Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Pernah mendengar istilah personal branding? Well, personal branding tidak hanya dibutuhkan oleh sebuah brand untuk mencitrakan dirinya di depan publik. Kita pun butuh melakukan branding diri, terutama kalau kamu sudah menginjak usia 30-an.

 

Begitu juga dalam hal karier. Personal branding tidak berkaitan dengan posisi atau jabatanmu di tempat kerja, tapi merupakan caramu memasarkan diri sendiri di lingkungan.

 

Di era digital seperti sekarang, tanpa sadar kamu sudah membangun personal brand, seperti melalui opini atau konten yang kamu share di media sosial. Hal tersebut merupakan bentuk sederhana dari branding.

 

Saat ini, personal branding yang kita citrakan di hadapan publik, termasuk secara online bisa menentukan perubahan besar dalam hidup. Sering kita dengar seseorang gagal mendapatkan pekerjaan karena opininya di media sosial.

 

Kalkulator Finansial Swara
Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara, klik Banner untuk Mencoba!

 

Bahkan beberapa perusahaan juga melakukan riset terhadap calon kandidat melalui aktivitas mereka di media sosial untuk mencari tahu persona si pelamar kerja. Hal ini menunjukkan bahwa branding diri sangat penting untuk dibentuk dan dipertahankan.

 

Pentingnya Memiliki Personal Branding

 

personal branding
Source: Freepik.com

 

Singkatnya, personal branding merupakan strategi yang dilakukan untuk mencitrakan diri di mata publik. Dengan adanya branding diri, kita bisa menunjukkan keunikan, ciri khas dan image positif yang dimiliki.

 

Personal brand bisa dilihat dari prestasi, pencapaian, aktivitas di media sosial, opini, bahkan ke gaya berpakaian dan lifestyle yang ditampilkan. Hal tersebut akan mempengaruhi cara orang dalam menilai kita.

 

Sesuai namanya, personal branding erat kaitannya dengan diri sendiri. Ada banyak sekali manfaat yang kita dapatkan kalau punya branding positif, di antaranya:

 

1. Jadi lebih menonjol

 

Personal branding bisa menjadi jembatan untuk mengenal diri kita. Misalnya aktris Maudy Ayunda yang mempunyai branding peduli akan pendidikan. Sehingga jika kita bicara tentang pendidikan, nama Maudy Ayunda menjadi top of mind.

 

Dengan membentuk branding diri, kita bisa menonjolkan kelebihan seperti prestasi dan karya. Sehingga hal tersebut akan membuat kita lebih menonjol di mata publik atau komunitas sekitar.

 

Baca juga: Cara Jadi Content Creator, Ini 6 Perlengkapan yang Kamu Butuhkan

 

2. Membuka peluang

 

Personal branding yang dimiliki bisa mendatang peluang baru. Misalnya kamu memiliki branding sebagai penulis dan sudah melahirkan karya berupa buku. Kamu bisa berkesempatan untuk mengalihwahanakan karyamu menjadi bentuk lain, seperti film atau series.

 

Contoh lain, kamu bisa berkesempatan untuk berkolaborasi dengan brand atau menjadi pembicara untuk berbagi ilmu. Jadi ada banyak kesempatan terbuka yang juga berfungsi untuk membuatmu semakin menonjol dan diakui.

 

3. Meningkatkan kredibilitas

 

Keuntungan lainnya yaitu untuk meningkatkan kredibilitas. Tentunya hal ini enggak bisa didapatkan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, kamu harus membangun branding agar dipandang kredibel dan terpercaya di bidang yang kamu tekuni.

 

Baca juga: 6 Penyebab Susah Produktif dan Tips Mengatasinya

 

Empat Komponen Penting Personal Branding

 

personal branding
Source: Freepik.com

 

Dilansir dari Forbes, ada empat komponen penting yang harus kamu perhatikan dalam membangun personal branding, yaitu:

 

1. Otentik

 

Hal inilah yang akan membedakanmu dari orang lain dan membuatmu jadi makin menonjol. Kamu bisa menjadi diri sendiri untuk menunjukkan orisinalitasmu. Kalau masih bingung, kamu bisa menjadi otentik dengan menjawab tiga pertanyaan ini:

 

Pertama, siapa dirimu yang sebenarnya? Kenali dirimu, dengan begitu kamu bisa menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Penting untuk jujur dalam mengungkapkan sudut pandangmu sehingga orang lain mengenal apa adanya kamu.

