SWARA – Saat ini investasi merupakah salah satu hal yang sangat dianjurkan dalam pengelolaan keuangan. Instrumen investasi pun banyak jenisnya, mulai dari logam mulia, reksa dana, deposito, tabungan berjangka, hingga saham. Banyak orang melakukan investasi dengan harapan dapat memperoleh keuntungan yang dapat dituai dalam waktu tertentu.
Nah, bila kamu tertarik untuk berinvestasi, kamu perlu mengetahui bahwa setiap investasi itu memiliki resiko. Resiko itu sendiri datang sesuai dengan jenis investasi yang kamu ambil. Ada investasi dengan tingkat resiko rendah hingga tingkat resiko tertinggi.
Sangat penting bagi seorang investor untuk mengetahui profil resiko yang sanggup ia jalani. Mengelola keuangan dan alokasi investasi pun akan lebih mudah bila kamu mengetahui profil resiko kamu sendiri. Berikut adalah lima tipe investor berdasarkan profil resiko yang dipilih saat melakukan investasi. Simak yuk!
1. Defensive
Investor dengan tipe ini cenderung menghindari resiko, bahkan yang terkecil sekali pun. Dalam berinvestasi, dia berusaha dapat untung dengan resiko sekecil-kecilnya. Umumnya tipe ini nggak terlalu jago dalam spekulasi. Karena itu dia lebih memilih untuk menunggu momen yang tepat untuk berinvestasi demi menghindari resiko yang merugikan dirinya.
Artikel Terkait: Investasi untuk pasangan muda.
- Baru Nikah? Ini Tips Hemat Mengisi Rumah untuk Pengantin Baru
- Masih Bingung di Mana Mengisi Perlengkapan Rumah Tangga Kalian? 5 Pasar Ini Bisa Menjadi Pilihan!
- Buat Pasangan Muda, Mendingan Mengontrak Rumah atau Ambil KPR, Ya
2. Conservative
Tipe ini melakukan investasi dalam jangka waktu panjang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga. Investor konservatif nggak mengharapkan keuntungan (yield) yang banyak. Ia hanya ingin keuntungan secukupnya dengan resiko yang kecil. Contoh investasi yang mereka ambil adalah pendidikan anak dan dana hari tua.
Nah, walau sering melakukan investasi, tipe ini nggak suka mengambil resiko dan jarang melakukan analisis dan spekulasi. Tipe ini juga memilih jalur aman yakni dengan berinvestasi pada intrumen yang hasilnya sudah bisa diprediksi seperti tabungan berjangka dan deposito. Tapi alokasi aset yang paling sesuai dengan mereka adalah deposito.
3. Balanced
Keseimbangan adalah filosofi investor tipe ini. Mereka melakukan investasi dengan resiko menengah, yakni tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu tinggi. Investor balanced selalu berusaha untuk mencari jenis investasi dengan proporsi seimbang antara resiko dengan pendapatan yang akan diraih. Mereka cenderung berhati-hati dan nggak sembarangan memilih instrumen investasi.
4. Moderately aggressive
Investor dengan tipe moderately aggressive memiliki ketenangan. Mereka juga nggak panik saat menghadapi situasi ekstrim, yang mungkin bisa bikin mereka rugi. Pikiran mereka fokus pada bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan dan menghindari kemungkinan resiko kerugian. Biasanya, mereka telah mengkalkulkasi dan menganalisis sebelum mengambil keputusan. Tipe ini cocok dengan alokasi aset dengan pembagian 70 persen untuk deposito, 10 persen untuk obligasi, dan 20 persen untuk saham.
Artikel Terkait: Investasi untuk generasi millennials.
- 5 Hal yang Harus Diperhatikan Milenial Sebelum Mulai Investasi
- 4 Investasi Tak Berwujud yang wajib Dimiliki Anak Millenial
- Reksa Dana, Saham, Properti: 3 Jenis Investasi yang Cocok bagi Anak Muda. Simak Untung-Ruginya!
5. Aggressive
Investor tipe aggressive merupakan kebalikan dari tipe konservatif. Tipe inilah yang disebut ‘pemain’ dalam dunia saham. Mereka cenderung teliti dan memiliki kemampuan analitis yang baik dalam membaca portofolio saham yang sedang mereka incar. Biasanya, investor tipe ini melakukan investasi daam jangka waktu pendek dengan harapan mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Mereka sangat sadar dengan adanya resiko. Untuk tipe ini, alokasi aset yang cocok adalah 40 persen deposito, 20 persen obligasi, dan 40 persen saham.
Itulah lima tipe investor berdasarkan profil resikonya. Sepertinya nggak ada yang benar-benar bebas dari resiko ya. Namanya juga investasi, pasti selalu ada kemungkinan untuk rugi dan untung. Karena itu, setelah mengetahui profil resiko yang sesuai dengan karaktermu, kamu bisa lebih hati-hati dalam berinvestasi.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!