Inspirasi dan Edukasi Finansial dari Amar Bank – Baru-baru ini, berbagai modus penipuan seperti penyebaran undangan berformat APK yang berujung ludesnya saldo ATM nasabah tengah viral di media sosial. Belum lagi fenomena adanya mahasiswa IPB yang terlilit pinjol Rp650 juta akibat penipuan dan penyalahgunaan data. Ini menandakan bahwa kesadaran akan keamanan data masih sangat minim.

 

Keamanan data pribadi masih menjadi hal yang perlu diwaspadai saat ini. Sebab, hingga saat ini masih banyak yang belum memperhatikan pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Selain itu, semakin marak pula bermunculan modus-modus penipuan yang mengancam data pribadi seseorang.

 

Agar bisa lebih aware untuk jaga keamanan data pribadi, ada beberapa strategi yang wajib disusun dan ditetapkan oleh seseorang agar terhindar dari penyalahgunaan data pribadi. Adapun strategi tersebut dimuat dalam 4 pilar berikut.

 

Yuk, simak artikel berikut sampai habis untuk mendapatkan insight yang menyeluruh.

 

Kalkulator Finansial Swara
Hitung segala kebutuhan harian kamu dengan Kalkulator Finansial dari Swara. Mulai dari modal bisnis, biaya pernikahan, renovasi rumah, traveling, hingga pendidikan. Klik Banner untuk Mencoba!

 

Pilar 1: Pencegahan

 

cara jaga keamanan data
Sumber: Freepik

 

Langkah pertama adalah pencegahan, ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk antisipasi atau melakukan pencegahan penyalahgunaan data:

 

1. Perlindungan sistem keamanan data

 

Selalu lindungi data pribadikamu dengan cara yang tepat, seperti melakukan enkripsi data end to end, update atau ganti kata sandi yang kuat secara berkala, maksimalkan langkah keamanan pihak kedua, dan lainnya.

 

Mengoptimasi dan update terkait keamanan datamu juga penting untuk dilakukan. Pastikan kamu memanfaatkan fitur perlindungan data ekstra yang sudah disediakan oleh Google maupun platform tertentu.

 

Memang, kesannya agak ribet jika mengaktifkan itu semua, akan tetapi ini penting agar datamu tetap aman dan tidak mendapatkan kesulitan dan kerugian di kemudian hari.

 

2. Kebijakan privasi

 

Langkah selanjutnya untuk jaga keamanan data kamu adalah Selalu waspada dengan kebijakan privasi, apalagi jika kamu sering mendaftarkan akun nomor telepon atau email ke berbagai media atau platform.

 

Pastikan kamu selalu paham akan kebijakan privasi sebelum menyetujuinya. Sebab, ada beberapa aplikasi yang meminta kamu memberikan data sensitif, seperti alamat rumah, nomor telepon, data anggota keluarga dan lainnya.

 

Meskipun kamu secara tidak langsung memberikan ke pihak ketiga, tapi karena kamu menyetujui kebijakan privasi (yang tidak kamu pahami) maka mereka akan memiliki akses untuk melihat data sensitif kamu.

 

3. Uninstall atau hapus data yang sudah usang

 

Ketika melakukan uninstalasi platform, unsubscribe langganan, atau berhenti memakai layanan jasa tertentu, pastikan untuk menghapus atau mengamankan data-data yang terdaftar sebelumnya.

 

Hapus data yang tidak lagi diperlukan dengan cara yang aman, seperti dengan metode penghapusan yang sesuai atau dengan menggunakan perangkat lunak penghapusan data yang legal.

 

4. Jangan sembarangan klik url atau link

 

Belakangan, banyak modus penipuan tertentu yang menjurus kepada pencurian data. Misalnya, modus penyebaran undangan dengan format APK yang ternyata dapat mencuri data secara diam-diam.

 

Email atau SMS spam yang berisi link dan mendorong korban untuk segera klik link yang berbahaya, atau modus-modus lainnya.

 

Pencegahannya, pastikan kamu paham akan link yang kamu buka, bahwa link yang kamu peroleh berasal dari sumber yang terpercaya. Jangan sembarangan klik link tertentu meskipun itu berasal dari teman sendiri apalagi yang hanya beredar dari grup WhatsApp atau media sosial.

 

5. Rahasiakan kode OTP

 

Kode OTP adalah salah satu langkah pihak kedua untuk menjaga keamanan data pribadi atau akunmu. Maka dari itu, pastikan untuk selalu menjaga keamanan kode OTP kamu.

 

Jangan pernah memberikan kode OTP kepada siapa pun termasuk orang yang mengaku bertanggung jawab pada lembaga tertentu.