 

Kedua, apa yang kamu suka dan tidak sukai? Kamu bebas kok menyampaikan opini terkait suatu hal. Setiap orang berhak beropini dan mungkin berbeda denganmu, sehingga harus menghargai pendapat orang lain.

 

Ketiga, kenali batas. Dalam bertindak, tetapkan batas yang tidak ingin kamu sentuh. Misalnya kamu tidak mau diasosiasikan dengan hal berbau politik, sehingga kamu bisa menetapkan batas untuk tidak beropini atau menyinggung hal-hal berbau politik.

 

Baca juga: Mau Sukses? 10 Hal yang Harus Dilakukan Anak Muda Umur 20-30 Tahun

 

2. Menarik bagi sekitarmu

 

Apa yang mendorongmu ingin melakukan sesuatu? Sebuah brand yang sukses memiliki sesuatu untuk dicapai.

 

Dikutip dari Forbes, beberapa contoh seperti Elon Musk yang terdorong untuk melakukan perubahan di bidang teknologi, Sheryl Sandberg dengan advokasi terkait kesetaraan perempuan, atau Maudy Ayunda yang mengampanyekan pendidikan.

 

3. Keunikan

 

Setiap orang berbeda sehingga setiap orang itu unik. Kamu bisa meningkatkan personal branding dengan menunjukkan keunikanmu.

 

4. Dikenal orang lain

 

Hal ini berkaitan dengan otentisitas yang dimiliki. Jika kita menonjolkan keunikan dan menjadi otentik, hal tersebut akan membuat personal brand yang dimiliki dikenal secara luas.

 

Cara Membangun Personal Branding

 

personal branding
Source: Freepik.com

 

Mengingat personal brand sangat penting, termasuk bagi perkembangan karier di usia 30-an. Yuk, kenali cara membangun personal branding yang bisa kamu coba.

 

1. Cari tahu apa yang kamu mau

 

Sebelum menentukan seperti apa kamu ingin dikenal, cari tahu dulu apa yang kamu mau. Misalnya kamu punya kepedulian tinggi terhadap pendidikan, sehingga kamu bisa membentuk personal branding peduli pendidikan.

 

Dengan begitu, kamu bisa menentukan tujuanmu. Misalnya kamu ingin menjadi content creator dan peduli pendidikan. Hal tersebut bisa menjadi bahan konten, sehingga lama-lama kamu akan dikenal sebagai content creator yang peduli pendidikan.

 

2. Bangun kepercayaan

 

Untuk mendapatkan personal branding, kamu harus membangun kredibilitas atas diri sendiri dan nantinya akan menciptakan kepercayaan orang lain atas diri kamu. Meski belum pernah bertemu langsung denganmu, kredibilitas yang dimiliki akan membuat orang percaya padamu.

 

Kamu bisa membangun kredibilitas dengan konsisten berkarya dan berprestasi di bidang yang kamu tekuni. Prestasi dan karya tersebut yang akan membuat orang lain mengenal kamu dan menjadikan personal brand kamu semakin kuat.

 

3. Jujur dan tidak berbohong

 

Kredibilitas juga bisa dibangun dengan tidak berbohong. Misalnya, tidak mengakui foto orang lain sebagai milikmu dan membuat narasi bohong di media sosial. Sekali kamu berbohong, kredibilitas yang dibangun bisa rusak.

 

4. Konsisten

 

Syarat utama membentuk personal branding adalah dengan konsisten. Misalnya kamu ingin menjadi content creator, maka kamu bisa konsisten menguggah konten di platform yang kamu punya sehingga orang akan mengenalmu.

 

5. Memperluas koneksi

 

Networking juga penting untuk membangun personal branding kamu. Sebab, koneksi yang dimiliki akan membantumu dalam mendapatkan kesempatan. Koneksi yang dimiliki juga bisa membantumu dalam memperkuat branding yang dimiliki.

 

Baca juga: Hustle Culture Tidak Jamin Harta Melimpah, Simak Penjelasannya

 

Setelah mengetahui pentingnya personal branding, yuk mulai konsisten dalam membentuk kredibilitas agar orang-orang mengenalmu. Dengan mengetahui siapa kamu sebenarnya dan apa yang kamu inginkan, akan membantumu dalam membentuk personal branding.