SWARA – Dulu saya heran sekali dengar cerita dari teman yang membahas soal finansial. Saat kondisinya terdesak dengan kebutuhan, dia pontang-panting menagih uangnya yang dipinjam teman. Heran banget sama mereka yang berutang tapi nggak bayar. Lebih heran lagi sama si teman yang mau-maunya ngasih pinjaman ke orang tadi.

 

Saya benar-benar nggak paham sampai akhirnya mengalaminya. Suatu ketika datanglah teman saya menceritakan kesusahan hidupnya. Intinya dari kesusahannya itu dia butuh uang dan mau minta tolong buat pinjam dengan jumlah yang lumayan.

 

Sebenarnya, saya nggak mau melepas uang begitu saja. Namun, kalau teman sendiri yang datang dan menceritakan kendalanya dengan memelas, saya bisa apa? Akhirnya saya pun meminjaminya. Sampai akhirnya saya jadi tahu apa saja yang membuat anak muda usia 20-an terlilit utang.

 

Artikel Terkait: Pekerjaan Freelance yang Bisa Kamu Coba

  1. 7 Media Massa untuk Publikasikan Tulisanmu
  2. 5 Pekerjaan Freelance yang Bisa Kamu Lakoni Sambil Nunggu Panggilan Kerja
  3. Ini Lho Keuntungan Belajar Fotografi, Tertarik Mendalami?

 

1. Modal hidup selama belum bekerja

Usia 20-an itu merupakan usia seseorang baru saja lulus kuliah dan sedang mencari pekerjaan. Otomatis mereka belum berpenghasilan, dong! Kalau minta uang orang tua, kan, malu. Masak sudah lulus masih minta uang. Akhirnya teman saya pun pinjam ke saya.

 

Selanjutnya yang saya lakukan adalah memotivasi untuk segera dapat kerja. Karena mendapatkan pekerjaan juga nggak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Saya menyarankan untuk jualan online, mencari batu loncatan, mengambil pekerjaan freelance, dan lain sebagainya.

 

2. Membantu kehidupan keluarga

Setiap orang yang baru lulus kuliah dan mendapatkan pekerjaan pasti ingin segera menikmatinya. Sayangnya, nggak semua orang langsung bisa menikmatinya. Beberapa orang yang kebanyakan adalah anak pertama, masih dihadapkan dengan kebutuhan membantu pengeluaran keluarga seperti adik yang masih sekolah.

 

Kalau boleh saya sarankan, teman saya seharusnya bisa mematok batasan nominal untuk membantu keluarga. Soalnya, menurut saya, sulit banget membantu keuangan keluarga 100%, sedangkan dia memiliki kebutuhan dan harus menabung untuk biaya pernikahan. Di lain hal, saya mengajaknya untuk memiliki pekerjaan tambahan.

 

3. Musibah yang nggak terduga

Namanya juga hidup. Nggak selamanya berjalan mulus seperti yang kita inginkan. Musibah itu kadang ada dalam bentuk anggota keluarga sakit, kecelakaan dan harus menyervis kendaraan, atau musibah dalam bentuk lainnya.

 

Kalau sudah seperti ini saya harus menyarankannya untuk bergabung asuransi jiwa dan kesehatan. Pasalnya, dia harus menutup biaya rumah sakit dan servis karena nggak ter-cover oleh asuransi apa pun.

 

4. Gaya hidup

Usia 20-an tahun diisi oleh generasi milenial yang boros. Gaya hidup inilah yang membuat pengeluaran mereka membengkak. Jika sudah pertengahan bulan, mereka pun kewalahan mencari tambahan uang sehingga utang ke sana-sini.

 

Kalau saya, sama teman sendiri mau-mau saja minjemin uang. Asal tahu diri buat balikin tepat waktu dan janji untuk lebih menata kehidupannya. Boleh mengapresiasi diri sendiri, tapi takarannya harus wajar dalam artian nggak boros.

 

Artikel Terkait: Pengeluaran Generasi Milenial

  1. Pengeluaran yang Biasanya Dikeluarkan Generasi Millenial Selama Liburan
  2. Pengeluaran Terbesar yang Paling Ditakutkan oleh Para Millennial
  3. Hobi Hangout? Lakukan 7 Cara Ini agar Keuanganmu Tetap Terjaga!

 

5. Membayar tagihan

Membayar tagihan sering jadi alasan generasi usia 20an tahun terlilit utang. Terkesan gali lubang tutup lubang memang. Namun, mau bagaimana lagi? Daripada nanti bunga dan penalti keterlabatannya semakin bertambah, akhirnya saya pun meminjamkan uang.

 

Saya tekankan padanya, utang adalah kewajiban. Jadi dalam mengelola keuangan, masukkan itu sebagai pengeluaran pokok. Jangan sampai terlambat lagi karena jumlah bunga dan penaltinya terus bertambah. Sudah tiba waktunya untuk lebih berhemat, menekan pengeluaran, dan menambah penghasilan melalui pekerjaan sampingan. Itu juga yang sedang saya lakukan.

 

6. Bayar indekos

Generasi usia 20-an tahun memang diisi oleh pekerja pemula yang merantau ke luar kota. Tentu kebutuhannya bertambah, yaitu bayar indekos. Sudah hidup jauh dari rumah, harus bayar tempat tinggal pula! Kalau tiba waktunya bayar, sering kali kelimpungan sendiri. Berulang kali saya menyarankan pada teman jika memang terlalu mahal, ada baiknya untuk pindah ke kosan yang tarifnya lebih terjangkau. Atau bisa sekamar berdua yang jatuhnya lebih murah.

 

7. Bayar keperluan kantor

Ada juga teman yang berutang dengan alasan untuk keperluan kantor. Jadi, dalam perusahaan dia diwajibkan untuk melakukan dinas luar. Sayangnya, pembiayaannya bersifat reimburse. Kalau lagi nggak ada uang, otomatis meminjam teman.

 

Meskipun cukup mudah dalam mendapatkan pinjaman, saya mernyarankan pada teman untuk nggak terlena. Kalau harus berutang, memang lebih baik pinjam ke teman yang tanpa bunga. Namun, jangan sampai dia gantian merepotkan dengan menunggak bayar, apalagi lupa nggak bayar.

 

Punya utang adalah kewajiban. Dia harus siap mencicil dan melunasinya. Kalau bersinggungan dengan perbankan, dia juga harus siap dengan bunga dan segala risikonya. Karena dengan berutang, riwayat cicilan dipantau oleh BI-Checking.

 

Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.

 

TRI PUSPITASARI    TRI PUSPITASARI

 

CTABARU1

Tunaiku