SWARA – Sebagai warga negara yang melek finansial, saya sudah mulai mencoba investasi, nih. Bukan yang kelas berat sih, baru sebatas beberapa jenis saja seperti emas atau deposito.

 

Deposito, seperti yang kamu tahu, adalah salah satu instrumen investasi yang paling direkomendasikan untuk para pemula. Karena, ia minim risiko, mudah dilakukan, return yang diberikan terbilang tinggi, dan karena dibatasi oleh tenor, bisa sekalian jadi ajang latihan disiplun menabung untuk rencana jangka panjang.

 

Artikel terkait: Mengenal instrumen investasi bernama Deposito

  1. Serba-serbi Tabungan Deposito yang Perlu Kamu Ketahui
  2. Apa Saja Jenis-jenis Deposito di Indonesia?
  3. Sebagai Instrumen Investasi, Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Deposito?

 

Mendapatkan keuntungan dari suku bunga

Sebelum menggelontorkan dana deposito, kamu sebaiknya memahami perhitungan bunga hasilnya dulu nih. Jangan sampai asal menyimpan tanpa tahu prediksi keuntungan!

 

Nah, yang perlu kamu pahami, nilai suku bunga deposito berbanding lurus dengan dana deposito yang disimpan. Alias, semakin besar dana deposito semakin besar pula bunganya. Namun, ada potongan pajak di nominal dana tertentu. Biasanya, dana deposito yang akan dipotong pajak adalah di atas Rp7,5 juta, dengan persentase pajak sebesar 20%. Sedangkan untuk dana di bawah Rp7,5 juta, tidak dikenakan pajak.

 

Sebagai ilustrasi, coba cek penjelasan di bawah ya.

 

Kasus 1 (Bunga Deposito untuk dana lebih dari sama dengan Rp7.500.000 (masa tenor dalam bulan)

Wida dan pasangan sudah memiliki tabungan masing-masing sebesar Rp15 juta dan Rp21 juta. Mereka ingin menginvestasikan uang ini di deposito, dengan jangka waktu 12 bulan. Bunga yang ditetapkan oleh bank adalah sebesar 7,5% untuk 12 bulan. Maka prediksi keuntungan yang bisa Wida dapatkan bisa dihitung dengan rumus sederhana sebagai berikut.

 

Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x Tenor

Catatan: 80% pada rumus di atas adalah persentase dari keuntungan yang sudah dikurangi dengan persentase pajak sebesar 20%. Karena bunga deposito untuk tenor 12 bulan adalah 7,5%, maka bunga deposito yang jumlah dana simpanannya lebih dari Rp7.500.000,00 secara riil harus dikurangi dengan 20% dari 7,5%, yaitu sebesar 1,5%. Sehingga, bunga riil yang akan diterima pada deposito tenor 12 bulan dengan jumlah simpanan di atas Rp7.500.000,00 adalah 6%.

 

Jadi, bunga riil yang akan diterima adalah sebesar:

 

Bunga deposito (per bulan) = Rp 36.000.000 x 6%: 12 = Rp 225.000/bulan. Dengan total Rp 225.000.000 x 12 bulan = Rp 2.700.000.

 

Bagaimana kalau per hari? Dengan asumsi bahwa 1 bulan = 30 hari, maka:

Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x 80% x jumlah hari: 365

Bunga deposito (per hari) = Rp 36.000.000 x 6% x 360: 365 = Rp 213.041.

 

Kasus 2 (Bunga Deposito untuk dana kurang dari Rp7.500.000,00 (masa tenor dalam bulan)

Darma, memiliki tabungan dari kuliah yang sudah mencapai Rp 6.000.000 dan ingin mengalihkannya ke deposito dengan tenor 6 bulan. Bunga yang ditetapkan oleh Bank untuk tenor 6 bulan adalah sebesar 5%. Maka, perkiraan hasil yang akan didapatkan oleh Darma adalah sebagai berikut.

 

Selama masa tenor: Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x Tenor: 12

Rp 6.000.000 x 5% x 6: 12 = Rp 150.000.

 

Per hari: Bunga deposito = jumlah uang simpanan x bunga per tahun x jumlah hari: 365

Bunga deposito (per hari) = Rp6.000.000 x 7,5% x 90: 365 = Rp92.465,75

 

Kurang lebih seperti itulah ya perhitungan bunga deposito yang harus kamu pahami. Sebenarnya lumayan gampang kan ya?

 

Sebagai investasi, deposito memang banyak kelebihannya. Selain yang disebutkan di awal artikel ini, kelebih deposito lainnya adalah tidak adanya biaya administrasi, dapat dijadikan jaminan, jangka waktu beragam yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, bahkan bisa diperpanjang.

 

Sisi yang kurang menyenangkan dari deposito pun sebenarnya ada, sih. Seperti, tingkat return yang kecil bila dibandingkan dengan return investasi saham, bunga yang dipengaruhi oleh inflasi, serta tidak ada peningkatan nilai investasi deposito itu sendiri karena sang pemilik memang tidak terjun langsung dalam pengelolaan dana.

 

Namun, pilihannya kembali kepadamu masing-masing, ya, yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Selamat mencoba!

 

Artikel terkait: Serba-serbi investasi untuk pemula

  1. Untung Besar dengan Investasi Modal Kecil, Yuk Dicoba!
  2. Walau Bergaji Kecil, Kamu Tetap Bisa Investasi Emas, Lho!
  3. Swara Tania: Investasi, Yuk!

 

Bagaimana dengan artikel yang kamu baca hari ini? Semoga bermanfaat untukmu, ya.

Jangan lupa, Tunaiku menyediakan pinjaman tunai cepat dan mudah, mulai dari Rp2-20 juta, yang bisa diangsur mulai dari 6-20 bulan. Yuk, ajukan pinjamanmu sekarang!


WINNY WITRA MAHARANI TUNAIKUWINNY WITRA MAHARANI