Swara – Kehadiran anak seringkali membuat rumah terasa sempit. Bisa juga rumah yang dimiliki sekarang enggak cukup aman untuk anak. Bagi kamu yang berencana untuk renovasi rumah, penting untuk memperhatikan kehadiran anak. Yuk, simak tips renovasi rumah aman untuk anak.

 

Kalkulator Finansial Swara

 

Tips renovasi rumah aman untuk anak

 

Saat renovasi rumah, enggak hanya memikirkan bentuk bangunan tapi juga penting memikirkan furniture dan interior rumah. Apalagi jika anakmu masih bayi atau balita, harus lebih berhati-hati dalam memilih perlengkapan rumah. Jangan sampai dekorasi atau perlengkapan rumah malah membahayakan anak.

 

Yuk, intip 10 langkah renovasi rumah aman untuk anak berikut ini. Untuk kamu yang sedang menunggu kehadiran buah hati, juga bisa mengikuti langkah ini, lho.

 

Baca juga: 5 Jasa Renovasi Rumah Online Terpercaya

 

1. Lantai yang aman

 

Untuk kamu yang punya balita atau anak baru belajar jalan, penting banget untuk memperhatikan bahan pembuat lantai. Lantai yang terbuat dari kayu lebih baik dibanding ubin, karena ubin yang keras bisa melukai anak saat terjatuh.

 

Jika kamu memilih lantai dari ubin, bisa diakali dengan menambahkan karpet tebal. Selain untuk melindungi anak yang aktif, karpet juga bisa mempercantik ruangan. Pilih karpet dengan warna yang sesuai dengan konsep rumah agar lebih cantik.

 

2. Dinding

 

Di saat sedang aktif-aktifnya, dinding enggak akan lepas dari jangkauan anak. Pemilihan cat pun harus dipertimbangkan. Cat yang bisa dicuci tentunya lebih aman untuk anak.

 

Saat renovasi rumah aman untuk anak, siapkan satu bagian dinding yang diperuntukkan bagi anak. Mereka bebas mencoret atau menggambar dan menuangkan kreativitas di dinding tersebut.

 

3. Kabel dan stop kontak

 

Anak punya rasa ingin tahu tinggi, sehingga hal yang terlihat aneh akan menimbulkan rasa ingin tahu. Saat renovasi rumah aman untuk anak, perhatikan juga keberadaan kabel dan stop kontak di rumah.

 

Rapikan kabel dengan menggulungnya ke arah dinding atau disembunyikan di balik furniture. Selain menghindarkan anak dari bahaya, juga membuat rumah terlihat lebih rapi.

 

Begitu juga halnya dengan stop kontak. Kamu bisa memasang stop kontak di tempat tersembunyi yang jauh dari jangkauan anak, misalnya di belakang sofa. Cara lainnya, pilih stop kontak yang memiliki tutup agar anak enggak iseng memasukkan jari ke dalam lubangnya.

 

Baca juga: Kamu Memilih Ngontrak Rumah? Ini Cara Hemat Hidup Mengontrak

 

 

4. Pemilihan furniture

 

Furniture bisa membahayakan anak, lho. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam memilih furniture. Hindari furniture dengan ujung lancip dan tajam karena bisa membahayakan anak, misalnya saat anak enggak saja terbentur. Sebaliknya, pilih yang memiliki ujung tumpul.

 

Kamu juga bisa memilih furniture dari bahan yang enggak berbahaya, misalnya menghindari meja atau lemari kaca yang mudah pecah. Pilih juga perabotan yang kokoh agar anak enggak mudah jatuh, misalnya sofa dan kursi makan.

 

Selain itu, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memilih furniture yang mudah dibersihkan. Misalnya sofa dari bahan kulit yang bisa dilap atau bantal-bantal untuk dekorasi yang bisa dicuci. Hal ini mengingat anak yang sangat aktif sehingga rawan kotor.

 

5. Penyimpanan

 

Lengkapi rumah dengan laci penyimpanan agar terlihat rapi. Bedakan laci sesuai dengan fungsinya. Misalnya laci untuk menyimpan mainan anak.

 

Kamu bisa memilih laci penyimpanan yang cantik dan sesuai dengan konsep dekorasi secara keseluruhan. Selain itu, laci penyimpanan ini juga pas sebagai dekorasi untuk mempercantik rumah.

 

6. Kamar anak

 

Salah satu cara untuk mengajarkan anak agar mandiri adalah dengan menyediakan kamar sendiri. Libatkan anak-anak dalam mendekorasi kamar agar mereka betah berada di kamar.

 

Agar bersifat long lasting, kamu bisa menghindari ornamen atau furniture yang cocok untuk anak kecil. Jadi, enggak perlu sering-sering renovasi karena anak bosan atau dekorasi yang ada enggak sesuai lagi dengan usianya.

 

Baca juga: Bingung Mau Beli Rumah atau Bangun Rumah? Ini Penjelasannya

 

7. Jauhkan hal berbahaya

 

Rasa ingin tahu yang tinggi membuat anak kepo terhadap semua hal. Oleh karena itu, buat lemari penyimpanan khusus untuk bahan-bahan berbahaya agar jauh dari jangkauan anak.

 

Misalnya lemari gantung khusus obat-obatan, rak gantung untuk menyimpan cairan yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti obat nyamuk, pembersih lantai, dan lainnya. Pastikan semuanya tersimpan di kabinet atau rak yang tidak bisa dijangkau oleh anak.

 

 

8. Pecah belah dan benda tajam

 

Barang pecah belah dan benda tajam yang berbahaya juga harus dijauhkan dari anak. Saat renovasi dapur, pastikan kamu membuat kabinet khusus untuk menyimpan pecah belah dan benda tajam. Posisikan di tempat tinggi yang jauh dari jangkauan anak.

 

9. Hindari furniture berukuran kecil

 

Di masa pertumbuhan, anak seringkali suka memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Oleh karena itu, hindari pajangan berukuran kecil untuk meminimalisir risiko dimakan oleh anak.

 

10. Pagari tangga

 

Hal ini penting agar anak enggak terjatuh dari tangga. Apalagi anak yang sedang aktif-aktifnya. Kamu bisa memasang pagar tambahan di tangga agar anak enggak tergoda naik tangga tanpa pengawasan.

 

Dengan menjalankan saran di atas, proses renovasi rumah aman untuk anak bisa dilakukan. Pastinya, rumah akan terasa nyaman untuk ditinggali bersama keluarga kecilmu. Selamat mencoba.