SWARA – Pastinya, kamu semua sudah tahu ya kepanjangan dari “ruko”? Nah, kalau “rukotel” apakah kalian sudah pernah dengar? pastinya sudah langsung terlintas di pikiranmu kalau rukotel itu singkatan dari rumah toko hotel.
Kalau ruko atau rumah toko, biasanya lantai 1 dijadikan supermarket, kafe, atau toko ritel lainnya lalu lantai 2 biasanya dijadikan tempat tinggal atau gudang untuk sang empunya ruko atau para pekerja. Nah, kalau konsep rukotel, lantai satu biasa digunakan untuk supermarket atau kafe, kemudian lantai 2 dijadikan tempat penginapan yang bisa disewakan.
Wah, terdengar menjadi bisnis yang menyenangkan ya?
Nah, buat kamu yang punya ruko namun lantai dua atau lebihnya nggak terpakai, lebih baik dijadikan tempat penginapan saja daripada mubazir. Bisnis rukotel memang belum terlalu meledak di Indonesia, namun prospek ke depannya menjanjikan, lho. Di daerah-daerah seperti Banjarmasin, Bali, dan Palembang, bisnis rukotel sudah menjamur terlebih dahulu.
Tak hanya bagi para pemilik rukotel, para wisatawan terutama backpacker juga merasa diuntungkan dengan adanya rukotel ini. Karena bagi sebagian wisatawan, harga yang terjangkau dengan fasilitas sederhana akan lebih valuable ketimbang harga mahal yang dibarengi dengan fasilitas mewah. Toh, banyak yang berpikir kalau tempat penginapan bisa dibilang hanya sekadar checkpoint saja, bukan? Jadi nggak harus mewah, asal bersih, aman, bisa menaruh barang, istirahat, dan membersihkan diri, saya pikir sudah cukup.
Artikel terkait: Untuk kamu yang suka berlibur
- 7 Cara Agar Liburan Makin Seru dan Anti Berantem Bareng Pasangan
- Traveler, Lakukan 6 Hal Ini Kalau Ingin Berkenalan dengan Orang Baru Saat Liburan!
- Liburan Sambil Relaksasi, Yuk Kunjungi 4 Destinasi Wisata Yoga Ini!
Seperti yang diutarakan oleh Wakil Ketua Umum Destinasi Wisata Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Johnnie Sugiarto, ada banyak traveler yang sangat memerhatikan untuk masalah biaya. Hanya dengan Rp100.000 sampai Rp 200.000, diharapkan mereka sudah bisa mendapatkan tempat menginap. Nah, daripada menginap di hotel mahal, bagi sebagian wisatawan menginap di rukotel sudah cukup.
Untungnya lagi bisnis ini, belum banyak pengembang properti yang secara khusus membuat konsep rukotel. Rukotel yang ada sejauh ini ya inisiatif perseorangan si pemilik ruko. Seperti yang saya bilang tadi, pemilik ruko berkreasi mengembangkan bangunan yang dimilikinya. Di lantai atas dijadikan hotel, di bawahnya toko ritel.
Untuk perizinan, kamu tak perlu bingung. Pengembangan hotel dari konsep ruko sudah diatur dalam kelompok hotel non bintang sehingga kamu tinggal menyiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan dan mendaftarkannya ke pemda setempat.
Di Jakarta sendiri, konsep rukotel ini sudah banyak berdiri di bilangan Daan Mogot dan Grogol. Kedua lokasi tersebut dinilai cukup strategis karena berada daerah perkantoran atau pusat bisnis. Karyawan yang bekerja di daerah tersebut namun domisilinya di Bogor atau Tangerang pun merasa sangat tertolong dengan kehadiran rukotel ini.
Artikel terkait: Selain untuk bisnis, ruko itu juga investasi
- Lakukan 5 Hal Ini Jika Investasi di Bidang Properti Menunjukkan Tanda-Tanda Berbahaya
- Kesalahan Investasi yang Sering Dilakukan di Umur 20 & 30 Tahun!
- 4 Langkah Investasi yang Wajib Dipahami Buat Kamu yang Berusia 20 Tahun
Nah, kalau kamu memiliki ruko di tempat yang saya sebutkan tadi, pusat perkantoran, atau daerah yang sering dikunjungi oleh pelancong, ada baiknya kamu mulai memikirkan ide untuk mengubah rukomu menjadi rukotel. Atau mungkin kamu tahu ruko kosong yang berada di daerah yang memenuhi kriteria tersebut dan kamu punya dana untuk membelinya? saran saya, beli ruko tersebut dan mulailah bisnis rukotel. Selamat mencoba, ya.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
AGUSTO REYNALDO