SWARA – Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa Indonesia adalah negara yang rentan terhadap bencana. Di satu sisi posisi geografis Indonesia menjadikannya kaya sumber daya alam. Namun, di sisi lain, Indonesia memiliki banyak gunung aktif dan dilewati oleh lempeng-lempeng aktif di bawah laut sehingga kita kerap dilanda bencana gempa dan tsunami.
Tsunami adalah gelombang tinggi dan memiliki kekuatan yang destruktif. Penyebabnya bisa karena letusan gunung api, longsor bawah laut, atau getaran yang disebabkan oleh lain. Berbicara soal tsunami, kita ingat yang baru-baru ini terjadi di Selat Sunda. Bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Untuk itu, kita harus membekali diri dengan informasi bagaimana agar kita dapat terhindari dari dampak bencana alam tersebut seminimal mungkin. Berikut beberapa tips untuk menghadapi bencana alam tsunami.
1. Sadari lokasi tempat tinggal
Apabila kamu tinggal di wilayah pesisir maka risiko terjadi tsunami bisa dibilang ada, apakah itu resikonya rendah, sedang, atau tinggi. Karena itu kamu wajib mengetahui lokasi dan kerentanannya, apalagi setelah terjadi gempa. Kamu harus selalu bersikap waspada. Selain itu, walaupun kamu nggak tinggal di tepi pantai, kamu juga harus tetap berhati-hati terutama bila kamu sedang berada di wilayah pesisir.
Artikel Terkait: Bicara soal musik.
- Rekomendasi Lagu Indonesia yang Bikin Musisinya Dikenal Global, Yuk Dengerin!
- 10 Rekomendasi Lagu Inspiratif Pembangkit Semangat dari Tokoh Sukses Dunia
- 6 Lagu Anak-anak yang Jadi Ajang Nostalgia Millennial
2. Perhatikan kenaikan dan penurunan air laut
Tsunami di Indonesia biasanya dipicu oleh gempa. Karena itu setelah gempa terjadi selalu persiapkan diri. Perhatikan kondisi laut. Apakah airnya pasang tiba lalu surut begitu saja? Hati-hati. Itu tanda-tanda akan terjadi tsunami. Sebaiknya kamu langsung mengungsi bersama keluarga ke tempat yang lebih tinggi dari permukaan laut. Baik ke dataran tinggi ataupun gedung tinggi. Abaikan barang-barang sebab nyawamu dan keluarga lebih penting.
3. Perilaku aneh hewan bisa jadi pertanda
Selain memerhatikan laut, kamu juga bisa memerhatikan perilaku aneh hewan. Biasanya bila bencana akan terjadi, hewan cenderung meninggalkan habitatnya atau berperilaku nggak normal seperti mencari perlindungan kepada manusia atau berkumpul bersama-sama.
4. Waspada terhadap peringatan masyarakat dan pemerintah
Pantau terus peringatan dari tetangga atau masyarakat sekitar. Terutama bila kamu nggak tinggal tepat di tepi pantai, tapi masih dalam radius berbahaya yang dapat dijangkau gelombang tinggi. Selain itu perhatikan info dari pemerintah. Biasanya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cukup mutakhir memberikan informasi terkait bencana melalui Twitter.
5. Siapkan kit darurat
Kit atau peralatan darurat wajib kamu siapkan jauh-jauh hari untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi. Peralatan ini mencakup obat-obatan, makanan instan, pakaian hangat, pembalut wanita, popok bayi, dan air. Taruh di tempat yang bisa dijangkau oleh semua anggota keluarga. Bila punya hewan peliharaan, jangan lupa persiapkan untuk mereka. Selain itu, kamu juga perlu mengumpulkan surat-surat penting seperti KTP, ijazah, sertifikat, dan lainnya ke dalam satu tempat yang anti air. Simpan di tempat yang mudah terlihat dan dijangkau.
6. Raih apapun yang mengapung
Mudah-mudahan hal ini nggak terjadi kepada kamu, tetapi alangkah baiknya mengetahui cara bertahan saat sudah terjebak di dalam air. Ketika nggak sempat menghindari gelombang, raihlah benda apa saja yang mengapung. Cobalah berpegangan erat pada benda tersebut sampai situasi mereda.
Artikel Terkait: Mengajari anak hal-hal positif.
- 5 Hal Penting Belajar Mendidik Anak dari Barack Obama
- Cara Terbaik Tingkatkan Kemampuan Berhitung Anak di Usia Dini
- 7 Cara Jitu Latih Kecerdasan Moral Pada Anak Sejak Dini
7. Tunggu isyarat dari pemerintah
Di zaman teknologi ini, berita bencana selalu disusupi oleh berita hoaks yang meresahkan masyarakat. Oleh karena itu selalu tunggu informasi ataupun isyarat dari pemerintah. Jangan buru-buru kembali ke rumah sampai ada pemberitahuan lanjutan dari pemerintah. Selalu ada kemungkinan terjadi tsunami susulan.
Itulah beberapa tips untuk menyelamatkan diri dari bencana tsunami. Ibaratnya siapkan payung sebelum hujan. Lebih baik belajar dari yang sudah-sudah, agar kamu dan keluarga selamat.
Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.
Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!
ARUNDHATI LEIKA