SWARA – Namanya jodoh, memang 99% ada di tangan Tuhan. Siapapun bisa bertemu denganmu, kapan dan di mana saja. Bisa jadi udah kenal sejak zaman masih sekolah atau berpapasan di lorong kampus. Bahkan nggak menutup kemungkinan, kamu mengalami cinta lokasi dengan rekan kerja. Waduh, kalau kasus yang satu ini sih butuh penanganan ekstra!

Bagaimanapun juga, jangan sampai profesionalitasmu ternodai oleh kisah asmaramu di lingkungan kantor. Salah langkah sedikit aja, perjalanan kariermu  maupun pasangan bisa terganjal. Nah, bagimu yang  menjalin asmara dengan rekan kerja, sebaiknya perhatikan lima hal berikut.

 

Kebijakan kantor mengenai hubungan sesama rekan kerja

Pastikan lagi, adakah kebijakan perusahaan yang melarang hubungan asmara sesama rekan kerja? Sebagian perusahaan melarang hubungan khusus di antara karyawannya, lantaran menghindari hal-hal yang mengganggu kinerja. Si atasan tentu khawatir kalau pertengkaran yang terjadi di hubungan, membuatmu malas mendiskusikan strategi marketing terbaru dengan pacarmu yang satu divisi. Lebih parah lagi kalau kamu dan pasangan bersekongkol menggelapkan uang perusahaan. Hiii, jangan sampai, ya!

 

Jaga jarak saat di kantor, baik fisik maupun urusan pekerjaan

Menjaga jarak itu memang susah-susah gampang kalau kamu dan pasangan ada dalam satu lingkungan kerja. Apapun yang terjadi pada dirinya, kamu pasti langsung tahu. Pada saat pasanganmu lagi apes dimarahin atasan, jangan buru-buru datang sebagai pahlawan. Bukannya kenapa-kenapa, campur tanganmu bisa jadi malah memperburuk keadaan. Lagipula, pasanganmu pasti punya harga diri dan ingin mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

 

Jangan keluhkan beban pekerjaan saat kencan

Kecuali memang obrolan ringan seputar cerita rekan-rekan kerja yang lain,  jangan ungkit beban kerjaan saat perbincangan kala kencan, ya. Nggak perlu lanjutkan percakapan soal anggaran kerja apalagi deadline laporan, daripada kebersamaan kalian jadi memusingkan. Bisa juga, ketegangan yang terjadi karena tuntutan pekerjaan justru membuat hubungan kalian renggang.

 

Tahu kapan harus memberikan pujian dan kritik

Kritik dan pujian itu sama-sama bernilai. Sebagai pasangan, pasti kalian ingin saling menghujani pujian. Tapi, gimana kalau seandainya posisi kalian adalah bawahan dan atasan? Wah, ini berarti harus pandai menahan diri, ya. Jangan sampai terlihat kalau kamu pilih kasih di mata rekan kerja yang lain. Nggak baik untukmu. Nggak baik juga untuknya, karena dia akan dianggap mendompleng ‘kekuasaanmu’.

 

Matang merancang rencana masa depan

Nggak terasa, sudah lima tahun kalian menjadi rekan kerja sekaligus pasangan kekasih. Gimana dengan beberapa tahun ke depan? Besar kemungkinan kalian berlanjut ke jenjang yang lebih serius, pernikahan. Siapkah kalian berdua menghadapi konsekuensi yang mungkin menghadang? Kalau kebijakan di kantormu memang melarang jalinan asmara sesama rekan kerja, maka salah satu dari kalian harus rela mengundurkan diri dari perusahaan. Tentu ini bukanlah keputusan mudah, namun harus dipikirkan dari sekarang. Bicarakan solusinya dengan pasanganmu secara bijak. Bisa saja, kamu sebagai calon istri memutuskan untuk berwirausaha pasca menikah. Selain solutif, kamu pun berharap bisa merawat buah hati setiap waktu tanpa kendala jam kerja.

 

Seperti lirik lagu, konon cinta memang sering datang tiba-tiba pada siapa saja. Kalau panah asmara sudah jatuh ke rekan kerja, apa mau dikata. Meski begitu, bukan berarti kamu boleh pacaran sembarangan tanpa peduli lingkungan sekitar, ya. Kalau bisa tetap profesional tanpa harus jadi jomblo, kenapa nggak, Kawan Tunaiku?