SWARA – Millenial alias Generasi Y yang lahir antara tahun 1980-2000 pelan-pelan mengubah ekonomi dunia menjadi seperti yang kita lihat sekarang ini. Wajar saja, soalnya generasi ini mulai mengambil alih jumlah populasi manusia yang sebelumnya didominasi oleh Generasi X, sehingga kebiasaan mereka membelanjakan uangnya pun memberi pengaruh bagi perekonomian.
Tapi, bagaimana sebenarnya kebiasaan para Millenial dalam membelanjakan uang yang dimilikinya? Yuk, kita kupas sama-sama.
1. Millenial menghargai brand yang terhubung dengan mereka lewat media sosial
Sebagai generasi yang sangat melek teknologi, sebagian besar Millenial begitu sadar dengan keberadaan media sosial. Malah, medsos menjadi salah satu platform interaksi utama buat mereka. Makanya, nggak heran bila media sosial menjadi salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini.
Keberadaan media sosial pun mengubah cara suatu brand berinteraksi dengan konsumennya. Dari yang awalnya satu arah melalui iklan, kini menjadi interaksi dua arah. Agar tetap eksis di mata konsumen Millenial, brand pun mesti rajin memantau dan mengelola akun medsosnya.
2. Millenial lebih gemar berbelanja online
Era digital juga mulai mengubah cara belanja dari yang tradisional ke online. Kamu nggak perlu keluar rumah untuk berbelanja item favorit, tinggal tunggu saja sampai barangnya datang. Belanja online juga memudahkan kita untuk memberi ulasan kepada barang yang dibeli maupun toko online-nya. Itulah mengapa Millenial suka banget belanja secara online.
Hal ini juga mengakibatkan toko-toko konvensional mesti beradaptasi untuk tetap bertahan di tengah gempuran toko online.
3. Pilih membeli atau menyewa rumah?
Meski melek teknologi, Millenial adalah generasi yang bisa dibilang cukup kacau keuangannya. Tumbuh dewasa di tengah resesi ekonomi di mana harga-harga makin mahal, sementara persaingan kerja sangat ketat plus upah yang tidak seberapa membuat Millenial kerap berpikir dua kali sebelum membeli rumah.
Harga rumah terus melonjak, sementara mereka pun perlu memikirkan biaya untuk menikah dan berkeluarga. Ini membuat banyak Millenial lebih memilih menyewa rumah atau ngekos.
4. Millenial punya pola pikir untuk berbagi secara ekonomi
Millenial cenderung untuk berusaha mengoptimalkan penggunaan aset miliknya untuk mendapatkan penghasilan ekstra lewat berbagi. Itulah mengapa perusahaan semacam Go-Jek, Grab, dan Airbnb cukup berhasil, soalnya perusahaan-perusahaan ini mampu menyentuh mindset tersebut.
5. Millenial punya kesadaran terhadap dampak lingkungan dan sosial dari suatu brand
Tumbuh di era teknologi dan globalisasi membuat Millenial lebih sensitif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Menurut sebuah studi, mereka lebih tertarik untuk membeli dari brand yang memiliki tanggung jawab terhadap kedua hal tadi. Millenial punya pandangan bahwa apa yang mereka beli harus punya dampak baik kepada masyarakat.
Nah, disadari atau tidak, perilaku Millenial dalam membelanjakan uang di atas mampu memberi pengaruh bagi perekonomian, lho. Buat kamu yang tengah membangun sebuah brand maupun yang berkecimpung di sektor terkait, nggak ada salahnya mempertimbangkan hal-hal tersebut.