SWARA – Luke Perry, aktor yang dikenal melalui aktingnya di serial Beverly Hills, 90210, dan Riverdale, meninggal dunia pada umur 52 pada hari Senin, 4 Maret 2019 (waktu setempat) karena stroke. Usia Luke yang relatif muda membuat kaget. Dilansir dari BBC, juru bicara keluarga Luke Perry menyatakan bahwa Luke meninggal dengan keadaan ditemani oleh keluarga dan teman-temannya. Luke Perry meninggal dunia di California setelah menderita stroke selama seminggu.

 

Luke Perry pada awalnya dikenal karena perannya sebagai Dylan McKay di Beverly Hills dan 90210 pada tahun 1990-an. Ia juga akan membintangi film Quentin Tarantino mendatang yang berjudul Once Upon a Time in Hollywood. Perannya yang paling baru yakni membintangi serial remaja terkenal Riverdale. Luke meninggalkan ayah, ayah tiri, ibu, mantan istri, tunangan, dan dua orang anak.

Waspada Penyakit Stroke di Usia Muda

Seorang pasien yang menderita stroke datang ke dokter dengan wajah kiri yang agak mencong, Ia datang di sore hari, dan setelah diperiksa ia mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak. Setelah ditelusuri, ternyata pasien telah merasakan sakit sejak pagi. Padahal jika ia ditangani dalam rentang waktu 4,5 jam setelah ia menderita sakit untuk pertama kali, pada periode itu pasien masih bisa diberi obat. Bila penyumbatan ditangani lebih cepat, aliran darah dapat kembali lancar dan pemulihan stroke dapat berlangsung lebih cepat.

 

Kisah ini merupakan kisah nyata yang terjadi di Siloam Hospital Tangerang. Untuk itu, dr. Vivien Puspitasari, Sp.S. melalui Tribun News menekankan supaya masyarakat dapat mengerti gejala stroke agar dapat membawa penderita ke rumah sakit. Keterlambatan dalam membawa pasien ke rumah sakit dapat kerakibat fatal.

 

Stroke adalah penyakit gawat darurat, seperti penyakit jantung. Jumlah penduduk Indonesia yang menderita stroke di Indonesia bertambah setiap tahunnya, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 menunjukkan peningkatan jumlah penderita stroke menjadi 12,1 per 1.000 penduduk. Berdasarkan data dari Survey Kemenkes 2014, 21,1 persen penyebab kematian di Indonesia disebabkan oleh stroke.

 

Angka penderita stroke di rentang usia 40-50 tahun juga meningkat tajam, terlihat dalam Riset Kesehatan Dasar 2018. Seiring bertambahnya usia, potensi seseorang untuk terkena stroke semakin meningkat. Dibandingkan dengan data tahun lalu pada tahun ini pada rentang usia 45-54 tahun, ada 14 orang penderita stroke per 1000 orang.

 

Penyebab Stroke

Menurut dr. Vivien, penderita stroke semakin tinggi karena penyebab stroke yang semakin banyak seperti hipertensi, diabetes, kolesterol, dan kebiasaan merokok sejak muda.

 

Sedangkan menurut dokter penyakit saraf dr. Muhammad Kurniawan Sp.S (K) dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo salah satu penyebab stroke di Indonesia adalah gaya hidup yang cenderung malas. “Banyak orang Indonesia yang dekat tapi memilih untuk naik ojek online dibanding berjalan kaki. Deket aja kok pesen ojek online.” Ujarnya melalui DetikHealth. Faktor kedua yang menentukan adalah genetik. Namun apabila seseorang yang memiliki gen penyakit tertentu menjaga gaya hidup maka ia dapat terhindar dari penyakit stroke.

 

Artikel terkait: Fakta Kesehatan Mengenai Tidurmu

  1. Kurang Tidur? Ini 5 Cara Mudah Agar Tubuh Cukup Beristirahat
  2. Benarkah Bangun Siang Adalah Bawaan Genetik? Ini dia 6 Fakta dari Bangun Siang!
  3. Penyebab Insomnia Menurut Riset Terbaru, Wajib Tahu!

 

Tak Ada Tanda-Tanda

Penyakit stroke selalu muncul tiba-tiba, tanpa tanda apapun. Bentuknya bisa berupa stroke ringan ataupun stroke berat. Penyebab stroke bisa karena penyumbatan pembuluh darah di otak, ataupun pendarahan akibat pembuluh darah otak yang sudah pecah. Untuk mengetahui stroke secara pasti dibutuhkan medical check up. Vivien menyarankan, walaupun tidak ada keluhan, orang berusia 40 tahun ke atas sebaiknya melakukan medical check up setiap enam bulan.

 

Gejala awal stroke dapat dilihat dari bagian wajah yang mendadak mencong, kaki tangan yang mendadak lemah, atau gangguan bicara. Jika sudah muncul tanda-tanda ini, segeralah ke rumah sakit.