SWARA – Bisa dikatakan, Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, yakni sebanyak 250 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, 117,68 juta jiwa di antaranya tercatat sebagai kelompok pekerja dan 96,87% bekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), UKM di Indonesia telah menyumbang sebesar 60,34% Produk Domestik Bruto (PDB/GDP). Nah, dari data tersebut, dapat dilihat betapa UMKM cukup mendominasi sektor industri Tanah Air.
Adapun peluang pada sektor industri ini cukup menjanjikan di Indonesia. Bahkan, bisa bersanding dengan negara-negara besar Asia seperti Tiongkok, Thailand, dan India. Nah, menjamurnya industri rumahan atau UMKM di Indonesia sendiri nggak lepas dari beberapa faktor pendukung yang menopang ekosistemnya. Apa saja?
Artikel Terkait: Cek Juga Tips Mengembangkan Bisnis Startup
- Tiru Kiat Jitu Mudah Dapatkan Investor untuk Kembangkan Bisnis Startup
- Ini 4 Startup Sukses Asal Surabaya yang Bisa Jadi Inspirasimu
- Bikin Startup, Ini Tips Dapat Suntikan Dana dari Angel Investor!
1. Mendapat perhatian khusus dari pemerintah
Di Indonesia, bisnis UMKM berkembang dan berkontribusi nyata sebagai roda penggerak perekonomian masyarakat. Perkembangan bisnis ini nggak lepas dari upaya pemerintah yang mendukung perkembangan UMKM lewat berbagai kebijakan. Seperti halnya, bunga kredit ringan.
Kamu tentu tahu Bandung yang cukup dikenal lewat produk-produk lokal dari industri rumahannya. Adapun selain Bandung, ada pula Surabaya yang terbilang memiliki laju perkembangan usaha kecil menengah. Setidaknya, beberapa waktu lalu, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyampaikan 98% pembangunan ekonomi di Kota Surabaya ditopang dari sektor pedagang ekonomi kecil mikro (UMKM). Sementara itu, hanya 2 persen sisanya dari perusahaan besar.
Bahkan, ia berujar bahwa saat ini produk mereka nggak kalah saing. Bahkan, beberapa di antaranya sudah setara dengan produk-produk luar negeri.
Sektor industri rumahan menyumbang kontribusi besar dalam kemajuan UMKM (Usaha Kecil Menengah) di Surabaya. Industri rumahan ini memproduksi berbagai macam produk kerajinan tangan dengan kualitas yang nggak hanya bisa bersaing di tingkat lokal, melainkan nasional bahkan internasional.
Artikel Terkait: Seluk-beluk Strategi Merintis Usaha
- 6 Tren Marketing di Masa Depan yang Wajib Kamu Pahami!
- Ingin Mendirikan Startup? Belajarlah dari Kesuksesan 6 Pelaku Startup Ini
- 3 Aspek Finansial yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis Startup
Â
2. Impresif karena digitalisasi
Indonesia merupakan salah satu basis produksi bagi pengembangan industri perangkat telekomunikasi kelas dunia. Fakta tersebut tentu saja didukung oleh potensi pasar dalam negeri yang sangat besar serta sejumlah produsen komponen lokal yang cukup kompetitif.
Sebagai informasi, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat ada 24 persuahaan manufaktur produk ponsel dan tablet dalam negeri. Di sisi lain, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia akan tumbuh, mulai dari 55 juta orang (2015) menjadi 100 juta orang (2018).
Dari data tersebut, terlihat bahwa teknologi internet sudah lebih menyentuh sendi masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, potensi bisnis UMKM juga bisa semakin meningkat jika dikolaborasikan dalam ekosistem digital. Perwakilan Perusahaan US-ASEAN Business Council Indonesia, Desi Indrimayutri menambahkan, perangkat digital memungkinkan usaha kecil menjadi lebih efisien, menguntungkan, dan saling terkait untuk mendukung UKM di Indonesia dan seluruh negara ASEAN.
HENDRATANU WIJAYA