Sebagai orang tua, tentunya kamu ingin memberikan segala hal terbaik untuk anak, termasuk mempersiapkan biaya pengobatan anak. 

 

Risiko penyakit bisa menghampiri siapa saja, apalagi pada anak. Ini membuat biaya berobat anak menjadi pos pengeluaran yang perlu dipersiapkan sedini mungkin.

 

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mempersiapkan biaya pengobatan anak? Berikut akan saya sampaikan sejumlah pos pengeluaran untuk kesehatan anak yang perlu diantisipasi.

 

1. Imunisasi anak

 

Imunisasi anak perlu dilakukan untuk meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh anak. Jika anak sehat, maka kebutuhan biaya pengobatan anak di masa depan bisa semakin ditekan.

 

Secara umum, imunisasi untuk anak terbagi menjadi dua, yakni imunisasi dasar wajib dan imunisasi pelengkap tambahan. 

 

a. Imunisasi dasar wajib

 

Imunisasi wajib sudah ditanggung oleh pihak pemerintah. Kamu bisa mendapatkannya secara gratis di Posyandu atau Puskesmas terdekat.

 

Dikutip dari laman resmi  Kementerian Kesehatan, ada 5 imunisasi dasar lengkap yang perlu diberikan pada bayi sebelum berusia 1 tahun, yakni:

 

  • Usia 1 bulan pemberian vaksin BCG Polio 1, untuk mencegah penularan tuberculosis dan polio
  • Usia 2 bulan pemberian vaksin DPT-HB-Hib 1 Polio 2, untuk mencegah polio, difteri, batuk rejan, tetanus, hepatitis B, meningitis, dan pneumonia
  • Usia 3 bulan pemberian vaksin DPT-HB-Hib 2 polio 3
  • Usia 4 bulan pemberian vaksin DPT-HB-Hib 3 polio 4
  • Usia 9 bulan pemberian vaksin campak, untuk mencegah campak 

 

b. Imunisasi tambahan atau pelengkap

 

Adapun imunisasi pelengkap, meskipun biayanya tidak ditanggung oleh pemerintah, saya tetap menyarankan kamu untuk memberikan jenis imunisasi ini untuk anak agar kesehatan anak menjadi semakin paripurna.

 

Beberapa imunisasi pilihan yang dianjurkan oleh pemerintah (Non-PPI), antara lain Hib, PCV, Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, dan Varisela. 

 

Setelah anak menginjak usia 2 tahun, perlu dievaluasi kembali pemberian beberapa vaksin berikut:

 

 

Dikarenakan harganya yang cukup mahal, sejumlah perusahaan asuransi menawarkan fasilitas imunisasi di dalam produknya untuk memudahkan anak mendapatkan imunisasi.

 

2. Asuransi kesehatan

 

Salah satu bentuk perencanaan biaya pengobatan anak yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberi asuransi kesehatan untuk bayi. 

 

Diperlukan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan membeli asuransi kesehatan untuk balita karena tarif premi yang tidak murah.

 

Pertimbangan sebelum membeli produk asuransi

 

Sebelum memutuskan untuk membeli produk asuransi kesehatan anak, terdapat tiga hal yang mesti mempertimbangkan:

 

1. Kehamilan dan kelahiran sang buah hati berlangsung normal

 

Jika dokter sudah menyatakan harus jaga-jaga karena ada kelainan pada si jabang bayi, kamu memang mempertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan. Terutama, jika tempat kamu bekerja tak memberikan pertanggungan kesehatan untuk balita.

 

2. Riwayat penyakit keturunan keluarga

 

Riwayat penyakit keturunan di dalam keluarga biasanya bisa mengakibatkan bayi lebih rentan terkena penyakit turunan di dalam masa perkembangannya.

 

Misalnya, jika kamu menderita asma, biasanya penyakit ini akan menurun ke anakmu. Itu bisa jadi bahan pertimbangan Anda untuk membeli asuransi kesehatan.

 

Estimasi biaya premi asuransi kesehatan anak

 

Perlu diakui, dibutuhkan pengeluaran yang tidak sedikit untuk membayar premi asuransi kesehatan. Rata-rata kamu perlu membayar premi sebesar Rp1 juta per bulan untuk bayi.

 

Artinya, dalam setahun kamu harus merogoh kocek Rp12 juta dan dalam tiga tahun sebesar Rp36  juta. 

 

Agar kamu tidak merasa rugi, carilah produk asuransi yang memberikan manfaat perlindungan untuk anakmu selama puluhan tahun atau bahkan seumur hidup. 

 

Namun untuk mendapatkan manfaat ini, biasanya jangka waktu pembayaran premi yang harus kamu lakukan juga akan panjang.

 

3. Tabungan investasi untuk kesehatan

 

Sejak kamu baru merencanakan untuk memiliki anak, tidak ada salahnya jika kamu mulai mempersiapkan tabungan investasi untuk biaya pengobatan anak kelak. 

 

Berikut sejumlah instrumen investasi yang bisa kamu gunakan untuk persiapan dana pengobatan.

 

a. Investasi reksa dana

 

Reksa dana memiliki keunggulan yaitu modal investasi terjangkau, imbal atau keuntungan yang lebih tinggi daripada tabungan bank, hingga risiko yang kecil.

 

Setiap bulan kamu bisa menyisihkan sedikit uangmu setidaknya Rp 350.000-Rp 500.000 per bulan untuk pos investasi reksa dana. Hasilnya nanti bisa digunakan untuk biaya pengobatan anak.

 

b. Deposito

 

Deposito juga bisa menjadi instrumen investasi untuk menyiapkan pengobatan anak di masa depan. Untuk tujuan dana kesehatan, baiknya gunakan deposito jangka pendek-menengah. 

 

Perlu diingat, instrumen ini tidak sefleksibel reksa dana dalam pencairan dana sehingga kamu betul-betul perlu memilih jangka waktu yang tepat.

 

Semoga dengan mengetahui pos-pos pengeluaran yang perlu kamu antisipasi untuk biaya pengobatan anak di masa yang akan datang, perencanaan keuanganmu bisa semakin matang. Selamat menabung dan berinvestasi untuk kesehatan!