SWARA – Siapa yang tidak kenal dengan The Kardashian, keluarga selebriti ternama yang sukses dalam industri hiburan dan juga bisnis? Tidak hanya di Amerika Serikat (AS), nama mereka telah dikagumi oleh penggemar di negara-negara lain. Bisnis fashion dan makeup yang mereka dirikan juga dipakai oleh banyak orang di seluruh dunia.

 

Keluarga The Kardashian memiliki cara sendiri dalam memasarkan bisnis. Melalui berbagai program televisi, salah satunya Keeping Up with the Kardashians, mereka membuat diri menjadi sorotan media dan memanfaatkannya untuk memasarkan brand pribadi. Reputasi The Kardashian yang terbangun dalam program televisi bukanlah reputasi positif, tapi mereka tetap bisa menjadikan reputasi tersebut untuk memperluas bisnis. 

 

Saat ini, total bisnis yang dimiliki oleh The Kardashian telah mencapai lebih dari 50 unit bisnis. Salah satu dari mereka, yaitu Kylie Jenner, mendapat predikat sebagai miliarder termuda sepanjang masa oleh Forbes sejak tahun 2019. Kim Kardashian menjadi orang yang menekuni dunia bisnis paling lama dalam keluarga tersebut, dengan total kekayaan saat ini mencapai 900 juta dolar AS atau sekitar Rp13 miliar. 

 

Pelajaran Bisnis dari The Kardashian

 

Kesuksesan The Kardashian tentunya tidak didapatkan dengan mudah. Masing-masing anggota keluarga tersebut menjadikan nama keluarga sebagai salah satu upaya untuk berbisnis. Ada beberapa pelajaran positif yang bisa diikuti dari The Kardashian dalam membangun bisnis, yaitu:

 

  • Memiliki Unique Selling Proposition (USP)

 

USP adalah merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk menawarkan sesuatu yang berbeda dari brand lain. Dalam hal ini, kita bisa mengambil contoh dari Kim Kardashian yang menarik perhatian media melalui kebocoran video dewasa berisi dirinya dengan selebriti Ray J. Kejadian tersebut menarik perhatian banyak orang, bahkan orang-orang yang sebelumnya tidak mengenal nama Kim sekalipun. 

 

Dari skandal tersebut, nama Kim menjadi dikenal oleh publik, meski dengan reputasi yang negatif. Itulah yang menjadi USP dari personal brand Kim. Setelah itu, ia menjadikan reputasi tersebut untuk terus mempopulerkan brand dan nama pribadinya di publik, hingga tetap dikenal sampai sekarang.

 

Kamu tidak harus mengikuti cara Kim dengan membangun reputasi negatif terhadap bisnismu. Akan tetapi, kamu bisa mencoba mengikuti strateginya untuk menentukan USP yang tepat, yang bisa membedakan bisnismu dengan bisnis-bisnis lain yang telah ada. 

 

Selain itu, kamu juga bisa belajar dari Kim untuk mengubah hal negatif menjadi positif dalam bisnis. Ketika kamu mendapat kritikan negatif mengenai produkmu, jadikan itu sebagai bahan evaluasi dalam membuat produk yang lebih baik. 

 

  • Menentukan brand

 

Brand akan menjadi identitas yang melambangkan bisnismu. Nama keluarga The Kardashian secara tidak langsung sudah menjadi brand yang menarik perhatian orang terhadap unit-unit bisnis mereka. Mereka berusaha mempertahankan popularitas dengan membawa nama The Kardashian di depan sorotan media.

 

Setelah kebocoran video dewasa Kim, media sosial Kim dipenuhi dengan komentar negatif dan pengikut-pengikut baru. Akan tetapi, ia tidak menjadikan reputasi tersebut sebagai satu-satunya gambaran diri. Melalui media sosial tersebut, ia menjadikan dirinya sebagai trendsetter dengan mempublikasi konten pribadi mengenai fashion dan makeup. Seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai mengikuti rekomendasi fashion dan makeup yang diberikan oleh Kim lewat media sosial.

 

Teknik The Kardashian dalam menjadikan nama keluarga sebagai brand bisnis merupakan upaya manajemen brand yang patut dicoba. Kamu pun bisa membangun reputasi brand sesuai dengan yang kamu mau melalui media sosial. Lama-kelamaan, masyarakat akan mengenal brand bisnismu sesuai dengan reputasi yang telah kamu bangun.

 

Sebagai contoh, kamu bisa memasukkan lagu khusus yang menjadi latar belakang dalam iklan-iklan produkmu. Atau, pakailah warna-warna unik yang melambangkan brand-mu. Hal tersebut bisa menjadi unsur pengingat yang lekat di benak masyarakat terhadap brand dari bisnismu.

 

  • Membagikan ilmu dan pengalaman

 

Satu hal yang menjadi strategi The Kardashian dalam berbisnis adalah melakukannya secara bersama-sama. Setiap anggota keluarga tampaknya memiliki unit bisnis rintisan masing-masing, tapi mereka membangun reputasi keluarga bersama-sama dan juga saling berbagi strategis bisnis.

 

Ketika berbisnis, Kim dan Kylie selalu berdiskusi dan saling memberi nasihat. Bahkan, sebelum Kylie mulai tersorot media, Kim menjadi sosok yang membawa keluarganya untuk ikut tampil di program televisi bersamanya. Melalui kesempatan itu, anggota keluarga yang lain pun kini ikut menjadi selebriti.

 

Melalui hal ini, kita bisa mengikuti upaya The Kardashian untuk menggerakkan bisnis bersama-sama. Nama Kim mungkin tidak akan sebesar sekarang bila sejak awal ia tidak membawa keluarganya untuk ikut serta dalam membangun reputasinya. Membangun bisnis akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan bersama-sama ketimbang seorang diri.

 

Jika kamu tertarik untuk memulai bisnis, carilah rekan bisnis yang bisa kamu percaya. Kamu bisa memilih keluarga ataupun teman dekat. Selalu bagikan ilmu dan pengetahuan dengan rekan bisnismu, supaya kamu bisa memiliki pandangan yang lebih luas dalam mencari solusi bisnis.

 

Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari The Kardashian dalam berbisnis. Kamu bisa mencoba untuk mengikuti strategi yang mereka terapkan, tapi  tetap menyesuaikan dengan nilai dan budaya yang menggambarkan bisnismu.