SWARA- Benarkah menikah solusi dari depresi? Sejauh yang saya alami benar. Namun, ada 2 syarat yang harus dipenuhi, yakni kecukupan secara ekonomi dan hubungan harmonis setiap hari. Tanpa itu, acara pernikahan sesempurna apa pun bisa kandas karena nggak sinkron di antara masing-masing. Inilah kenapa menikah bisa dijadikan solusi dari depresi saat sendiri.

 

Artikel Terkait: Pilihan Paket Honeymoon Murah ke Luar Negeri Mana yang Paling Kamu Suka di Bawah Ini?

  1. Rekomendasi Paket Honeymoon Murah Rp50 Jutaan dari Italia ke Yunani
  2. Rekomendasi Paket Honeymoon Murah 30 Jutaan ke Amerika Serikat
  3. Paket Honeymoon Murah Rp20 Jutaan dari Istanbul ke Dubai

 

1. Menikah itu mampu melunasi tuntutan sosial

Kedengarannya agak lucu memang. Coba kamu bayangin. Padahal kamu yang mau menjalani resepsi pernikahan hingga momen usai menikah bareng pasangan. Kenapa orang lain terus-menerus membahas kesendirianmu? Diakui atau nggak, tuntutan sosial ini kalau disikapi dengan negatif bisa menjadi tekanan sosial yang menyebabkan depresi akut.

 

Gara-gara tuntutan sosial, bahkan di luar sana ada yang nekat asal menikah saja. Asalkan bisa menghindari omongan orang. Namun, apa dengan itu bisa mengatasi depresi? Tentu saja nggak. Makin depresi mungkin iya. Pertama-tama, kamu terima keadaan dulu. Setelah pikiran dan hati sudah jernih, barulah memilih pasangan yang benar-benar cocok untukmu.

 

2. Menikah mampu melunasi tuntutan keluarga

Bukan hanya sosial atau tetangga. Keluarga pun kerap kali mendambakan anaknya lekas menikah, terutama ketika sudah berumur lebih dari 25 tahun dan tinggal di pedesaan. Soalnya anak-anak lainnya pada menikah di usia 20-an. Dengan alasan “mau melihat anak sebelum meninggal”, banyak orang tua sampai mengharuskan anaknya menikah dalam waktu dekat.

 

Selagi kamu masih memiliki cita-cita yang perlu dikejar, saya rasa keinginan tersebut bisa ditunda. Jangan sampai tuntutan dari orang tua berbuah jadi depresi akut. Nanti impianmu jadi melayang karena urusan rumah tangga itu lebih kompleks daripada ketika masih sendiri. Kalau nggak percaya, coba saja.

 

3. Menikah itu menjadi bukti dari cinta sejati

Dari dulu saya nggak percaya yang namanya cinta sejati dalam pacaran. Toh, akhirnya putus juga. Mentok-mentoknya depresi juga karena merasa kecolongan. Inilah alasan menikah jadi solusi dari depresi. Kalau sudah merasa cocok satu sama lain, tunggu apa lagi? Langsung saja minta bukti pada pasangan agar lekas memenuhi janjinya.

 

Minimal program realisasi atas cinta sejati lekas terwujud. Teman saya ada yang sampai 5 tahun masih pacaran terus. Padahal dari segi umur sudah amat memenuhi syarat. Sekitar 25 dan 28. Saya yakin kalau mereka bakal lebih berbahagia ketika sudah menikah. Kalau alasannya kemapanan ekonomi, bukankah membangun bersama usai menikah lebih indah?

 

4. Menikah itu jadi solusi bahagia 100% di usia muda

Berapa usia ideal untuk menikah? Kalau ditanya seperti ini, saya nggak bisa bilang secara pasti. Masing-masing tentu memiliki standar yang berbeda. Kalau merujuk dari segi kesiapan mental, usia pernikahan yang ideal itu antara 21 tahun hingga 26 tahun. Itu khusus perempuan. Kalau untuk laki-laki bisa lebih dari itu.

 

Soalnya di usia 25, 26, dan 27 itu merupakan usia yang paling tepat untuk memiliki momongan. Istilahnya itu usia yang sudah sangat matang. Coba kalau menikah di atas umur 35 tahun. Sepanjang menjalani hari-hari sendiri pasti dilanda depresi akut. Misalnya takut sulit dalam melahirkan dan sebagainya.

 

Artikel Terkait: Pilihan Paket Pernikahan Murah di Surabaya dan Jakarta

  1. Paket Pernikahan Murah di Surabaya Untuk 300 Undangan, Ini Rincian Biayanya!
  2. Paket Pernikahan Murah 2018 di Jakarta, Lengkap Tanpa Bikin Kecewa
  3. Paket Pernikahan Murah di Jakarta Untuk 150 Undangan Plus Rincian Biaya

 

5. Menikah itu bisa jadi titian untuk lebih dewasa

Mungkin selama ini kamu sudah merasa dewasa. Padahal tanpa masalah yang datang di kehidupanmu, kedewasaan akan sulit muncul. Saya yakin orang yang belum menikah itu lebih sering merasa depresi daripada yang sudah menikah. Minimal dari segi pembentukan kedewasaan itu tadi.

 

Jika disikapi dengan bijaksana, menikah solusi dari depresi memang benar adanya. Dalam Islam, bahkan dengan menikah, pasangan tersebut akan dikaruniai rezeki yang begitu melimpah. Lebih melimpah daripada saat sendiri. Uniknya, walaupun masalah yang datang lebih banyak, mereka mampu mengatasinya dengan baik dan penuh percaya diri.

 

Ajukan pinjaman uang tanpa agunan, tanpa kartu kredit hanya di Tunaiku sekarang juga! Pinjaman dari Rp2-20 juta yang dapat diangsur mulai 6-20 bulan.

 


TUNAIKU   SWARA TUNAIKU