SWARA – Tempat tinggal atau rumah merupakan salah satu kebutuhan utama pasangan baru. Idealnya sih begitu. Tapi pada kenyataannya, beban finansial kerap menghalangi. Sehingga sebagian besar pasangan yang baru menikah terpaksa  menunda keinginan untuk membeli rumah impian.

 

Membeli rumah memang bukan urusan gampang. Harga yang terus merangkak setiap tahun berbanding terbalik dengan pendapatan yang masih pas-pasan. Hal ini menjadi kendala utama. Namun, dengan strategi yang pas, sebenarnya pasangan baru bisa membeli rumah. Impian untuk hidup berdua dan membangun keluarga kecil yang bahagia bisa diwujudkan.

 

Lalu, strategi apa saja yang bisa membuat pasangan baru menikah bisa membeli rumah baru?

 

1. Merencanakan pembelian rumah baru

Agar berjalan lancar, setiap pasangan yang baru menikah wajib membuat perencanaan untuk membeli rumah. Mulai dari riset dan pencarian informasi. Tentukan juga lokasi, tipe rumah, serta kisaran harga yang diinginkan. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Kemudian rajin-rajinlah datanglah ke berbagai pameran properti.

 

Berbekal informasi ini, kamu dan pasangan bisa membayangkan target keuangan di masa depan. Dengan demikian, kamu dan pasangan pun bisa mulai menabung dan merencanakan pengelolaan keuangan yang memungkinkan kalian membeli rumah impian.

 

Artikel Terkait: Hal-ikhwal menjelang pernikahan.

  1. 5 Tips Bikin Pre-Wedding yang Murah Meriah tapi Berkesan
  2. Haruskah Pernikahan di Indonesia Memakan Biaya yang Fantastis?
  3. Agar Proses Pernikahanmu Nggak Kacau, Hindari 10 Hal Pemicu Pertengkaran Berikut!

 

2. Membuka rekening khusus pembelian rumah

Langkah berikutnya adalah membuka rekening khusus yang menyimpan uang untuk membeli rumah baru. Uang dalam rekening ini nggak boleh digunakan untuk tujuan dan kebutuhan lain. Bila mengincar rumah seharga Rp400 juta, maka dengan down payment 20%-30% dari harga total, pasangan baru membutuhkan Rp80 juta sebagai DP KPR. Ditambah biaya bank dan notaris, maka diperlukan dana sebesar Rp100 juta sebagai awal untuk membeli rumah.

 

Setelah mendapatkan angka itu, kamu dan pasangan bisa menentukan jumlah tabungan setiap bulan. Paling nggak, kamu dan pasangan menyisihkan 20% dari total penghasilan kalian berdua.

 

Sesuaikan dengan penghasilan. Pastikan juga kebutuhan lain sudah terpenuhi. Sebagai ilustrasi, bila total gaji kamu dan pasangan Rp4 juta, maka Rp800 ribu adalah jumlah pas untuk disisihkan. Bila dihitung, kamu dan pasangan bisa menabung Rp19 juta per tahun. Dalam lima tahun, kamu sudah bisa mengumpulkan DP rumah sebesar Rp95 juta.

 

3. Menabung dan berinvestasi

Kamu dan pasangan bisa mulai menabung setelah mendapatkan informasi rumah serta menghitung dana yang dibutuhkan. Jangan lupa untuk membahas jumlah dana dari penghasilan berdua untuk masuk ke rekening tabungan. Selain itu, bila penghasilan kalian cukup besar, maka investasi bisa masuk pertimbangan.

 

Investasi itu hampir mirip dengan tabungan di bank. Intinya, kamu dan pasangan harus disiplin dalam menentukan prioritas jumlah dana yang harus disisihkan setiap bulannya. Perbedaannya adalah nilai investasi bisa melampaui inflasi setiap tahun. Nah, bila keuntungan sudah cukup banyak, kamu bisa memakainya untuk menambah jumlah DP.

 

4. Membuat anggaran dan mengurangi gaya hidup konsumtif

Bila ingin benar-benar mewujudkan rumah impian, kamu dan pasangan harus berkomitmen untuk mengubah gaya hidup menjadi nggak konsumtif secara berlebihan. Kamu bisa memulainya dengan membuat anggaran bulanan. Alokasikan dana untuk kebutuhan dan keperluan yang penting saja. Sebisa mungkin hindari membeli barang mewah yang nggak perlu.

 

Jadikan anggaran ini sebagai kitab suci. Kamu dan pasangan harus menaati anggaran. Jangan sampai mengeluarkan uang melebihi yang sudah kamu anggarkan. Selalu ingat bahwa pengorbanan ini untuk mencapai tujuan yang lebih besar, yakni membeli rumah baru.

 

5. Mencari penghasilan tambahan

Kamu dan pasangan bisa mencari penghasilan lain selain pekerjaan tetap sekarang. Saat ini banyak peluang yang bisa kamu ambil. Contohnya, membuka online shop atau menjadi reseller/dropshipper. Dengan profesi ini, kamu bisa menentukan keuntungan yang ingin diraih.

 

Bila kamu tertarik, kamu juga bisa mencoba menjadi driver pada perusahaan transportasi online yang sedang naik daun. Penghasilannya cukup lumayan. Bila memungkinkan, kamu pun bisa mencari uang tambahan lewat hobi seperti menjadi kontributor, fotografer lepas, atau penerjemah. Walau nggak besar, penghasilan tambahan bisa menunjang tabunganmu untuk membeli rumah baru.

6. Investasi jangka panjang

Kamu bisa menginvestasikan penghasilan tambahan atau bonus tahunan ke dalam instrumen investasi jangka panjang. Walau risikonya tinggi, kamu dapat memperoleh keuntungan yang tinggi juga. Contoh instrumennya adalah reksa dana saham, saham dengan dividen, obligasi pemerintah, dan lainnya. Bila kamu belum paham, maka konsultasilah terlebih dahulu dengan perencana keuangan. Kamu juga bisa berdiskusi dengan teman atau rekan kantor yang memang berkecimpung di bidang ini.

 

Artikel Terkait: Berapa biaya pernikahan di Indonesia?

  1. Berapa Rata-Rata Biaya Pernikahan Adat di Indonesia?
  2. Ini Biaya yang Dibutuhkan Untuk Menggelar Pesta Pernikahan di Bali!
  3. 5 Rekomendasi Gedung Pernikahan di Bandung, Bikin Ngirit Biayamu!

 

7. Evaluasi hasil tabungan dan investasi   

Evaluasi tabungan dan hasil investasi secara berkala sangat penting dilakukan. Jangka waktunya bisa 3 hingga 1 tahun. Tujuannya adalah untuk melihat kemutakhiran jumlah tabungan hingga seberapa jauh rencana membeli rumah impian dijalankan. Selain itu, rajin-rajinlah mencari informasi tentang perubahan harga rumah, sehingga bisa menyesuaikan dengan target dana yang sedang dikumpulkan.

 

Pasangan muda sangat mungkin untuk membeli rumah baru. Dengan rencana dan strategi, hal itu bukanlah hal mustahil. Kamu bisa menabung dalam beberapa tahun atau beberapa bulan. Rahasianya adalah kamu dan pasangan disiplin dalam menjalankan komitmen.