SWARA –  Meski kelihatannya sepele, bohlam untuk hunian itu sebenarnya  signifikan lho. Apabila dihitung-hitung, lampu menyumbang sekitar 10% dari konsumsi listrik setiap bulannya. Cukup besar kan? Itulah kenapa pemilihan bohlam patut diperhatikan.

 

Pilihan terbaik yang ada saat ini adalah bohlam LED yang hemat energi. Dibandingkan dengan jenis bola lampu lainnya, bohlam LED memang terbilang hemat karena daya listrik yang digunakan kecil sehingga otomatis pengeluaran jadi lebih hemat.

 

Nah, supaya lebih cermat, berikut 4 kiat memilih bohlam hemat energi yang bisa kamu terapkan.

 

1. Menentukan jenis bohlam LED yang sesuai dengan fungsinya

Bohlam LED memiliki beberapa bentuk dengan sifat yang berbeda-beda sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. Misalnya, untuk kebutuhan ruang keluarga, lebih baik menggunakan bohlam opal alias bohlam warna susu, agar cahaya tersebar merata ke seluruh ruangan. Ada juga bohlam berbentuk chandelier yang menyebarkan cahaya seperti lilin sehingga cocok jadi lampu dekoratif.

 

2. Pertimbangkan juga suhu warna agar sesuai dengan ruangan

Bohlam sebenarnya memilki bermacam-macam tingkat kehangatan warna yang dihitung dalam satuan Kelvin. Semakin rendah nilai Kelvin, semakin hangat (kekuningan) warna yang dihasilkan. Lampu LED umumnya memiliki banyak varian warna yang umum digunakan di rumah, misalnya, white (putih), warm white (putih hangat), natural white (putih natural), cool white (putih kebiru-biruan).

 

Untuk menentukan warna apa yang tepat untuk ruangan di rumahmu, sesuaikan aja aplikasinya. Misal, ruangan bersantai seperti kamar tidur, tempat makan, ruang keluarga, sebaiknya pilih bohlam LED dengan warna warm white.

 

3. Supaya nggak sering mengganti bohlam, jam nyala lampu juga jadi pertimbangan

Di kemasan bohlam LED biasanya dicantumkan umur lampu yang dihitung dengan jam nyala (hours) yang digunakan sebagai acuan untuk mengukur masa hidup lampu. Misalnya nih, di kemasan dicantukam 50.000  jam, dengan rata-rata pemakaian per hari selama 10 jam, maka perkiraan masa hidup bohlam adalah 50.000/10: 5000 hari, atau setara dengan 13 tahun 6 bulan.

 

4. Selain watt, kenali juga spesifikasi LED yang disebut lumen, lux, dan candela.

Ketiga istilah ini pada pada dasarnya menentukan tingkat kekuatan cahaya yang dihasilkan sebuah lampu. Semakin tinggi nilainya, maka cahaya lampu semakin terang. Untuk mempermudah, sebaiknya kamu mengacu pada aturan Standar Nasional Indonesia (SNI) – 03-6197-2000 yang telah ditetapkan.

 

Misalnya, teras hanya membutuhkan bohlam LED senilai 60 lux, sedangkan dapur butuh bohlam senilai 250 lux. Dilihat dari dayanya, LED 3 watt memiliki nilai lumen sekitar 250 lumen, sedangkan bohlem biasa 5 watt hanya sekitar 235 lumen. Lebih terang dan lebih hemat kan?

 

Nah, kalau kamu udah paham 4 tips memilih bola lampu LED di atas, sekarang aplikasikan, yuk. Ganti bola lampu yang ada dengan LED supaya pengeluaran bulanan lebih hemat!