SWARA – Menumbuhkan kesadaran dalam berinvestasi memang sangat penting, apalagi untuk anak muda yang ingin masa depan lebih baik. Namun, setelah memutuskan untuk mulai berinvestasi, terkadang kamu masih bingung memilih instrumen. 

 

Salah satu yang paling banyak diminati orang adalah berinvestasi di saham. Tentu bagi orang yang awam berinvestasi, banyak yang belum tahu cara menabung, mengenali risiko, hingga berbagai macam hal lainnya tentang saham. Hal ini wajar, karena sebelum memulai berinvestasi, saya pun harus mencari data dan informasi terkait instrumen investasi yang ingin saya ikuti agar lebih yakin dan mantap dalam mengalokasikan uang, terutama saham.

 

Nah, buat kamu yang ingin berinvestasi juga di saham, wajib tahu bagaimana seluk beluknya dari cara menabung hingga mengelolanya. Yuk, simak.

 

1. Apa itu menabung saham?

Jika kamu terbiasa menabung secara rutin di rekening bank, sebenarnya menabung saham nggak jauh berbeda, lho. Saat menabung saham kamu hanya perlu menyisihkan uang secara konsisten dengan jumlah yang nggak banyak. Mulai Rp100 ribu kamu sudah bisa mulai berinvestasi di saham, apalagi jika kamu bisa menyisihkan uang hingga Rp1 juta per bulan, tentu peluang keuntungan yang didapat juga akan semakin besar. 

 

Artikel Terkait: Investasi Saham

  1. 4 Cara Mudah Investasi Saham Online untuk Para Investor Pemula
  2. Tahukah Kamu? Kini, Investasi Saham Syariah Mulai Dilirik Banyak Peminat
  3. Kenali Perbedaan Trading saham dan Investasi saham, Ini Plus Minusnya

 

3. Saham merupakan investasi jangka panjang

Dalam investasi saham, kamu nggak bisa membayangkan untuk mengambil keuntungan dalam jangka waktu 1 bulan atau 2 bulan setelah menabung. Saham adalah investasi jangka panjang yang baru akan terasa keuntungannya setidaknya hingga 3 tahun setelah kamu mulai pertama kali menabung. 

 

Kamu perlu mempersiapkan diri untuk selalu konsisten dan sabar dalam berinvestasi saham bertahun-tahu. Apalagi, jika dalam perjalanan investasimu harga saham yang kamu miliki turun. Jangan panik karena hal itu wajar dan ada kemungkinan untuk kembali naik dalam jangka waktu tertentu.

 

4. Bagaimana cara menabung saham?

Sama seperti menabung di bank, dalam menabung saham kamu juga membutuhkan rekening yang disebut rekening efek. Rekening efek ini bisa dibuat di perusahaan sekuritas yang juga disediakan bank-bank besar di Indonesia seperti BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan bank lainnya. 

 

Jika kamu malas untuk datang ke bank, saat ini juga sudah ada pembukaan rekening efek secara online baik dari bank maupun perusahaan sekuritas umum. Pembukaan rekening efek secara online nggak akan memakan waktu lama, lho. Di hari yang sama dengan hari mendaftar kamu langsung bisa menggunakan rekening efek kamu.

 

5. Top up dana ke rekening efek

Setelah rekening efek kamu jadi, kamu bisa langsung untuk melakukan top up dana yang nantinya bisa kamu belikan saham di berbagai perusahaan yang ingin kamu investasikan di bursa efek. Nggak perlu repot top up dananya karena kamu bisa melakukannya melalui smartphone.

 

6. Menggunakan aplikasi untuk membeli saham

Setelah kamu melakukan top up ke rekening efek, kini saatnya kamu mengunduh aplikasi pembelian saham yang disediakan oleh masing-masing perusahaan sekuritas tempat kamu membuat rekening efek. Di aplikasi ini kamu bisa memasukan nomor identitas yang kamu dapatkan setelah melakukan top up ke rekening efek tadi untuk mengakses aplikasi yang disediakan oleh perusahaan sekuritas.

 

7. Cara membeli saham

Cara untuk membeli saham melalui aplikasi sangat mudah. Kamu harus tentukan dulu saham perusahaan mana yang ingin kamu beli, klik ‘Buy’, lalu masukan berapa lembar saham yang ingin kamu beli dari perusahaan tersebut. Biasanya dalam pembelian saham kamu bisa membeli minimal 1 lot yang berisi 100 lembar saham. 

 

Dalam membeli saham kamu juga harus memperhatikan waktunya, karena bursa efek hanya buka di hari Senin sampai Jumat pukul 09.00 sampai 12.00 WIB dan buka kembali pada pukul 13.30 sampai 16.15 WIB.

 

Artikel Terkait: Ragam investasi

  1. 3 Jenis Investasi yang Wajib Dimiliki Ayah Agar Keluarga Aman dan Bahagia
  2. 7 Cara Mengenali Investasi Bodong yang Bikin Kantong Bolong
  3. Investasi Emas Masih Sangat Menjanjikan Hingga Hari Ini. Kenapa?

 

8. Naik turunnya harga saham

Dalam berinvestasi saham, kamu akan mendapatkan keuntungan dari uang yang kamu simpan dalam saham hingga waktu tertentu. Kamu akan mendapatkan keuntungan dari naiknya harga saham perusahaan yang kamu investasikan dan dari dividen perusahaan.

 

Sedangkan risikonya, terkadang harga jual saham yang dulu pernah kamu beli akan turun di bawah harga beli saat kamu pertama kali membeli suatu saham perusahaan. Selain itu, masih ada risiko perusahaan yang kamu miliki sahamnya bangkrut, sehingga kamu harus mengerti mana perusahaan yang memiliki stabilitas baik dan tahan lama yang biasanya harga sahamnya juga nggak murah. 

 

Begitulah seluk beluk memulai berinvestasi saham hingga mengelolanya. Jika kamu sudah mulai bisa mengikuti alur investasi saham, nggak ada salahnya untuk mencoba membuka investasi lain di luar saham seperti emas online, reksadana, tabungan berjangka hingga obligasi untuk menambah ragam investasi yang kamu miliki. Semangat untuk berinvestasi, ya!

 

Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan. 

 

PAULUS RISANG    PAULUS RISANG

 

CTABARU1

Tunaiku