SWARA DARI AMAR BANK –Â Mengatur keuangan merupakan pekerjaan yang tidak akan ada habisnya. Kamu tidak bisa hanya menyusun anggaran bulanan dan membiarkannya begitu saja. Untuk mencapai financial goal, kamu harus rajin mengecek pengeluaran dan belanjamu secara berkala.
Kebutuhan selalu berubah sesuai dengan keadaan, begitu juga dengan pemasukan dan pengeluaranmu. Oleh karena itu, kamu harus rajin menyesuaikan budgeting yang sudah kamu susun dengan kondisi terkini agar keuanganmu selalu sehat. Lebih jauh lagi, semakin mendekatkanmu kepada financial goal yang ingin dicapai.
Dilansir dari thebalance.com, yuk, evaluasi pengeluaran dan belanjamu dengan cara berikut ini:
1. Bandingkan perencanaan dan pengeluaran sebenarnya
Idealnya, sebaiknya kamu mengatur pengeluaran selama satu bulan penuh di akhir bulan. Lalu bandingkan dengan rencana yang sudah kamu susun di awal bulan, sehingga terlihat dengan jelas pengeluaran yang direncanakan dan pengeluaran yang sebenarnya. Dengan begitu, kamu bisa mengevaluasi apakah budgeting yang disusun sudah sesuai dengan keadaan yang sebenarnya?
Agar tidak salah hitung, kamu bisa membuat pembukuan sederhana seperti di jurnal keuangan atau di fitur Catat aplikasi Amar Bank. Pastikan pengeluaran harianmu terekam dengan baik dalam dokumen ini. Di akhir bulan, kamu bisa mencari tahu apakah pengeluaran sesuai dengan rencana, melebihi rencana atau justru di bawahnya?
Jika pengeluaran yang sebenarnya melebihi batas yang kamu rencanakan, kamu bisa mengecek ulang plan. Mungkin saja kondisi yang berubah sehingga mengharuskanmu melakukan pengeluaran lebih. Jika ternyata pengeluaran didominasi oleh belanja yang tidak begitu diinginkan, kamu bisa menjadikan sebagai catatan untuk tidak melakukannya di bulan berikutnya.
Begitu juga jika ternyata pengeluaranmu di bawah rencana. Tentunya, kamu bisa mengatur ulang plan untuk bulan berikutnya dan porsi untuk ditabung bisa bertambah. Jika total pengeluaranmu sama dengan yang direncanakan, itu artinya kamu sudah berada di jalan yang benar.
2. Periksa soal kemungkinan adanya pemasukan dan pengeluaran baru
Di akhir bulan, cek keadaan di bulan berikutnya. Apakah total pemasukan dan pengeluaran yang dimiliki sama dengan bulan-bulan sebelumnya?
Jika ada perubahan, seperti kenaikan gaji atau pindah kerja sehingga membutuhkan ongkos transportasi lebih, kamu pun harus memasukkan perubahan itu ke dalam rencana di bulan berikutnya.
Selain itu, kamu juga bisa memasukkan kemungkinan pengeluaran baru. Misalnya saat ini kamu sedang merencanakan pernikahan atau menunggu kelahiran bayi, sehingga pengeluaran di bulan mendatang akan jauh lebih besar ketimbang bulan sebelumnya. Cek juga apakah ada pengeluaran sementara yang harus kamu lakukan di bulan berikutnya, seperti kado pernikahan kerabat, liburan, dan lainnya.
3. Review financial goals yang kamu targetkan
Terlebih di saat ini, pandemi membuat begitu banyak perubahan di dalam hidupmu. Sehingga, mungkin saja financial goal yang kamu targetkan harus dipikirkan ulang. Misalnya dalam jangka waktu dekat, kamu memiliki tujuan liburan ke luar negeri sehingga membuat tabungan khusus liburan. Di saat seperti ini, mungkin tabungan tersebut kurang tepat sehingga kamu bisa mengalokasikannya untuk hal lain, misal tabungan dana darurat.
Jika kamu terpaksa kehilangan pekerjaan atau usahamu tersendat, akan semakin sulit mencapai goals tersebut karena kebutuhan uang harian juga berubah. Ketika kamu menyusun sebuah target, pastikan budget bulananmu memungkinkanmu untuk mencapainya.
4. Modifikasi rencana pengeluaran agar kebutuhan terpenuhi
Setelah kamu menentukan besaran pemasukan, pengeluaran, dan financial goal untuk bulan berikutnya, masukkan ke dalam budgeting plan yang sudah kamu miliki.Â
Sederhananya, kamu bisa menghapus pengeluaran yang dirasa kurang penting atau mengalokasikan dana ke pos lain yang lebih membutuhkan. Kamu harus bersikap fleksibel agar semua kebutuhanmu terpenuhi.
5. Kenali pengeluaran tak terduga
Ketika mengevaluasi keuangan, mungkin kamu akan menemukan fakta yang cukup mencengangkan. Biasanya berupa pengeluaran tidak terduga atau belanja yang sifatnya impulsif.
Misalnya, kamu mungkin akan menemukan kebiasaan minum kopi setiap hari memakan banyak biaya. Atau kebiasaan online shopping yang ternyata sudah melebihi plan yang ditetapkan. Ke depannya, kamu bisa menjadikan faktor tersebut sebagai catatan agar kondisi keuanganmu bisa teratur kembali.
Kamu harus lebih disiplin. Misalnya dengan tidak selalu membawa kartu kredit atau ATM saat ke mal. Bisa juga dengan uninstall aplikasi belanja di ponsel agar tidak tergoda untuk terus berbelanja. Disiplin diri sangat dibutuhkan agar financial goal yang kamu inginkan bisa terwujud.
6. Review budget bulanan dan tahunan
Dengan rutin melakukan evaluasi di setiap akhir bulan, kamu jadi lebih memahami pola pengeluaranmu. Selain itu, dengan menyisihkan sedikit waktu untuk melakukan evaluasi ini, akan membantumu dalam menyusun anggaran belanja yang lebih bijak.
Selain bulanan, kamu juga bisa melakukan review tahunan. Di akhir tahun, cek kembali hasil evaluasi bulanan yang sudah kamu lakukan. Namun, tambahkan biaya yang tidak termasuk pengeluaran bulanan, seperti uang sekolah anak, asuransi, biaya rumah sakit, dan lainnya.Â
Sehingga, kamu bisa melihat pola belanja yang jauh lebih besar. Kamu jadi tahu, ke mana saja larinya uangmu, dan akan membantumu dalam menyusun prioritas. Akhirnya, kamu akan semakin dekat dengan financial goal jangka panjang.
Melakukan financial plan di awal bulan, lalu mengeceknya kembali di akhir bulan mungkin terdengar melelahkan. Eits, jangan anggap sepele. Sekecil apa pun, pengeluaranmu harus terekam dengan baik sehingga kamu jadi pasti lebih siap dalam menjalani kehidupan dengan peta finansial yang sehat.