 

Saat ini, semakin marak penipuan yang mengatasnamakan lembaga tertentu untuk mengambil kode OTP dan berhasil login pada akun atau media platform tertentu.

 

6. Pelatihan

 

Agar kamu tetap update terkait perkembangan teknologi, tidak ada salahnya untuk membekali diri dengan ikut beberapa pelatihan terkait keamanan data.

 

Ada banyak website, webinar, atau course yang mengadakan pelatihan soal keamanan data. Dengan kamu menyisihkan waktu dalam pelatihan, kamu akan jauh lebih sadar dan tahu langkah-langkah untuk mengamankan data sedini mungkin.

 

Pilar 2: Deteksi

 

cara jaga keamanan data
Sumber: Freepik

 

Ada beberapa tanda yang bisa membantumu untuk mendeteksi apakah data pribadimu telah disalahgunakan oleh orang lain:

 

1. Aktivitas yang mencurigakan

 

Coba cek email atau akun media sosialmu, jika kamu melihat ada aktivitas yang tidak biasa, seperti login dari lokasi yang tidak biasa, pengubahan informasi akun, atau pembelian tidak diakui maka besar kemungkinan akun kamu sudah disalahgunakan oleh orang lain.

 

2. Menerima email dari layanan yang tidak dikenal

 

Jika kamu mendapati email dari layanan yang tidak kamu kenal atau mengatakan kamu telah membuat akun atau berlangganan dengan mereka, maka besar kemungkinan akunmu sudah disalahgunakan. Maka segera identifikasi, lapor, dan ganti kata sandimu secepatnya untuk jaga keamanan data kamu.

 

3. Terdapat tagihan yang tidak biasa

 

Segera cek mutasi rekening, apabila kamu melihat ada beberapa tagihan atau pengeluaran yang tak biasa atau tidak kamu ketahui, maka itulah tanda bahwa seseorang telah menyalahgunakan data kamu.

 

Pilar 3: Laporkan

 

cara jaga keamanan data
Sumber: Freepik

 

Jika kamu mendapati adanya aktivitas yang mencurigakan atau terbukti bahwa data pribadimu telah disalahgunakan maka langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah:

 

1. Kumpulkan bukti

 

Kumpulkan bukti-bukti yang kamu temukan yang mengindikasikan bahwa data kamu telah disalahgunakan oleh oknum tertentu.

 

Bukti bisa kamu kumpulkan berupa dokumen, foto, maupun teks yang menceritakan kronologi kejadian.

 

2. Ubah semua kata sandi

 

Setelah mengumpulkan bukti, segera secepat mungkin untuk ubah semua kata sandi dan PIN, termasuk kata sandi email, seluruh sosial media, hingga PIN rekening bank.

 

Hindari membuat kata sandi atau PIN yang mudah ditebak seperti angka berpola, berderet, tanggal lahir, nama, dan lainnya. Buatlah kata sandi berupa gabungan simbol, huruf, dan angka.

 

3. Laporkan ke pihak yang berwenang

 

Jika bukti sudah terkumpulkan, maka segera lapor ke pihak yang berwenang. Misalnya, kamu mendapati data kamu disalahgunakan untuk kredit atau pinjaman, segera laporkan masalah itu dengan bukti ke perbankan terkait.

 

Jika terdapat bukti bahwa social media kamu digunakan atau dipalsukan oleh orang lain, segera lapor ke pihak terkait, seperti Facebook Help, Instagram Help, atau sejenisnya.

 

Bisa juga kamu meminta bantuan polisi untuk mendampingimu jika masalah sudah terlanjur besar.

 

Pilar 4: Pantau, evaluasi, dan tindak lanjut

 

Sumber: Freepik

 

Jika kamu sudah melaporkan ke pihak berwenang, jangan berhenti sampai di situ, sebisa mungkin pantau, evaluasi, dan follow up terkait kasus yang sudah kamu laporkan hingga terbukti tuntas.

 

Itulah langkah-langkah yang bisa kamu praktikkan untuk jaga keamanan data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak berwenang. Yuk, lebih aware lagi dengan data pribadi kita!

 

Bagi kamu nasabah Tunaiku yang merasa mengalami penyalahgunaan data, kamu bisa adukan ke CS Tunaiku di 021-40005859 atau melalui email tanya@amarbank.co.id. 

 

Jika memungkinkan, kamu juga bisa langsung data ke kantor cabang Amar Bank di Gedung Grha Niaga Thamrin Lt. 1 Area B2 Jl. KH Mas Mansyur Kebon Kacang, 10220 Tanah Abang, Jakarta Pusat.

 

Baca juga:

Punya Kendala Tagihan Tunaiku? Sampaikan Ulasanmu dengan Cara Ini