SWARA – Selintas menjadi seorang business owner itu terlihat prestigius dan keren, ya? Kamu bebas melakukan apa saja dengan bisnismu, tanpa khawatir bakal diatur-atur oleh orang lain. Saya yang bekerja sebagai karyawan perusahaan can’t related dengan kehidupan bebas para business owner.
Meski terlihat keren dan enak, menjadi bos bagi diri sendiri itu sama sekali nggak mudah. Saya pernah mendengar curhatan teman, jadi bos itu berat dan susah. Saat karyawan selesai kerja, mereka bisa pulang ke rumah tanpa beban. Namun, kamu para bos masih berjibaku pada pekerjaan. Artinya, kamu harus bekerja lebih keras daripada orang lain karena ini menyangkut masa depan bisnismu.
Cleo.com.sg bagi-bagi informasi tentang plus dan minus jadi bos untuk diri sendiri. Oleh karena itu, sebelum kamu memutuskan menjadi bos, pertimbangkan dulu plus dan minusnya di bawah ini, ya.
Â
Artikel Terkait: Informasi Menarik Seputar Perkuliahan
- Lima Hal yang Harus Dibicarakan dengan Keluarga Ketika Memutuskan Tinggal Sendiri Saat Kuliah
- 6 Pelajaran Penting yang Didapat Saat Kuliah dan Berguna untuk Dunia Kerja
- Sertifikasi Profesi atau Kuliah Lagi? Pertimbangkan 4 Hal Berikut Ini
1. Cepat melihat profit vs tanggung jawab keuangan
Menurut dunia psikologi, seseorang akan lebih semangat bekerja jika melihat langsung hasil dari kerja kerasnya. Ini dia salah satu nilai plus jadi bos. Karena kamu bisa merasakan secara nyata keuntungan yang kamu peroleh.
Awal bulan adalah saat yang kamu tunggu-tunggu untuk mengecek saldo di rekening. Â Akhirnya, kamu bisa mendapatkan reward dari kerja kerasmu!
Namun, mengetahui keuntungan secara langsung dan mendetail bisa bikin kamu stres, lho. Pasalnya, uang tersebut harus segera kamu putar untuk berbagai kebutuhan. Kamu mengemban tanggung jawab keuangan bisnismu. Misalnya, untuk modal, bayar gaji karyawan, bayar sewa dan biaya operasional lainnya. Pada awal bisnis, kamu harus mencengkeram saku kuat-kuat untuk melakukan penghematan ketat.
2. Keseimbangan hidup vs menomorsatukan klien Â
Satu hal menjanjikan yang bisa kamu dapat saat menjadi bos adalah kamu punya kehidupan yang seimbang; yakni antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Kamu bisa mengatur jam kerja secara fleksibel, sesuai kemauan. Â Kalau ada hal mendesak di rumah, kamu bisa segera pulang dan balik lagi ke kantor pada sore harinya.
Meski begitu, kamu nggak selamanya bisa melakukan sesuatu sesuai dengan kemauan. Â Ada kalanya, kamu harus melakukan hal yang jauh dari kehendakmu. Kamu butuh uang, maka para konsumen adalah seorang raja. Kamu harus memenuhi keinginan mereka, meski kadang harus mengorbankan kehidupan pribadi.
Â
Artikel Terkait: Tingkatkan Skill dengan Les Bahasa Asing
- Pilihan Tempat Les Bahasa Inggris di Surabaya Terbaik dan Bikin Mahir
- Rekomendasi Tempat Les Bahasa Mandarin Terbaik di Bandung
- Rekomendasi Tempat Les Bahasa Inggris Terbaik di Bandung
3. Skill bertambah vs malas bekerja
Dengan menjadi seorang bos, kamu ditantang untuk menyusun rencana bisnis dan mampu menyelesaikan segala masalah seorang diri. Jika dilihat dari sisi positifnya, kamu bisa sekaligus mengasah kemampuan diri, lho. Kamu bisa lebih percaya diri dan makin mumpuni karena selalu diasah tiap hari.
Di sisi lain, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk fokus dengan pekerjaan. Jika kamu nggak punya komitmen kuat untuk fokus bekerja, kamu bisa terjebak pada rasa malas. Karena semua hal kamu yang mengatur dan menentukan sendiri, bisa-bisa muncul hobi menunda pekerjaan. Apalagi, kalau harus mencari klien baru, males banget!
Â
Setiap pekerjaan pasti ada plus dan minus, tinggal bagaimana kamu menyikapinya. Kalau sampai berkesempatan menjadi bos untuk diri sendiri, jangan sia-siakan kesempatan itu. Play hard, work hard!
   DEWI AYU NURJANAH