai 5,5% per tahun, lho. Lumayan banget, kan?
Proses investasinya juga nggak pakai ribet, karena kamu cuma perlu kunjungi NABUNGYUK.COM dan isi data kamu selengkapnya. Jangan lupa tentukan berapa jumlah uang yang mau kamu tabung setiap bulan dan periode menabung di TAMARA. Nah, setelah itu kamu tinggal menunggu konfirmasi dari tim kami untuk proses selanjutnya. Pokoknya kamu akan dimanjakan banget, karena kamu nggak perlu datang ke kantor cabang untuk membuka rekening tabungan berjangka TAMARA ini. Langsung aja ke NABUNGYUK.COM dan mulai investasi kamu sekarang juga!
Nah, itulah tadi sedikit pengetahuan tentang investasi bodong. Jadi, buat kamu yang telah membaca artikel ini, bisa berbagi dengan kerabat di sekitarmu, ya! Semakin banyak yang paham, semakin berkurang juga korban dari investasi bodong.