SWARA – Sebagai kota dengan pergerakan perekonomian tertinggi di negeri ini, Jakarta identik dengan konsumerisme dan biaya hidup yang terbilang mahal. Perantau muda yang hendak mengadu nasib di tempat ini tentunya harus kuat lahir batin, biar nggak terbawa arus kemewahan semu yang ditawarkan.
Kalau kamu mampu menahan diri dari perilaku konsumtif, hidup di Jakarta sebenarnya nggak mahal-mahal amat, kok. Kamu bahkan tetap bisa menabung meski gajipas-pasan. Gak percaya? Simak cara hidup hemat di ibukota ala Tunaiku berikut ini, yuk!
1. Tempat tinggal adalah kebutuhan yang penting, jadi jangan sampai memilihnya secara dengan gegabah.
Idealnya, biaya tempat tinggal adalah 20-30% dari gaji bulananmu. Jadi, tinggal sesuaikan aja sama nominal gajimu. Kalau gajimu berada di kisaran UMR, berarti jangan ambil kos-kosan yang perbulannya melebihi Rp 1 juta.
Dengan tarif Rp 500-800 ribu, kamu masih mungkin mendapatkan kos-kosan yang sederhana tapi layak. Yang penting, hindari kos-kosan yang kelewat murah tapi rawan tindak kriminal. Bukannya hemat, bisa-bisa kamu justru keluar uang lebih banyak gara-gara kecolongan!
2. Biar hemat, masak sendiri makananmu. Minimal, belilah sebuah penanak nasi sebagai investasi.
Investasi yang dimaksud di sini bukan buat dijual lagi, lho. Tapi sekadar alat bantu agar kamu bisa jauh lebih ngirit. Syukur-syukur kalau kosmu memiliki dapur umum yang bisa kamu pakai.
Kalau kamu belum bisa masak, nggak usah ragu untuk belajar memasak makanan yang mudah dulu. Dengan memasak sendiri, kamu bisa menghemat pengeluaran makanmu antara 30-50 persen setiap bulannya, lho. Lumayan, ‘kan?
3. Sering-seringlah mengecek diskonan di supermarket terdekat.
Kalau kamu mengira belanja di supermarket itu mahal, berarti kamu belum tahu triknya. Supermarket ini biasanya bakal mendiskon barang yang nyaris kadaluarsa. Nggak cuma makanan, tapi juga barang-barang keperluan sehari-hari.
Meskipun “nyaris”, tapi mereka masih cukup layak buat dikonsumsi, kok. Dan trik ini bisa membantumu berhemat. Manfaatkan cara ini buat membeli daging, buahn dan sayur. Sumber gizi yang sering terabaikan oleh anak kos.
4. Cari moda transportasi yang paling murah dan efisien menuju tempat kerja.
Kalau memungkinkan, carilah kos-kosan yang nggak jauh dari tempat kerja sehingga kamu nggak perlu keluar uang lagi buat transportasi sehari-hari. Kalaupun nggak, sebenarnya bukan masalah juga, sebab kamu bisa mencari moda transportasi yang paling murah dan efisien serta kalau bisa bebas macet. Ada sejumlah opsi yang bisa kamu manfaatkan, mulai dari KRL, bus TransJakarta, serta angkutan umum lainnya.
5. Mencari hiburan yang murah meriah bukan hal sulit, tergantung bagaimana kamu mengakalinya.
Menghibur diri di ibukota nggak melulu harus keluar biaya. Sekadar cuci mata di mall paling cuma keluar ongkos transportasi saja. Kalau kamu gemar membaca, mampirlah ke toko buku untuk menikmati buku-buku yang nggak tersegel plastik. Sementara kalau mau belanja, tahan dulu keinginan kamu sampai periode diskon yang biasanya dilangsungkan menjelang hari-hari besar.
Asalkan ngerti triknya, berhemat di ibukota itu ternyata nggak susah, ‘kan? Nah, lewat cara-cara di atas, mudah-mudahan kamu lebih termotivasi untuk menabung!