SWARA – Jika dibandingkan dengan satu atau dua dekade ke belakang, kini berbisnis atau membuka usaha sendiri sudah lebih diminati oleh masyarakat. Nggak hanya itu, mengelola usaha sendiri, baik itu yang sifatnya usaha sampingan atau sumber penghasilan utama seakan menjadi bagian dari gaya hidup. Apalagi pada masyarakat yang hidup di kota besar.
Biaya hidup yang kian melambung, perlahan namun pasti, membuat seseorang menggantungkan hidup pada satu sumber penghasilan dirasa masih kurang. Satu pertanyaan yang paling sering muncul saat seseorang berinisiatif untuk memulai usaha adalah terkait modal. “Modal apa saja yang dibutuhkan?”
Artikel terkait: Tips memulai bisnis di tahun yang baru
- Kenali 3 Jenis Modal yang Dibutuhkan Untuk Merintis Usaha
- Dear Ibu Rumah Tangga, Ini 7 Peluang Bisnis Potensial di Tahun 2018!
- 5 Bisnis Skala Kecil yang Diprediksi Raup Banyak Keuntungan di Tahun 2018
Salah satu jenis modal yang akan berimbas langsung pada untung-rugi suatu usaha adalah “modal kerja”. Mengapa? Sebab pada jenis modal inilah, suatu usaha akan memodali pengadaan produk yang hendak ditawarkan atau dijual pada konsumen.
Contoh, jika ingin membuka toko perabotan rumah yang salah satu produk jualannya adalah gordyn seharga Rp 150 ribu. Maka kamu harus mendapatkan harga gordyn dengan modal Rp 100 ribu. Besaran biaya Rp 100 ribu ini disebut sebagai modal kerja. Begitu pula jika kamu memiliki stok gordyn sebanyak 10 buah, maka modal kerja yang perlu dipersiapkan adalah sebesar Rp 1 juta rupiah. Biaya modal kerja adalah jumlah total biaya dari banyaknya jumlah stok yang dibutuhkan toko dan berapa uang yang dikeluarkan untuk stok toko.
Agar lebih mudah mengenalinya, berikut ini simulasi atau perhitungan sederhana modal kerjanya :
Asumsikan pengadaan barang tersebut sebanyak 10 buah masing-masing, maka modal yang dibutuhkan untuk membeli dari supplier perlu dikalikan 10 juga, begitu pula keuntungan yang akan diperoleh. Jika dihitung dengan mengacu pada tabel rencana pengadaan barang di atas, untuk 10 buah pada masing-masing produk, maka modal kerja yang dibutuhkan adalah Rp 4,4 juta.
Jika diproyeksikan dalam satu bulan terjual habis, 10 buah pada masing-masing produknya, maka yang total yang akan diterima adalah RP 6 juta. Dari sini dapat dihitung berapa keuntungan yang Kamu peroleh. Caranya adalah dengan menghitung selisih harga jual dan modal kerja. Pada contoh di atas, maka keuntungan yang Kamu dapatkan pada bulan pertama adalah Rp 1,6 juta.
Artikel terkait: Ide bisnis yang bisa kamu coba.
- 5 Bisnis Online yang Diprediksi Booming dan Menjanjikan di Tahun 2018
- Solopreuner atau Enterpreuner, Kenali Perbedaannya dan Kiat Suksesnya
- Ingin Mengembangkan Bisnis Startup? Simak 7 Kiat Ampuhnya!
Nah, itulah kira-kira definisi dan penerapan modal kerja ketika kamu ingin mulai menjalankan bisnis.Pada prinsipnya, memulai usaha membutuhkan nggak hanya modal kerja. Umumnya, dikenal tiga jenis modal untuk menjalankan usaha, di antaranya adalah modal investasi awal, modal kerja dan modal operasional.
Untuk modal kerja akan seperti penjelasan di atas. Sedangkan modal investasi awal akan berkaitan dengan kebutuhan penunjang membuka usaha, misalnya ruangan atau toko beserta perlengkapan penunjangnya. Kemudian, modal operasional adalah modal yang perlu dikeluarkan secara berkala untuk menunjang operasional usaha, misalnya biaya listrik, telepon, air, dan lain sebagainya.
Yuk, ajukan pinjaman tanpa agunan, tanpa kartu kreditmu sekarang juga!
HENDRATANU WIJAYA