SWARA – Memiliki anak dalam sebuah keluarga, merupakan sebuah anugerah yang perlu disyukuri dan juga perlu dijaga secara baik-baik. Karena, di kemudian hari, anak akan menjadi cerminan dari karakteristik keluarga yang mengasuh dan menjaganya sejak lahir.
Untuk itu, kita sebagai calon orang tua harus mempersiapkan diri untuk siap dalam mengurus dan mengasuh anak-anak kita nanti. Hal ini tentunya bisa dipelajari dari ilmu dan pengetahuan mengenai parenting.
Sebelum menikah, ada baiknya kita untuk mempelajari ilmu mengenai parenting agar kelak ketika sudah punya anak, sebagai orang tua kita paham bagaimana menjadi orang tua yang baik dan bisa dijadikan panutan bagi anak-anak kita.
Belajar dari banyak hal
Kamu bisa belajar mengenai ilmu parenting dari banyak sumber, antara lain pengalaman orang tua, keluarga, sahabat, dan juga bisa melihat dari referensi dari buku-buku yang berisi tentang ilmu parenting.
Semua sumber tersebut bisa kamu kombinasikan dan kemudian kamu sesuaikan dengan kondisi dan juga karakteristikmu.
Belajar ilmu parenting tidak bisa dilakukan dengan sistem kebut semalam, oleh karena itu butuh waktu yang cukup banyak dalam mempelajari ilmu-ilmu mengenai parenting. Nah, berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu harus belajar ilmu parenting sebelum kamu menikah.
1. Mumpung belum terlalu sibuk
Percayalah, setelah kamu menikah nanti pasti akan banyak kesibukan yang akan kamu lakukan di setiap harinya. Mulai dari masa-masa bulan madu, mengurus rumah tangga, mengurus segala kebutuhan keluarga, bekerja untuk memenuhi kebutuhan, dan masih banyak kesibukan lainnya.
Hal-hal tersebut secara tidak sadar akan memakan banyak waktumu, sehingga tidak ada waktu lagi untuk kamu belajar mengenai ilmu parenting.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya kalau kamu belajar mengenai ilmu dan pengetahuan tentang parenting sebelum kamu menikah dengan seseorang.
2. Kita tidak pernah tahu kapan akan dianugerahi seorang anak
Kita tidak pernah tahu, kapan akan dianugerahi seorang anak setelah kita menikah. Karena, kehamilan dari sang istri adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi secara akurat. Seperti yang kita ketahui, ada pasangan yang cepat diberikan momongan dan ada juga pasangan yang diberikan waktu yang cukup lama untuk diberikan momongan.
Karena kehamilan adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksi, maka ketika sebuah keluarga diberi momongan dalam waktu yang cepat dengan persiapan yang singkat, bisa saja keluarga tersebut akan kewalahan di kemudian hari.
Sehingga, mempelajari ilmu mengenai parenting lebih awal dirasa sangat penting bagimu untuk mempersiapkan diri sebagai calon orang tua.
Artikel Terkait: Ragam menarik tentang pendidikan anak
- Agar Anak Punya Sopan Santun dan Etika Sejak Dini, Lakukan 5 Kiat Ini!
- Hindari 5 Hal Ini Agar Anak-anak Kita Tidak Kecanduan Smartphone
- 7 Tips Agar Liburan Bersama Anak Nggak Pakai Ribet
3. Belajar untuk siap menghadapi segala kemungkinan
Seperti yang kita ketahui, menjadi orang tua bukanlah suatu hal yang mudah dan sederhana. Butuh banyak trik khusus, pengalaman, dan juga cara untuk menghadapi dan menyikapi segala perilaku dari seorang anak.
Untuk itu, demi memperbanyak jam terbang dalam hal mengurus anak, kamu bisa belajar mengenai ilmu parenting sejak jauh hari sebelum kamu menikah. Kamu bisa belajar dari berbagai sumber, seperti sharing dengan orang tuamu, keluargamu, ataupun belajar dari referensi buku.
Segala kemungkinan bisa terjadi ketika kamu sudah memiliki seorang anak. Selain itu, kamu juga butuh banyak kesabaran untuk menghadapi segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi di kemudian hari.
4. Perlu diingat, keluarga adalah sekolah pertama bagi anak
Menjadi seorang pendidik pertama bagi seorang anak, butuh ilmu dan juga usaha yang ekstra untuk bisa memberikan edukasi yang baik bagi anak kita. Perlu diingat, bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi seorang anak.
Anak yang cerdas lahir dari rahim ibu yang cerdas. Oleh karena itu, berusahalah menjadi keluarga yang bisa memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya.
Sebelum menikah, penting sekali untuk membuat kesepakatan dengan pasangan kita tentang pola asuh dan juga pemberian edukasi pada anak-anak nanti. Jadi, kita sudah memiliki gambaran tentang bagaimana proyeksi kita dalam mengasuh anak dengan cara yang baik dan juga bijak.