SWARA – Masih hangat menjadi pembicaraan mengenai kabar duka atas meninggalnya istri Rasyid Rajasa, Adara Taista yang meninggal diduga karena terkena kanker yang cukup ganas.

 

Ya, putra bungsu Hatta Rajasa harus merelakan kepergian istri yang baru saja dinikahi selama lima bulan. Dilansir dari Tribunnews, Adara Taista meninggal dunia di Rumah Sakit Moriyama Memorial Tokyo, Jepang tengah menjalani pengobatan atas kanker yang dideritanya.

 

Pihak keluarga pun mengkonfirmasi bahwa Adara Taista meninggal karena penyakit kanker kulit yang dideritanya sejak bulan April 2018.

 

Sebagaimana diketahui, kanker kulit merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang sel kulit dan dapat merambat ke bagian tubuh lainnya. Nggak jarang penyebab munculnya sel kanker ini bisa datang dari hal-hal sepele sekalipun.

 

Kesadaran untuk menjaga tubuh terkena penyakit ini pun masih minim dan belum banyak diketahui. Informasi dasar yang biasanya sering terdengar hanya mengungkapkan bahwa penggunaan tabir surya mampu mengurangi risiko terkena kanker kulit.

 

Tapi, benarkah itu saja sudah cukup? Ternyata banyak kebiasaan rutin yang dilakukan dan ternyata dianggap menjadi faktor pemicu penyakit mematikan ini. Coba cek fakta penting untuk menyadari risiko penyakit kanker kulit ini.

 

Artikel terkait: Perhatikan kebiasaan agar lebih sehat

  1. 5 Aktivitas Harian yang Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Kesehatan, Perhatikan!
  2. Benarkah Minum Kopi Membuat Kulit Lebih Cantik? Ini Alasannya!
  3. 7 Jenis Keju yang Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan

1. Makeup berlebih

Banyak orang terbiasa menggunakan make-up setiap hari. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penggunaan produk make-up setiap hari dapat memicu kanker kulit. Sejumlah bahan kimia beracun bisa saja digunakan sebagai bahan baku pemproduksi produk make-up tersebut.

 

Lebih baik, selain merawat kulit menggunakan berbagai produk seperti lotion atau krim. Jika pun menggunakan make-up, cobalah untuk memilih produk-produk make-up yang menggunakan bahan-bahan alami sebagai bahan utama.

 

Jangan lupa juga kamu harus menutrisi kulit dengan memakan buah, sayur serta konsumsi air mineral. Jika sekarang kamu menjalankan puasa, kamu tetap bisa menutrisi kulit dengan berbagai asupan sehat tersebut saat santap sahur, buka puasa dan saat malam hari.

 

2. Terlalu bergantung pada payung

Berlindung di bawah payung memang menghindarkan kamu dari paparan sinar matahari secara langsung. Namun, bukan berarti sinar UV seratus persen terhalang dari kulitmu.

 

Penelitian baru-baru ini di Texas, dengan melibatkan kelompok responden yang menggunakan SPF 100 dan orang-orang yang hanya berteduh dari sengat matahari di bawah payung menunjukan kalau kelompok berteduh di bawah payung tetap terindikasi sunburnt ketimbang mereka yang menggunakan SPF 100.

 

Nah, kalau kamu hobi main ke pantai lalu berbaring di bawah payung sambil menikmati semilir angin laut, jangan lupa untuk tetap menggunakan tabir surya ya. Peneliti Colorado menunjukan kalau SPF 100 ternyata lebih baik dalam melindungi kulit ketimbang SPF 50.

3. Social media feeds

Siapa sangka, social media juga memiliki peran yang bisa dibilang cukup signifikan pada pertumbuhan mengidap risiko kanker kulit. Memang nggak secara langsung, tapi, Dermatologist asal San Diego, Melanie Palm, M.D mneceritakan mengapa sosmed bisa mengingkatkan awareness masyarakat terhadap penyakit mematikan ini.

 

Pada tahun 2015, seorang perempuan asal Kentucky bernama Tawny Willoughby memposting sebuah foto selfie yang menunjukan wajah melepuh setelah melakukan perawatan kanker kulit. Ia bercerita tentang bagaimana ia direkomendasikan untuk melakukan treatment kanker kulit karena kebiasaannya merawat kulit dengan cara tanning di salon. Kebiasannya mempercantik diri dengan tanning treatment  justru menimbulkan kerusakan kulit yang cukup parah.

 

Foto tersebut menjadi viral, kemudian beberapa peniliti melakukan penelitian terhadap viralnya foto tersebut. Hasilnya, dalam sebulan warganet sharing foto dan kisah Tawny, hasil pencarian Google terhadap pencegahan kanker kulit juga meningkat tajam.

 

Dengan kata lain, sosmed meningkatkan kepedulian dan mengedukasi masyarakat terkait bahaya kanker kulit. Jadi, coba tengok TL sosmedmu, sudahkah berisi dengan konten-konten yang mengedukasi? Jika belum, nggak ada salahnya kamu follow juga akun-akun bermanfaat yang bis mengedukasi lewat informasi-informasi yang mereka bagikan melalui feedsnya.

 

4. Bersantai di kolam renang ditemani segelas alkohol

Terlihat sangat prestisius dan bergaya, juga akan sangat inatagramable ketika moment diabadikan dan diunggah ke instagram. Tapi tahukah kamu, bersantai berjemur di kolam renang dan ditemani minuman beralkohol justru meningkatkan risiko kanker kulit.

 

Sebuah jurnal penilitian yang dipublikasikan melalui British Journal of Dermatology menemukan fakta bahwa, konsumsi miras harianmu dapat meningkatkan risiko kanker kulit. Semakin banyak yang kamu minum, maka semakin berisiko kamu terkena kanker kulit.

 

Penelitian lain menjelaskan kalau, emang alkohol terindikasi meningkatkan risiko kanker. Sebab, alkohol akan menurunkan antioxidan dalam tubuh. Artinya, antibodi yang melindungi mu dari paparan sinar UV dapat langsung berkurang.

 

Jadi, coba pikir-pikir lagi kalau kamu ingin bersantai di kolam renang, berjemur di bawah sinar matahari dengan segelas minuman beralkohol untuk kamu nikmati.

 

Artikel Terkait: Serba-serbi Kanker Serviks

  1. Wahai Perempuan, Ini Serba-Serbi Kanker Serviks yang Perlu Kamu Tahu
  2. Deteksi Kesehatan Lebih Dini: Biaya Berat di Awal, Ringan di Akhir
  3. 5 Jenis Tes Kesehatan yang Wajib Dilakukan Perempuan dan Estimasi Biayanya!

 

Dari fakta yang sudah dipaparkan ternyata banyak kebiasaan umum yang bisa jadi pemicu penyakit ini. Mulailah untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa kebiasaan tersebut agar semakin terhindar dari penyakit kanker kulit.